Ngabalin: "Reshuffle" Mungkin Januari ini, Kita Tunggu Bareng-bareng

BENTENGSUMBAR.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, ada kemungkinan perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju dilakukan pada Januari ini.

Namun, ia mengatakan, publik sebaiknya sama-sama menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai reshuffle tersebut. 

"(Reshuffle) Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng ya," ujar Ngabalin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (5/1/2023). 

Ngabalin kemudian mengatakan, siapapun menteri yang nanti di-reshuffle oleh Presiden Jokowi tetap harus lapang dada. 

Ia mengimbau agar menteri yang digeser dari kabinet sebaiknya tidak marah dan tetap semangat bekerja di manapun. 

"Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih," kata Ngabalin.

"Jangan marah, jangan dongkol karena waktu anda sudah sampai di sini saja. Tetap semangat dan harus berterimakasih pada Presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali memberikan tanggapannya saat ditanya soal isu perombakan kabinet yang disebut-sebut mungkin terjadi tahun ini. 

Dalam tanggapannya pada Senin (2/1/2023), Presiden Jokowi tidak menyampaikan banyak keterangan. 

Kepala Negara hanya menegaskan agar masyarakat menunggu saja keputusannya.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di kawasan Tanah Abang, Jakarta.

Saat wartawan kembali bertanya soal bagaimana nasib menteri-menteri dari Partai Nasdem jika reshuffle jadi dilakukan, Jokowi pun kembali menegaskan agar publik menunggu. 

"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat. 

Sebagaimana diketahui, sejak akhir 2022 hingga awal 2023 ini Presiden Jokowi sudah tiga kali menanggapi perihal isu perombakan Kabinet Indonesia Maju. 

Dalam ketiga kesempatan tersebut, Kepala Negara hanya memberi jawaban yang singkat.

Pada 23 Desember 2022, Presiden Jokowi ditanyai tanggapan tentang hasil survei terbaru dari lembaga Charta Politika yang menyebutkan mayoritas responden sepakat apabila kabinet Indonesia Maju dirombak. 

Saat dikonfirmasi, Jokowi hanya menjawab singkat soal kemungkinan itu. 

"Mungkin," ujar Jokowi kepada awak media usai meresmikan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat. 

Saat awak media menanyakan apakah kemungkinan reshuffle dilaksanakan awal 2023, Jokowi tidak memberikan jawaban pasti.

"Ya nanti," katanya singkat. 

Isu mengenai perombakan kabinet sebenarnya kembali mengemuka menjelang akhir 2022. 

Terlebih setelah salah satu parpol koalisi pendukung Jokowi, yakni Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pencapresan itu pun mendapat reaksi dari parpol koalisi dan relawan Jokowi. Beberapa dari mereka mendukung wacana reshuffle. 

Salah satu penyebabnya karena langkah Nasdem yang dinilai berseberangan dengan permintaan Jokowi yang meminta hati-hati dan jangan terburu-buru menentukan sosok capres. 

Di sisi lain, sebagaimana disebutkan PDI-P, sosok Anies Baswedan merupakan antitesis dari pemerintah. 

Selain itu, figur Anies juga kerap disebut berseberangan dengan politik Istana sehingga Nasdem dianggap seperti bermain dua kaki. 

Saat ini, ada tiga menteri dari Nasdem yang duduk di jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ketiganya adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Keberadaan menteri-menteri itu juga pernah disinggung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Pada Desember 2022 lalu, Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat meminta agar dua menteri asal Partai Nasdem, yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi. 

Namun, dalam keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, pada akhir Desember lalu, Jokowi hanya tersenyum saat media meminta tanggapannya. 

"PDI-P menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDI-P menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Pertanyaan itu hanya direspons dengan senyuman oleh Jokowi.

Jokowi lalu kembali ditannya soal kisi-kisi mengenai menteri yang akan dicopot apabila ada reshuffle kabinet. 

"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan. 

Adapun secara total hingga saat ini, Jokowi sudah tiga kali melalukan perombakan Kabinet Indonesia Maju. 

Reshuffle pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 22 Desember 2020. Saat itu ada enam menteri baru yang dilantiknya. 

Lalu, reshuffle kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru. 

Sumber: Kompas.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »