![]() |
Muslim Kasim dan Gus Ipul bersama pengurus Gebu Minang Jatim. |
BentengSumbar.com --- Wakil Gubernur Sumatera Barat H Muslim Kasim bangga dengan Keluarga Besar Gebu Minang Jawa Timur, karena anak nagari Minang yang tinggal di daerah tersebut dapat mewujudkan kebersamaan, kekeluargaan, silaturahmi, persatuan dan kesatuan dengan adanya Rumah Gadang Minangkbau yang representatif.
"Ketika ditanya tentang Ranah Minang seperti apakah Rumah Gadang yang ada di Sumatera Barat, Keluarga Besar Gebu Minang Wilayah Jawa Timur sudah bisa menjawab silahkan kunjungi Rumah Gadang Minangkabau kami di Jalan Gayung Kebonsari No 64," ungkap Wagub Sumbar H Muslim Kasim saat memberikan sambutan pada Halal bi Halal Gebu Minang Jatim yang dirangkai dengan pengukuhan pengurusnya periode 2014-2019, Minggu (24/8) di Kota Surabaya.
"Ketika ditanya tentang Ranah Minang seperti apakah Rumah Gadang yang ada di Sumatera Barat, Keluarga Besar Gebu Minang Wilayah Jawa Timur sudah bisa menjawab silahkan kunjungi Rumah Gadang Minangkabau kami di Jalan Gayung Kebonsari No 64," ungkap Wagub Sumbar H Muslim Kasim saat memberikan sambutan pada Halal bi Halal Gebu Minang Jatim yang dirangkai dengan pengukuhan pengurusnya periode 2014-2019, Minggu (24/8) di Kota Surabaya.
Banyak tokoh Minang yang terlibat guna mendorong proses pembangunan Rumah Gadang di Jatim ini, diantaranya adalah mantan Gubernur Sumbar H Zainal Bakar, mantan Ketua DPRD Sumbar, H Arwan Kasri, mantan ketua umum Yayasa Gebu Minang Azwar Anas, Mantan Ketua Gebu Minang Pusat, Fasli Jalal serta mantan Wakil Gubernur Fachri Ahmad.
Muslim Kasim mengatakan, untuk semakin baiknya pengelolaan Rumah Gadang dibawah pengendalian Yayasan Gebu Minang ini dan dijadikannya sebagai pusat kebudayaan Minangkabau di Jawa Timur perlu dukungan sepenuhnya Ninik Mamak dan sesepuh Minang di Surabaya, selain dukungan Pemprov Sumbar.
"Rumah Gadang Minang di Jawa Timur bisa dimanfaatkan sebagai pusat informasi tentang Minangkabau, pusat kegiatan warga Minang di Surabaya khususnya dan Jatim umumnya. Karena dengan adanya dua rangkiang, yang dibantu oleh Ibu Hj Musfida Yusuf Kalla dan surau yang telah dibangun, kondisi komplek Rumah Gadang semakin mendekati sempurna," ujar Muslim Kasim yang diawal acara mendaulat Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai Mamak Rang Minang Selain itu, Muslim Kasim juga mengucapkan selamat atas terpilihnya pengurus baru Gebu Minang Jatim.
Muslim Kasim mengatakan, untuk semakin baiknya pengelolaan Rumah Gadang dibawah pengendalian Yayasan Gebu Minang ini dan dijadikannya sebagai pusat kebudayaan Minangkabau di Jawa Timur perlu dukungan sepenuhnya Ninik Mamak dan sesepuh Minang di Surabaya, selain dukungan Pemprov Sumbar.
"Rumah Gadang Minang di Jawa Timur bisa dimanfaatkan sebagai pusat informasi tentang Minangkabau, pusat kegiatan warga Minang di Surabaya khususnya dan Jatim umumnya. Karena dengan adanya dua rangkiang, yang dibantu oleh Ibu Hj Musfida Yusuf Kalla dan surau yang telah dibangun, kondisi komplek Rumah Gadang semakin mendekati sempurna," ujar Muslim Kasim yang diawal acara mendaulat Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai Mamak Rang Minang Selain itu, Muslim Kasim juga mengucapkan selamat atas terpilihnya pengurus baru Gebu Minang Jatim.
Diungkapkannya, pembangunan Rumah Gadang Jatim sudah berjalan dengan baik. Dapat menjadi tempat berkumpul dan bersilaturahmi. “Semoga menjadi harapan dan semangat baru untuk menjalin persaudaraan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur pada kesempatan tersebut mengatakan, selama ini warga Jawa Timur asal Minang sudah mampu memberi warna kehidupan bagi masyarakat di daerahnya. Dikatakannya, meskipun memiliki karakter dan budaya yang berbeda, kerukunan merupakan hal mutlak harus ada.
“Kami mendapat informasi, jumlah warga asal Minang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim mencapai 45 ribu kepala keluarga,” ujarnya.
Diungkapkan Gus Ipul, masyarakat Minang dikenal sebagai masyarakat yang senang merantau. Di perantauan masyarakat Minang giat dalam kegiatan ekonomi, khususnya di bidang perdagangan. Salah satu yang cukup istimewa adalah disetiap daerah ada rumah makan Padang.
Gus Ipul menjelaskan di bidang budaya, masyarakat Jawa Timur asal Minang hidup rukun dengan masyarakat setempat, karena menjunjung tinggi tradisi. Artinya, warga Jatim asal Minang sudah berhasil menyesuaikan diri. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” ucapnya.
Ketua Umum Terpilih Gebu Minang Jatim, Sumarzen Marzuki mengatakan, acara Halal Bi Halal yang digelar untuk masyarakat Jawa Timur ini merupakan acara rutin yang bertujuan untuk menjaga dan menjalin silaturahmi. Dikemas dengan beberapa acara lainnya seperti penampilan/kesenian musik, budaya, menyajikan beberapa jenis makanan khas Minang, pertandingan domino dan lomba melukis bagi anak-anak.
Mengenai tema acara “Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjiang”, Marzuki menjelaskan maksud tema adalah sejalan dengan sifat kegotongroyongan masyarakat Minang. Selama ini, di perantauan yang selalu memperkokoh kebersamaan dan membangun fungsi serta keberadaan Rumah Gadang di Surabaya. Dengan dilaksakannya acara ini diharapkan bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Ketua Gebu Minang Pusat, Emansyah Jamin dalam kesempatan ini menuturkan pihaknya mengapresiasi terselenggaranya acara Halal Bi Halal Gebu Minang Jatim. Sebab menjadi bagian dari aspek sosial dan budaya bagi generasi penerus Minang di tanah rantau. “Keakraban tercermin melalui rasa sosial antar sesama warga minang dan masyarakat Jatim,” katanya. (AG)
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur pada kesempatan tersebut mengatakan, selama ini warga Jawa Timur asal Minang sudah mampu memberi warna kehidupan bagi masyarakat di daerahnya. Dikatakannya, meskipun memiliki karakter dan budaya yang berbeda, kerukunan merupakan hal mutlak harus ada.
“Kami mendapat informasi, jumlah warga asal Minang tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim mencapai 45 ribu kepala keluarga,” ujarnya.
Diungkapkan Gus Ipul, masyarakat Minang dikenal sebagai masyarakat yang senang merantau. Di perantauan masyarakat Minang giat dalam kegiatan ekonomi, khususnya di bidang perdagangan. Salah satu yang cukup istimewa adalah disetiap daerah ada rumah makan Padang.
Gus Ipul menjelaskan di bidang budaya, masyarakat Jawa Timur asal Minang hidup rukun dengan masyarakat setempat, karena menjunjung tinggi tradisi. Artinya, warga Jatim asal Minang sudah berhasil menyesuaikan diri. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” ucapnya.
Ketua Umum Terpilih Gebu Minang Jatim, Sumarzen Marzuki mengatakan, acara Halal Bi Halal yang digelar untuk masyarakat Jawa Timur ini merupakan acara rutin yang bertujuan untuk menjaga dan menjalin silaturahmi. Dikemas dengan beberapa acara lainnya seperti penampilan/kesenian musik, budaya, menyajikan beberapa jenis makanan khas Minang, pertandingan domino dan lomba melukis bagi anak-anak.
Mengenai tema acara “Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjiang”, Marzuki menjelaskan maksud tema adalah sejalan dengan sifat kegotongroyongan masyarakat Minang. Selama ini, di perantauan yang selalu memperkokoh kebersamaan dan membangun fungsi serta keberadaan Rumah Gadang di Surabaya. Dengan dilaksakannya acara ini diharapkan bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Ketua Gebu Minang Pusat, Emansyah Jamin dalam kesempatan ini menuturkan pihaknya mengapresiasi terselenggaranya acara Halal Bi Halal Gebu Minang Jatim. Sebab menjadi bagian dari aspek sosial dan budaya bagi generasi penerus Minang di tanah rantau. “Keakraban tercermin melalui rasa sosial antar sesama warga minang dan masyarakat Jatim,” katanya. (AG)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »