Melalui Perempuan dan Keluarga, Terciptalah SDM Unggul

Melalui Perempuan dan Keluarga, Terciptalah SDM Unggul
BENTENGSUMBAR.COM - Keluarga memiliki fungsi utama dalam membentuk SDM unggul. Mulai dari fungsi agama, kasih sayang, perlindungan, sosial budaya, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan.


Dari ruang lingkup itulah tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan dinamis. Maka dari itu, tidak salahnya menjaga anak mulai dari ruang keluarga. 


Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, pembangunan SDM unggul menjadi prioritas utama. Hal ini, dapat dimulai dari lingkungan terkecil yakni lingkungan keluarga.


"Pembangunan SDM menjadi prioritas utama untuk mewujudkan SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasto. 


Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan keluarga tangguh yang sehat dan sejahtera akan mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan generasi emas yang unggul.


"Kesehatan dan kesejahteraan keluarga adalah fondasi bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.


Dia mengatakan untuk memastikan terciptanya keluarga tangguh, yang sehat dan sejahtera dibutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah, sehingga bisa memastikan bahwa setiap anak di Indonesia dapat tumbuh sehat dengan baik dan berkembang dengan optimal dari keluarga yang bahagia dan sejahtera.


Adapun Program KB berkontribusi besar terhadap pencegahan kematian ibu dengan mendorong perencanaan kehamilan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kesiapan ibu dan keluarga.


Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keluarga berencana merupakan pilar pertama dari safe motherhood yang mempunyai peranan penting dalam menurunkan risiko kematian ibu, dan juga membentuk generasi berkualitas.


Pada kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti menerangkan berbagai tantangan termasuk situasi pandemi COVID-19 yang dihadapi saat ini, memerlukan terobosan untuk mempercepat pencapaian target, khususnya dalam menekan angka kematian Ibu dan stunting.


Sebagai informasi, menurut Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015, dua perempuan di Indonesia meninggal setiap jam akibat komplikasi selama kehamilan, melahirkan dan nifas.


Pada tahun 2020 sendiri tercatat ada 4.614 kasus kematian ibu yang separuhnya terjadi di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara dan Aceh (naik dari 4.196 di 2019).


Sementara itu,  Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, perempuan Indonesia dibesarkan oleh budaya leluhur sehingga memiliki tekad untuk melestarikannya. 


Menurut Puan, setidaknya ada dua bentuk peran yang dilakukan perempuan sebagai benteng budaya. Dia menegaskan, perempuan Indonesia memiliki kontribusi besar dalam melestarikan budaya bangsa.


“Pertama, sebagai agen budaya perempuan memiliki peran sentral dan berkontribusi besar dalam menciptakan sekaligus mempertahankan pelestarian produk kebudayaan yang ada dalam masyarakat,” ujar Puan. 


Menurut Puan yang pernah menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana ini, setiap perempuan harus memiliki kontribusi aktif dalam melestarikan budaya sebagai jati diri bangsa.


Kedua, tambah Puan, kiprah perempuan dalam keluarga memiliki andil sangat berharga. Yakni selain memupuk nilai-nilai budaya kepada anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. 


“Keluarga merupakan titik awal kehidupan seseorang. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga akan turut membimbing hidup seseorang sepanjang hidupnya. Harapan saya, setiap keluarga di Indonesia menjadi titik awal kecintaan rakyat Indonesia terhadap budaya bangsa,” tegas Puan.


Lebih lanjut ia mengatakan  Puan Maharani menilai SDM Indonesia yang unggul menjadi penentu kemajuan bangsa karena itu diperlukan kesiapan khususnya dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, kreativitas dan inovasi.


"Demi membangun SDM Indonesia yang unggul diperlukan kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan. Ini dapat terwujud bila kita menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, kreativitas dan inovasi," kata Puan.


Namun dia menekankan bahwa SDM Indonesia yang unggul tidak hanya profesional dan berdaya saing, tetapi harus memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.


Menurut dia, pembentukan SDM harus diarahkan membentuk SDM yang berkarakter Indonesia karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah, sopan santun, toleran, religius, dan bergotong royong.


"Pembentukan SDM berkarakter dan tangguh itu harus didukung pendidikan yang diarahkan membentuk SDM berakhlak mulia, berbudaya Indonesia, toleran, bergotong royong, cinta Tanah Air, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya.


Dia juga mengapresiasi perguruan-perguruan tinggi Indonesia yang terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing di level internasional.


Menurut Puan, itu artinya kualitas pendidikan tinggi secara umum semakin meningkat dan tidak melulu diasosiasikan dengan kampus negeri.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »