Tanggapi Demokrat, Chusnul: Waktu SBY Jadi Presiden, Kenapa Tidak Bisa Membangun Seperti Pak Jokowi?

BENTENGSUMBAR.COM – Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah menanggapi klaim Partai Demokrat bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa membangun karena warisan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Chusnul Chotimah menyentil bahwa jika memang demikian, lalu mengapa SBY dulu tak bisa membangun seperti Jokowi saat ini.

“Kata Demokrat Jokowi bisa membangun karena diwarisi anggaran oleh pemerintahan SBY,” katanya melalui akun Twitter Pribadinya pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

“Yang jadi pertanyaan, waktu SBY jadi presiden kenapa tidak bisa membangun seperti pak Jokowi?” tambahnya.

Chusnul Chotimah menilai, ini bukti bahwa pembangunan bukanlah masalah berapa besar anggaran di masa presiden itu, tapi berapa besar presiden tersebut memiliki kemauan.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengatakan Presiden Jokowi bisa membangun Indonesia karena warisan yang ditinggalkan SBY.

Ia mengatakan itu sebagai respons terhadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto yang menilai bahwa 10 tahun pemerintahan SBY hanya banyak menggelar rapat tanpa mengambil keputusan.

“Jadi kenapa Pak Jokowi bisa bangun dengan gaya, dengan tanda kutip, pada hari ini? Itu karena warisan SBY yang luar biasa,” kata Jansen, Sabtu, dilansir dari CNN Indonesia.

Jansen Sitindaon menyebutkan, SBY menerbitkan Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Program itu, katanya merupakan kebijakan utama untuk mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran.

“MP3EI kita tau itu dilanjutkan dalam bentuk pembangunan yang dilakukan Pak Jokowi hari ini,” katanya.

Selain itu, Jansen mengatakan bahwa SBY pun mewariskan APBN sebesar Rp1.800 triliun kepada pemerintahan Jokowi pada 2014 lalu.

Sisa APBN ini, meblnurutnya, empat kali lipat dibandingkan jumlah APBN yang diwariskan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri kepada SBY pada 2004 lalu.

Diketahui, APBN 2014 mencapai Rp1.876,9 triliun, sementara APBN 2004 hanya sebesar Rp427,2 triliun.

Jansen lantas menyampaikan harapan agar Jokowi bisa mewariskan APBN sebesar empat kali lipat saat mengakhiri masa jabatannya.

“Yaaa klo bisa Rp8000 (triliun) kalau pak jokowi selesai. Itu baru sebanding,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jansen Sitindaon menyinggung bahwa pernyataan Hasto Kristiyanyo tersebut jauh panggang dari api.

Sebab, menurutnya, banyak program kerja yang terealisasi di zaman SBY, namun Hasto menutup mata.

Adapun pernyataan Hasto Kristiyanto yang banyak dipotes para kader Partai Demokrat itu disampaikan pada Kamis, 21 Oktober 2021.

“Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas,” kata Hasto. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »