Balas Politisi PKS, FH: Bayangkan kalau Andika Didikan Taliban, ISIS, Alqaeda, atau Ikhwanul Muslimin, Mengerikan!

BENTENGSUMBAR.COM – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyebut Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa sebagai “didikan” Amerika.

Ia mengaku bersyukur jika memang Jenderal Andika didikan Amerika. Sebab, menurutnya, akan mengerikan jika Jenderal Andika didikan Taliban, ISIS, Alqaeda, dll.

“Bersyukurlah kita sebagai bangsa jika memang Jen Andika didikan Amerika,” kata Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa, 9 November 2021.

Menurut Ferdinand Hutahaean, dapat dipastikan bahwa didikan Amerika akan lebih baik dalam pemahaman tentang HAM dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Bayangkan kalau Andika didikan taliban, ISIS, Alqaeda atau Ikhwanul Muslimin. Mengerikan..!!” katanya.

Sebelumnya, politisi PKS, Abdul Kharis Almasyhari menilai Presiden Joko Widodo alias Jokowi membuat langkah cerdik dengan mengusulkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI.

Ia menyebutkan ini dalam diskusi Empat Pilar MPR bertema “Panglima TNI Baru dan Tantangan Ketahanan NKRI” pada Senin, 8 November 2021.

Anggota Komisi I DPR ini mengatakan bahwa Jenderal Andika merupakan “didikan” Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, “didikan” AS tersebut menjadi krusial ketika bicara soal konflik di Laut Natuna Utara yang menjadi salah satu sengketa dengan Tiongkok terkait klaim wilayah Laut China Selatan.

“Karena suka tidak suka, kita harus mengakui bahwa memang Jenderal Andika adalah ‘didikan’ di Amerika, paling tidak dia sangat dekat dengan Amerika,” jelas Kharis, dilansir dari Berita Satu.

“Bukan berarti juga bermusuhan dengan Tiongkok. Ya, tetap semua bersahabat. Cuma bahwa intensi Jenderal Andika lebih dekat ke Amerika, sulit untuk dibantah,” tambahnya.

Kharis mengartikan bahwa langkah Jokowi ini berarti presiden mengarahkan keseimbangan kekuatan melawan Tiongkok di konflik perbatasan laut.

Menurutnya, Kekuatan AS adalah penyeimbang yang baik melawan Tiongkok. Maka artinya, Indonesia terbukti ingin menjaga kedaulatan yang sama.

“Kalau menjaga jarak itu kan tidak kerja sama jaga jarak itu, saya lebih suka menggunakan istilah Indonesia ingin menjaga kedekatan yang sama terhadap dua poros kekuatan yang sedang bermain atau yang sedang sama-sama adu pengaruh di Laut Natuna Utara, saya memandangnya seperti itu,” ujar Kharis.

“Nah, kira-kira Jenderal Andika mampu apa enggak? Dengan kemampuan diplomasi militer yang sangat kuat, dengan performa yang sangat bagus, saya yakin Jenderal Andika mampu memerankan ini dengan baik,” tambahnya. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »