TNI Cek Isu Percobaan Penyerangan Ahli IT Hermansyah di RS, Polisi Kantongi Wajah Pembacok

TNI Cek Isu Percobaan Penyerangan Ahli IT Hermansyah di RS, Polisi Kantongi Wajah Pembacok
BENTENGSUMBAR.COM - Beredar kabar di media sosial ahli IT Hermansyah, korban pembacokan di Tol Jagorawi, diserang pria tak dikenal di rumah sakit. TNI Angkatan Darat mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Itu kita cek dulu," kata Kadispen AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh saat dihubungi via telepon, Selasa, 11 Juli 2017.

Kabar penyerangan itu beredar di salah satu akun Facebook. Di akun tersebut pelaku penyerangan bertingkah seperti orang gila saat didatangi aparat TNI.

Alfret mengatakan belum menerima laporan terkait penyerangan tersebut. Namun pihaknya tetap akan mengecek kebenaran informasi itu.

"Nggak ada (laporannya). Tapi saya tetap cek dulu," ujar Alfret.

Dalam foto yang dimuat di akun tersebut, terlihat sejumlah anggota TNI berjaga di depan ruangan sebuah rumah sakit. Sementara dua foto lain menunjukkan wajah pria yang diduga sebagai pelaku penyerangan.

Pria yang diduga akan menyerang Hermansyah itu bertelanjang dada dan bercelana abu-abu. Tangan pria itu tampak terikat di belakang. Pria itu juga dikelilingi sejumlah TNI dan berada di pos penjagaan.

Berikut unggahan yang beredar tersebut:

"Info tadi subuh sekitar pukul 4:00 TNI pergoki penyusup yang mencoba ingin melukai Hermansyah orang tersebut belaga gila setelah di pergoki aparat TNI

Alhamdulillah tadi malam Allah selamatkan pak hermansyah kembali dengan digerakkan hati istrinya, keluarga, kerabatnya untuk dipindah ke RSPAD


Kewaspadaan keluarga dan aparat baju ijo ternyata benar adanya dipindah demi keamanan beliau...


#TNI bersama ulama dan rakyat."


Penyerangan Diduga Terencana

Sejumlah aktivis mulai berdatangan menjenguk Hermansyah, pakar telematika ITB yang kini terbaring lemah di Rumah Sakit Hermina Depok, usai dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di Tol Jagorawi, Minggu dinihari, 9 Juli 2017.

Salah satu yang terlihat ke rumah sakit ini adalah pengamat ekonomi, Ichsanuddin Noorsy. Pria berkacamata ini mengaku kaget dengan kasus penyerangan yang dialami sahabat karibnya itu.

"Jujur terkejut juga ya, jam 11 saya dapat WA. Tadi lagi dioperasi," katanya.

Dari hasil keterangan yang didapat, Ichsanudin menilai peristiwa penyerangan yang dialami rekannya itu telah terencana.

"Tadi saya mencoba menggali keterangan dari keluarga soal peristiwa di mana, kayak apa terus nopolnya apakah tercatat atau tidak? Pelaku kan dua mobil, pertama diserempet. Herman ini mengejar dan berhenti. Tiba-tiba datang mobil lain dan disabet. Artinya Herman sudah diikuti. Diikuti bukan dari semalam saja. Pasti pelaku akan mencari momen yang pas kapan Herman akan dikerjai. Kalau saya melihat seperti itu," katanya.

Lebih lanjut alumni Unhas ini mengatakan, apa yang dialami Herman adalah tantangan bagi kepolisian untuk mengungkapnya hingga tuntas. Tak hanya itu, Ichsanudin juga sempat menyandingkan kasus ini seperti teror dengan air keras terhadap Novel Baswedan.

"Sekarang tantangan bagi kepolisian. Kasus Novel kita tahu belum terungkap. Lalu ada kasus Herman. Saya curiga dalam situasi ini, hukum yang dikembangkan bukan untuk menumbuhkan rasa keadilan masyarakat. Kecurigaan saya ini tidak boleh terwujud, ini berbahaya."

Sebelum Ichsanudin, tokoh lainnya yang juga sempat datang untuk menjenguk kondisi Hermansyah adalah Munarman, Sekum FPI dan Ketua GNPF MUI, Bahtiar Nasir.

Untuk diketahui, Hermansyah dikenal sebagai pakar IT ITB. Namanya mencuat lantaran cukup vokal ketika menyebut kasus chat mesum Habib Rizieq adalah hoax.

Apakah hal itu terkait dengan peristiwa yang dialaminya? Hingga kini polisi belum bisa memberikan kesimpulan. Namun dari keterangan sementara, polisi menduga jika kasus ini bermula akibat senggolan mobil.

Polisi Kantongi Wajah Pembacok 

Sketsa wajah para pelaku pembacokan terhadap Hermansyah, pakar telematika Institut Teknologi Bandung akhirnya selesai, Senin malam, 10 Juli 2017. Wajah para pelaku terungkap berdasarkan keterangan Iriana, istri korban.
  
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, proses pembuatan sketsa yang disaksikan langsung oleh Iriana bersama keluarga dan tim pengacara, memakan waktu lebih dari dua jam di salah satu ruang penyidik Polresta Depok. 
       
Usai memberikan keterangan pada penyidik, wanita berdarah asing yang terlihat mengenakan kemeja lengan panjang warna biru itu bergegas meninggalkan ruang penyidik. Kali ini, ia menutup wajahnya dengan kain dan kaca mata hitam. 

Sayangnya, tak sepatah kata pun keluar dari bibir wanita tersebut. Dikawal ketat keluarga, Iriana pun langsung masuk ke dalam mobil Mercedes warna hitam. Dan, tanpa basa-basi, mobil dengan nomor polisi B 1878 SEH itu pun langsung tancap gas, meninggalkan kerumunan awak media.

Sementara itu, tak jauh berbeda dengan kliennya, tim pengacara Iriana pun enggan berkomentar banyak terkait kehadiran mereka hari ini. "Nanti ya, saya belum bisa omongan," ujar salah satu pria yang mengaku sebagai tim pengacara Iriana.
        
Untuk diketahui, Iriana dan rombongan tiba di Polresta Depok, sekitar pukul 19.30 WIB. Ia baru keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 22.15 WIB. Dari keterangan Iriana kali ini, polisi berhasil mendeteksi wajah para pelaku. 
        
"Iya, kita baru saja mencocokkan sketsa wajah pelaku dengan keterangan saksi. Kasusnya masih kami dalami ya," kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho pada wartawan. 
       
Diberitakan sebelumnya, Hermansyah pakar telematika ITB dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di kawasan Tol Jagorawi KM 6, Minggu dini hari, 9 Juli 2017. Aksi brutal para pelaku berlangsung di depan istri korban.
        
Beruntung, meski mengalami luka bacok cukup parah, namun nyawa Hermansyah masih tertolong. Ia, kini menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Sementara itu, kasusnya hingga kini masih dalam pengembangan polisi.

(by/dtc/vv)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »