Ketum DPP Bapera: Sarankan Indonesia Bangun dan Gencarkan dengan Cepat Platform Digital Teknologi

BENTENGSUMBAR.COM - Alangkah baiknya Indonesia bangun dan gencarkan dengan cepat platform tentang teknogi karena begitu Amerika dan Tiongkok berperang lebih dalam lagi, Nusantara jangan sampai tidak berkutik. Karena kita bergantung pada teknologi kedua negara tersebut.
(H. Fahd El fouz A Rafiq)  
Ketua Umum DPP Bapera 

Di zaman sekarang isi media di dunia menjadi alat perang. Donal Trump itu menggukan twitter sejak 4 tahun sebelum terpilih jadi presiden dan sampai saat ini mau jadi presiden untuk kedua kalinya dan capres Amerika di 2024, ungkap Fahd el Fouz A Rafiq di Jakarta pada Selasa, (14/2). 

Ketum DPP Bapera mengatakan, “dalam peperangan bukan hanya soal ekonomi dan politik namun permainan propaganda udara menjadi New Battle Ground.  Jadi medan pertempuran bukan lagi laut china selatan, Selat Malaka, Hongkong dan Taiwan tapi battle space itu ya perang satelit, drone, telekomunikasi dan Perang propaganda. 

Fahd menegaskan, saya dari dulu mengatakan otak manusia itu bekerja selama 24 jam dari sejak anda lahir sampai anda jatuh cinta, ketika otak anda berhenti kemudian jatuh cinta itu pakai hati. Itulah ganasnya propaganda, tuturnya. 

Disisi lain fahd melihat dalam strategi perang dengan cina untuk menyimpulkan Amerika Vs China saat ini bukan perang dagang tapi perang Ideologi. Menurut pengamat Intelijen ekonomi AV themames yang berdomisili di london hal inilah yang membuat banyak para analis salah baca terutama analis ekonomi dikira Amerika dan China itu perang dagang biasa, perang ekonomi hanya karena merasa sepertinya amerika kalah dengan import china yang besar masuk ke amerika sehingga pasang tarif masuk tinggi agar barang di china itu mahal. 

Negeri paman sam untuk dari pajak tinggi masuknya barang china yang ditinggikan dan juga imbas produk hasil manufaktur di Amerika,  jadi bisa berjualan karena harga mereka kompetitif itu di dalam amerika kalau tidak di protect atau di lindungi pajak import yang tinggi barang barang amerika jadi mahal mereka pilihannya adalah lebih baik pilih barang china begitu sebaliknya dibalas china dengan import masuk barang Amerika ke china di naikan ternyata bukan itu. 

Mantan Ketum DPP KNPI ini menyampaikan, Ini perang bahkan lebih dalam lagi yaitu perang ideologi, kalau sudah perang ideologi by al mean (berapapun harganya pasti ditebus),  china dan amerika akan habis habisan perangnya? Lalu bagaimana dengan Indonesia ? 

Ada baiknya indonesia membangun platform sendiri tentang teknologi karena begitu kedua negara ini berperang akan lebih dalam lagi dan Indonesia jangan tidak berkutik karena keduanya China dan Amerika. Indonesia begantung pada teknologi kedua negara tersebut. 

Jadi kita meniru apa yang dilakukan china 5 tahun terakhir yaitu membangun swasta dengan perlindungan ketat/ protect. Misalnya ren ren itu dilindungi oleh pemerintah china, Facebook tidak boleh masuk china sampai ren ren menguasai 80℅ pasar china. Didi chuxing online transportation setelah menguasai 80℅ pasar china uber baru boleh masuk,  ali baba menguasai 80% pasar china baru amazon boleh masuk. Baidu baru google boleh masuk sebagai search engine,  yoku semua dari luar china dibatasi. 

Indonesia kalau mau maju aplikasi anak negeri dilindungi terlebih dahulu, sekarang perang dagang USA dan Tiongkok sudah hampir mendidih. Indonesia ambil kesempatan anak bangsa buat fintechnya sendiri,  buat google, whatsapp dan facebook  versi Indonesia.

Pastikan semua proyek itu di protect oleh negara fb, google, twitter diatur dan produk indonesia diberi fasilitas penuh kemudahan. Yakinlah satu dua tahun kedepan anak bangsa bisa membuat dan melaksanakan proyek tersebut sehingga pada tahun 2025 sewaktu puncaknya perang 2 negara indonesia sudah punya semuany. Kita tidak bergantung ke china dan Amerika. 

Saya yakin amerika akan mematikan sosmed mereka, internet mereka, satelit mereka karena itu adalah strategi perang battle space namanya penaklukan ruang udara. Tapi kalau Indonesia punya semua, barang barang kita masih bisa dagang tetap bisa berbisnis karena sudah punya platform sendiri. 

Yang jadi pertanyaan? Kalau Amerika dan China matikan 4g dan 5g nya kita jadi bingung kan karena saat ini kita tergantung network asing, jangan sampai ini terjadi. Lantas apa Solusinya, saran terbaik saya untuk menghindari hal diatas adalah kita harus membangun platform digital teknologi yang diprotect oleh negara. (ASW)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »