Prof YL Henuk Sebut Gelar Profesor Musni Umar Gadungan, Minta Diusut Bareskrim

BENTENGSUMBAR.COM – Guru besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung Prof Yusuf Leonard Henuk menuding gelar profesor Musni Umar adalah gadungan.

Musni Umar adalah Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta yang meraih gelar profesor di Asia e University, Malaysia.

“Terhitung 31 Agustus 2021, suami @bibi_lung1 berhasil bongkar GELAR PROFESOR GADUNGAN @musniumar hanya “ADJUNCT PROFESSOR” dari @Asia_University & tak diakui @Kemdikbud_RI, karena “FULL PROFESSOR” di Indonesia harus ditandatangani @nadiemmakarim jadi wajar diusut @PolriBareskrim,” cuit Prof YL Henuk melalui akun twitternya, @ProfylHenuk.

Prof YL Henuk meminta Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim untuk menelusuri gelar professor Musni Umar.

“Yth @nadiemmakarim, mohon perhatian serius hasil investigasi @profylhanuk soal gelar profesor gadungan Musni Umar, Rektor UIC Jakarta,” katanya.

Ia juga meminta Bareskrim Polri untuk turun tangan mengusut gelar professor Musni Umar.

“Mohon perhatian Bareskrim karena semua ijazah ditandatanganinya ada gelar ‘Prof’. Illegal dan merugikan alumni,” tandas Prof YL Henuk.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Prof Musni Umar belum merespon cuitan Prof YL Henuk.

Pada 2019, Musni Umar mengumumkan melalui akun Twitternya, @musniumar bahwa dia telah meraih gelar professor dari The School of Arts, Humanities And Social Sciences (SAHUSS) ASIA e University, Malaysia.

Dikutip dari Arahjaya.com, Musni Umar mengklaim sebagai warga negara Indonesia (WNI) pertama yang memperoleh gelar profesor di Asia e University, Malaysia.

Ia sudah menandatangani persetujuan 10 persyaratan Terms of Reference of an Adjunct Professor ASIA e UNIVERSITY, diantaranya menjadi supervisi atau co-supervisi pekerjaan penelitian para mahasiswa S1, S2 dan S3.

Selain itu, Musni Umar juga mengadakan seminar tahunan dengan topik sesuai kepakaran saya sebagai sosiolog.

Asia e University merupakan universitas swasta terkemuka di Malaysia yang memiliki mahasiswa 29 ribu.

Universitas ini adalah anggota dari asosiasi universitas Commonwealth dan organisasi pendidikan tinggi internasional lainnya.

ASIA e University adalah universitas multinasional di Kuala Lumpur, Malaysia yang menawarkan program mode pembelajaran online, campuran dan online.

ASIA e University didirikan di Asia oleh orang Asia dan untuk orang Asia.

Universitas ini didirikan oleh para menteri luar negeri Asia dalam dialog kerjasama.

Dialog kerjasama Asia diwakili oleh para menteri luar negeri dari 34 negara Asia Pasifik, di Islamabad, 2005 dan Doha, 2006, dengan tujuan mempromosikan kerjasama dibidang pendidikan melalui proyek-proyek seperti Asia e University.

Profil Musni Umar

Prof Dr Musni Umar, SH, MSi, Ph.D adalah Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), sosiolog terkemuka dan peneliti.

Ia menyelesaikan PhD dalam bidang Sosiologi di Faculty of Social Sciences and Humanities, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan magister dalam bidang Sosiologi di Universitas Indonesia (UI).

Musni Umar pernah mengikuti program pasca sarjana ilmu politik di UNAS dibawah bimbingan Prof Dr Deliar Noer dan Prof Dr Sutan Takdir Alisyahbana, namun tidak sampai selesai.

Ia menempuh pendidikan sarjana (S1) di Perguruan Ilmu Alqur’an (PTIQ) dan sarjana hukum di Universitas Islam Jakarta (UUD).

Musni Umar memperoleh gelar Adjunct Profesor dari Asia e University, Malaysia.

Semasa menjadi mahasiswa, pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa, aktivis HMI dan aktivis mahasiswa 77/78. Pernah mendekam di penjara “Kampus Kuning” bersama AM. Fatwa, Arief Rachman, pimpinan dewan mahasiswa/senat mahasiswa Jakarta serta pimpinan ormas mahasiswa dan pemuda serta tokoh masyarakat tahun 1978.

Memulai berkarir di swasta sebagai karyawan dengan jabatan terakhir Industrial Relations Manager. Kemudian keluar dan mendirikan perusahaan sendiri dan menjadi Direktur Utama.

Di akhir pemerintahan Presiden Soeharto, Fahmi Idris dan Fadel Muhammad mengajak bergabung di DPP Golkar dengan jabatan sekretaris departemen koperasi dan wiraswasta merangkap anggota koordinator bidang ekonomi.

Pemilu 1997 terpilih menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara (PAW) dari Fraksi Partai Golkar.

Pada saat menjadi anggota DPR RI, Musni Umar mendirikan Pondok Pesantren Hubbul Wathan di Desa Toli-Toli Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, dan menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hubbul Wathan sampai sekarang, serta memberi beasiswa puluhan anak-anak miskin untuk melanjutkan pendidikan.

Setelah selesai di DPR RI, Musni Umar melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia (UI) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia.

Pada masa pemerintahan SBY, Musni Umar dipilih menjadi anggota merangkap juru bicara Eminent Persons Group Indonesia-Malaysia bersama Prof Dr Quraish Shihab, Des Alwi, Ali Alatas, Pudentia, dan Wahyuni Bahar dengan Ketua Jenderal TNI Purn Try Sutrisno.

Pada tahun 2015, Musni Umar diangkat menjadi wakil rektor bidang akademik Universitas Ibnu Chaldun.

Gebrakan yang dilakukan antara lain memberi beasiswa tamatan SLA sebanyak 200 orang dari kalangan tidak mampu yang bermukim di kawasan padat, kumuh dan miskin di Johar Baru Jakarta Pusat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Ibnu Chaldun.

Aktivitas lain, melakukan penelitian dan menjadi narasumber di berbagai stasiun TV, serta menjadi pembicara di dalam dan luar negeri.

Ia juga tercatat sebagai anggota Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Musni Umar telah menulis puluhan buku dan ratusan jurnal dan artikel. Tahun 2021 akan meluncurkan 6 buku yang sudah di edit (disunting). (Pojoksatu)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »