PON XX Tetap Maju, Papua Tak Gentar Oleh Aksi Kekerasan, Puan Maharani Desak TNI Tumpas Habis Teroris KKB

BENTENGSUMBAR.COM - Di tengah persiapan Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 (PON XX), Papua justru dirundung duka. Rentetan serangan dilancarkan oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB), hingga menewaskan warga sipil dan aparat keamanan.

Belum lama ini, seorang tenaga kesehatan bernama Gabriela Meilan bahkan ikut menjadi korban ulah KKB ini. Gabriela ditemukan meninggal dunia dalam jurang sedalam 30 meter.

Dia ditemukan bersama rekannya, Kristina Sampe Tonapa setelah dinyatakan hilang setelah KKB membakar Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua dan menyerang enam tenaga kesehatan pada Senin, 13 September 2021.

Yang memilukan, mereka dilecehkan dan dianiaya. Kristina ditemukan dalam keadaan hidup, sedangkan Gabriela tewas mengenaskan. Kepergian Gabriela pun membawa awan duka di atas tanah Papua.

Pada Kamis, 16 September 2021, ratusan nakes menggelar aksi berjalan kaki mengelilingi Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Aksi ini merupakan ungkapan dukacita dan penghormatan bagi Gabriela.

Ungkapan belasungkawa pun berdatangan, termasuk dari Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan menyampaikan duka yang mendalam sekaligus mengutuk aksi tersebut.

“Agar aparat TNI terus menumpas habis para teroris KKB. Supaya tidak ada Gabriela-Gabriela lain yang menjadi korban,” kata Puan dalam keterangannya yang diterima BentengSumbar.com pada Selasa, 21 September 2021.

Kisah Gabriela memang bukan kali pertama terjadi. Sepanjang Januari sampai September 2021 telah terjadi sederet peristiwa penyerangan yang tersebar di Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, Pegunungan Bintang, Puncak, dan di Maybrat, Papua Barat.

Penyerangan itu setidaknya telah menewaskan 14 orang warga sipil dan 14 aparat, termasuk 4 prajurit TNI yang berjaga di Pos Koramil Kisor, Maybrat. Bahkan, kekerasan juga menyasar siswa SMA yang dianggap KBB sebagai informan negara.

Tak gentar, PON XX tetap digelar

Meski demikian, Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Yan Arebo menyerukan bahwa negara dan seluruh warga Papua tak boleh gentar karena ulah KKB dan tetap melaksanakan PON XX dengan tertib.

“Kelompok ini sengaja (ingin) menggagalkan PON dengan terus melaksanakan terror. Tujuannya agar tidak ada satu kontingen pun berani datang ke Papua,” kata Yan.

Sejumlah tokoh adat dan pemuda lain di Papua juga turut mengajak semua pihak berupaya menciptakan suasana aman dan kondusif menjelang dilaksanakannya PON XX Papua. Pasalnya, pesta olahraga ini sangat penting dan merupakan kebanggaan Papua.

Salah satu tokoh adat Papua di Jayapura, Herman Yoku, mengatakan bahwa tidak boleh ada hambatan apa pun yang berpotensi mengganggu terselenggaranya agenda nasional PON XX, termasuk tindak kekerasan dari KKB yang terjadi akhir-akhir ini.

“Negara tidak boleh kalah dari kelompok-kelompok tersebut. Marilah semua warga Papua menyambut tamu kita (kontingen) dari 33 provinsi dengan suasana persaudaraan,” kata Herman.

Dia juga menjelaskan, aksi KKB selama ini terjadi di daerah-daerah yang jauh dari empat kluster kabupaten dan kota penyelenggara PON XX. Apalagi, pihak TNI dan Polri telah menyiapkan strategi pengamanan agar para atlet dapat bertanding dengan aman.

Kepala Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyampaikan, sebanyak 8.275 personel akan diterjunkan ke empat kluster PON XX. Empat daerah ini adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika.

“Ribuan personel gabungan TNI-Polri akan memperkuat pengamanan pagar betis, yakni menjaga seluruh area di arena PON XX. Kami juga akan meminta tambahan pasukan, khususnya dari satgas Nemangkawi dan Mabes Polri,” kata Mathius.

Ketua Kontingen Papua untuk PON XX tersebut menyatakan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mencegah segala potensi gangguan keamanan selama pelaksanaan PON XX di 44 arena.

Nantinya, sebanyak 6.300 atlet dan 3.000 ofisial akan mengikuti ajang multicabang olahraga terbesar skala nasional ini. Ajang yang akan resmi dibuka pada 2 Oktober 2021 ini akan mempertandingkan 37 cabang olahraga dan 10 cabang ekshibisi.

Cegah kluster baru

Selain aksi kekerasan, PON XX juga dibayangi oleh potensi munculnya kluster baru penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, Puan Maharani pun meminta pemerintah agar meningkatkan kewaspadaan dalam persiapan penyelenggaraan PON XX Papua. 

Kondisi pandemi yang belum berakhir, lanjut dia, dapat berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan para atlet, ofisial, serta pihak-pihak yang terlibat dalam gelaran tersebut.

“Perlu ada upaya khusus untuk mencegah penyebaran virus corona di Papua. Tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama di daerah tersebut perlu dilibatkan demi mendorong efektivitas edukasi ke rakyat di akar rumput,” kata eks Menko PMK itu.

Bak gayung bersambut, tokoh adat Herman, juga mengajak masyarakat untuk menyukseskan pagelaran olahraga kebanggan Papua tersebut.

“Saya berharap seluruh warga tetap menjaga protokol kesehatan selama perhelatan PON. Marilah seluruh masyarakat menunjukkan Papua bisa melaksanakan agenda olahraga nasional,” ajak Herman.

Sementara itu di Jakarta, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali melaporkan bahwa PON XX Papua telah siap diselenggarakan. Bahkan, dia mengatakan sudah ada tes event atau uji coba.

“Seperti slogan torang bisa, Papua bisa menyelenggarakan ahang berskala nasional. Sukses Papua adalah kesuksesan Indonesia,” ucap Zainudin. 

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »