Jokowi Mengaku Tak Mau 3 Periode, Prof. Yusril Ihza Mahendra: Soeharto Juga Dulu Begitu

BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Jokowi disebut tidak mau memperpanjang masa jabatannya menjadi 3 Periode.

Hal itu disampaikan Mantan anggota Komisi III DPR periode 2014-2019, Akbar Faizal dari salah seorang teman yang tidak disebutkan namanya.

"Sebenarnya Pak Jokowi itu sudah mengatakan bahwa 'saya tidak berminat, saya tidak berminat untuk menjadi presiden lebih dari dua periode seperti yang dimandatkan kepada saya'," katanya.

Oleh karena itu, Akbar Faizal menilai apa yang disampaikan Jokowi tersebut perlu dipertimbangkan dalam polemik 3 Periode ini.

"Menurut saya itu perlu juga dipertimbangkan ya, bahwa kita tidak perlu khawatir nantinya kalau sudah ada penjaminan dari orang yang sedang diusung-usung, digiring-giring sama beberapa pihak ini mengatakan 'aku nggak tertarik kok, aku hanya mau sampai pada dua priode'," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Pakar hukum tata negara Prof. Yusril Ihza Mahendra tampak memberikan pandangan yang berbeda.

Dia mengatakan bahwa semua pemimpin dan politikus selalu dihadapkan dengan sesuatu yang disebut 'dilema'.

"Barangkali kita semua paham ya pemimpin dan politisi kan selalu berhadapan dengan dilema, kadang-kadang mengambil keputusan yang melawan kesadaran hati nuraninya sendiri," ujar Yusril Ihza Mahendra.

"Bapak saya dulu pernah bilang sama saya katanya 'kamu mau masuk politik ini? ibarat ikan masuk dalam bubu' Ya, masuknya Gampang keluarnya susah," ucapnya menambahkan.

Yusril Ihza Mahendra menyebut dilema-dilema tersebut bisa terjadi pada setiap pemipin maupun politikus, termasuk Jokowi.

Oleh karena itu, dia menilai pernyataan Jokowi tersebut tidak bisa begitu saja dipercaya, karena dulu Presiden kedua Indonesia, Soeharto juga seperti itu.

"Saya kira dilema-dilema seperti itu bisa terjadi pada seseorang, saya melihat Pak Harto pun menyampaikan hal yang sama seperti Pak Jokowi, sudah ingin lengser, tidak mau lagi, tapi kemudian saya juga kaget pak Harto bilang mau maju lagi," kata Yusril Ihza Mahendra.

"Jadi saya sampai 'Pak Harto bagaimana ini ceritanya?', dia bilang 'ini Harmoko', terus 'saya ini dikatakan saya masih dibutuhkan'," ucapnya menambahkan.

Yusril Ihza Mahendra pun mengatakan bahwa Jokowi mungkin mengatakan hal seperti itu, tetapi apa yang ada di dalam batinnya belum tentu seperti itu.

"Jadi saya tidak tahu ya pak Jokowi secara zhahir mengatakan seperti itu, dengan saya pun beliau mengatakan seperti itu 'itu nggak ada cantolan konstitusionalnya' kata beliau, 'Jadi jangan sampai saya dituduh melanggar konstitusi, sumpah saya akan taat pada konstitusi'," tuturnya.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, jawaban tersebut merupakan jawaban formal yang pasti diucapkan oleh seorang Presiden.

"Jawaban itu adalah jawaban formal, konstitusional seorang presiden kalau ditanya pasti akan seperti itu," ujarnya.

"Tapi apakah memang seperti itu juga yang ada pada diri beliau? ya kita manusia ini kan hanya tau yang zhahir, yang batin itu urusannya Allah," kata Yusril Ihza Mahendra menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Selasa, 12 April 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »