BENTENGSUMBAR.COM – Aktivis Gerakan Koperasi, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto menilai, orang yang menolak pindah Ibu Kota Negara ke Kalimantan, bukan karena kejauhan.
Atau bukan karena ekonomi Indonesia yang masih dilanda pandemi Covid-19.
Dia mencontohkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan YouTuber Edy Mulyadi yang belakangan tuai kontroversi.
“PKS dan Edy Mulyadi dkk menolak ibu kota negara pindah bukan karena ingin Jakarta (dulunya Batavia yang Ibu kota Hindia Belanda) tetap jadi Ibu Kota RI. Bukan. Bukan karena itu” kata Ferry Koto di akun Twitter-nya, Kamis 27 Januari 2022.
Dia menilai, mereka menolak pemindahan Ibu Kota karena tidak rela Presiden Jokowi dikenang sepanjang masa.
“Karena yang dapat kehormatan memindahkan dan akan dikenang, adalah Jokowi. Ndak rela mereka,” ujar Ferry Koto.
Kata Ferry Koto, bisa jadi sikap berbeda jika Presiden saat ini merupakan Presiden dukungan mereka.
Maka bisa dipastikan mereka akan dukung pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan.
“Coba misal, Presidennya yang mereka dukung, pasti mereka riang gembira dan mendukung Ibu Kota dipindah,” ujar Ferry Koto.
“Makanya argumen mereka menolak, ndak masuk blas, yang muncul hanya nada-nada kebencian, SARA, dan hasutan,” ucapnya.
Dia menilai, pihak yang menolak pemindahan Ibu Kota hanya bisa menyebar kebencian karena kekecewaan mendalam. (Fajar)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »