Pandemi Menjadi Endemi, Puan: Kita Optimis Bisa Hidup Berdampingan

BENTENGSUMBAR.COM - Tak terasa kita sudah di penghujung tahun 2022. Namun, pandemi tak kunjung usai walaupun saat ini Indonesia mampu menangani lonjakan Covid-19 dengan cepat. 

Begitu juga dengan tahun 2022, Indonesia diharapkan memiliki strategi dalam penanganan Covid-19. strategi yang sama akan dijalankan dengan memaksimalkan belanja negara untuk pendidikan, jaminan perlindungan sosial yang efisien dan transfer ke daerah yang berkualitas.

"Baik tahun ini atau tahun depan kita jaga belanja negara terutama untuk sektor prioritas dalam penanganan pandemi Covid-19," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Di tahun depan, pemerintah mulai akan mempersiapkan diri untuk memasuki transisi pandemi menjadi endemi. Sehingga program vaksinasi, penempatan protokol kesehatan dan fasilitas kesehatan akan diperkuat. Tak terkecuali menjaga kemampuan pengetesan (testing) dan pelacakan (tracing).

"APBN kita 2022 ini fokus tangani Covid-19 dan bagaimana kita bertransisi dari pandemi menjadi endemi," kata dia.

Berbagai bantuan sosial yang diberikan saat ini dan nanti diharapkan bisa membangkitkan kembali iklim usaha maupun investasi yang akan makin dilengkapi dengan SDM yang berkualitas. Untuk itu, saat ini kata Sri Mulyani, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim tengah merancang strategi peningkatan SDM yang berkualitas.

Alasannya, selama 1,5 tahun anak usia sekolah belajar dari rumah dan tidak melakukan pembelajaran tatap muka sehingga akan memiliki dampak jangka menengah.

"Menteri Dikbud, saat ini sedang menyiapkan langkah-langkah buat kejar ketertinggalan akibat anak didik tidak belajar tatap muka selama 1,5 tahun dan ini perlu di-recover," katanya.

Sementara itu, sistem kesehatan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga terus diperkuat. Tidak hanya terpaku pada penanganan Covid-19, agar terbangun sistem kesehatan yang andal. Kementerian Sosial juga terus dibenahi agar jaminan perlindungan sosial lebih baik dari saat ini.

Disisi lain, akselerasi pembangunan infrastruktur mulai akan dilakukan mulai tahun depan. Namun, pembangunan infrastruktur masih dilakukan terbatas dan selektif. Berbagai strategi tersebut merupakan upaya Pemerintah dalam mereformasi dan memulihkan APBN pasca menjadi tulang punggung perekonomian akibat pandemi Covid-19.

"Dari reform ini melengkapi apa yang telah dilakukan dan menjadi fokus. Jadi APBN tetap direformasi," kata dia.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengingatkan pemerintah untuk segera menyiapkan infrastruktur untuk menunjang ketahanan kesehatan menghadapi Covid-19. Puan mengatakan, dengan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, masyarakat akan mampu hidup berdampingan dengan Covid-19 yang diprediksi akan berubah dari pandemi menjadi endemi.

"Di tengah prediksi Covid-19 akan berubah status dari pandemi menjadi endemi (virus tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya), pemerintah harus menyiapkan roadmap atau rencana jangka panjang mempersiapkan ketahanan kesehatan masyarakat," kata Puan.

Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan, infrastruktur ketahanan yang mesti disiapkan terdiri dari fisik maupun non-fisik. Infrastruktur fisik antara lain berupa bangunan rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, dan obat-obatan. Sementara, infrastruktur non-fisik adalah dengan memastikan ketersediaan tenaga medis di rumah sakit, puskesmas, klinik, serta memastikan aksesibilitas ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

Dan tentunya ini harus dilakukan secara merata dan berkeadilan. Baik itu di perkotaan, hingga menyentuh pelosok-pelosok desa. Negara harus hadir bagi seluruh rakyat Indonesia sampai ke penjuru Tanah Air," kata Puan. 

Puan mengatakan, pemerintah juga harus terus menggencarkan testing, tracing, dan treatment dalam upaya melandaikan kasus Covid-19. Program vaksinasi nasional juga mesti terus digalakan untuk mempercepat kekebalan komunal. Ia menggarisbawahi agar percepatan vaksinasi antara di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali berjalan seiringan agar tidak timpang. 

“Pastikan juga masyarakat yang kesulitan mengakses vaksin akibat masalah dokumen identitas dapat terfasilitasi. Kelompok masyarakat termarjinalkan, terpinggirkan, jangan sampai dilupakan," kata dia.

Puan menambahkan, ketahanan kesehatan juga perlu didukung oleh kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Ia juga meminta masyarakat untuk bersikap optimistis bahwa Indonesia mampu menghadapi masa depan baru di era Covid-19. 

"Kita harus optimistis, bahwa kita bisa hidup berdampingan dengan virus ini. Pengalaman-pengalaman terdahulu saat berbagai virus menginfeksi dunia akan menjadi pelajaran untuk kita menghadapi Covid-19 sekarang ini," ujar Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »