Melansir dari Malaymail, Lim mempertanyakan hal ini kepada Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin. Lim menegaskan bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah Corona di Malaysia.
“Bisakah menteri kesehatan yang baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut-turut, Indonesia telah mengurangi kasus baru COVID-19 hariannya menjadi kurang dari Malaysia bahkan kurang dari setengah seperti kemarin 8.955 kasus menjadi 20.988 kasus Malaysia?” kata Lim.
“Ini bukan mencari-cari kesalahan, akan tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi COVID-19 sehingga memenangkan perang melawannya,” tambah pemimpin DAP itu.
Catatan Lim, Malaysia saat ini menjadi salah satu negara dengan kinerja terburuk di dunia terkait respons COVID-19. Kasus baru per satu juga penduduk berada di 572,43 dibandingkan dengan Indonesia 37,40.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI lewat detikcom menyampaikan tips Indonesia adalah segera mengurangi mobilitas dengan kebijakan PPKM.
“Dukungan masyarakat terhadap upaya bersama untuk menerapkan PPKM yang menjadi kunci kita bisa menurunkan laju penularan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
Pemerintah juga mendorong vaksinasi masyarakat agar mau divaksinasi. Selain itu, pemerintah memperkuat komitmen tenaga kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19 dan menambah banyak tenda darurat dan rumah sakit darurat.
Suksesnya penanganan covid-19 di Indonesia membuat sejumlah netizen menyindir kalangan masyarakat yang aktif menyerang pemerintahan Jokowi, bahkan merendahkan presiden.
“Negara lain kagum & bangga dgn Indonesia yg bisa mengatasi pandemi, tapi ada kaum yg sangat menjijikkan yg tidak perna lihat hal baik yg di lakukan pemerintahnya sendiri,” tulis akun @AnakLolina2.
Sementara itu, politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko juga menyampaikan keheranannya dengan banyak orang yang selalu merendahkan presiden. Bahkan, saat presiden sudah sukses menurunkan angka covid-19, dia tetap dibenci.
“Saya juga heran (terkait keheranan Malaysia atas Indonesia turunkan covid-19). Tapi yang lebih mengherankan adalah ada yang merendahkan presidennya karena dianggap gak cukup baik. Dan saat sukses tanpa mengikuti konsep mereka, mereka makin membencinya,” tulis Budiman Sudjatmiko lewat media sosial twitter.
Sementara, penggiat media sosial, Denny Siregar mengungkapkan kunci pemerintah menurunkan angka covid-19 karena Presiden menggerakkan TNI dan Polri.
“Itu karena Presiden @jokowi gerakkan TNI dan
@DivHumas_Polri sebagai kesatuan untuk melakukan vaksinasi massal, pak Malaysia. Jadi efektif dan tidak dipolitisasi. Gak seperti klaim @aniesbaswedan
kalau dia yg sukses lakukan vaksinasi,” tulis Denny. (terkini)
« Prev Post
Next Post »