Budiman Sarankan Impor Obat Covid Israel jika Memang Ampuh, Netizen: Kadrun Bisa Demo Berjilid

Budiman Sarankan Impor Obat Covid Israel jika Memang Ampuh, Netizen: Kadrun Bisa Demo Berjilid
BENTENGSUMBAR.COM - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa Indonesia harus mengimpor obat Covid1-19 milik Israel jika memang terbukti ampuh.


Adapun Israel mengklaim menemukan kandidat obat untuk pasien Covid-19 yang mampu menyembuhkan hingga 93 persen pasien dalam lima hari.


“Jika memang terbukti benar, Indonesia harus mengimpornya,” kata Budiman melalui akun Twitter Budimandjatmiko pada Rabu, 11 Agustus 2021.


Dipantau Terkini.id, saran dari pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu direspons banyak netizen yang ragu bahwa vaksin itu akan diterima oleh semua rakyat Indonesia.


Beberapa menyindir bahwa kelompok kadal gurun (kadrun) akan melakukan demo berjilid apabila Indonesia sampai mengimpor.


“Kadrun bisa demo berjilid-jilid. Wkwkw,” kata Iw4n_kurni4w4n.


“Kata kadrun oww tidakk itu harom harom titik,” kata Nurdin8989.


“Marah bani kadrun yang punya kaplingan sorga dan bidadari 72,” kata Jontua Manik.


Dilansir dari Jawa Pos, Israel mengklaim telah menemukan kandidat obat untuk pasien Covid-19.


Israel mengklaim bahwa dari hasil uji coba, obat tersebut mampu menyembuhkan hingga 93 persen pasien yang dirawat di rumah sakit hanya dalam lima hari.


Menurut The Jerusalem Post yang dilansir Science Times, uji coba Fase II untuk obat yang ditemukan peneliti Israel tersebut telah diberikan kepada sekitar 29 dari 30 pasien dengan kondisi sedang hingga parah. 


Hasilnya, para pasien tersebut dinyatakan pulih dari penyakit setelah beberapa hari.


Selain itu, sekitar 93 persen dari 90 pasien Covid-19 parah yang dirawat di berbagai rumah sakit Yunani juga diberikan obat dari Israel yang dikembangkan oleh tim peneliti di Pusat Medis Sourasky Tel Aviv.


Uji coba Tahap II ini pun memverifikasi hasil Tahap I yang dilakukan di Israel musim dingin lalu di mana pasien diklaim sembuh hanya dalam beberapa hari.


Peneliti, Profesor Nadir Aber mengatakan bahwa tujuan utama penelitian adalah untuk mengkonfirmasi keamanan penggunaan obat, seperti yang ditunjukkan di Perpustakaan Kedokteran Nasional AS.


Terkait hal itu, mereka mengaku belum menemukan efek samping obat substansial pada pasien Covid-19 dari kedua kelompok.


Untuk diketahui, uji coba Fase II dilakukan di Athena karena Israel tidak memiliki cukup pasien yang sesuai. 


Dalam uji coba itu, investigator utamanya adalah komisioner Yunani, Prof. Sotiris Tsiodras.


Profesor Arber bersama timnya, termasuk dr. Shiran Shapira, mengembangkan obat Covid-19 berdasarkan molekul yang telah diperiksa selama lebih dari dua dekade, yaitu molekul CD24 yang secara alami ada di dalam tubuh.


CD24 adalah molekul protein yang berfungsi untuk menargetkan badai sitokin yang terjadi dalam tubuh.


Arber menjelaskan, penting untuk diingat bahwa dari 20 pasien Covid-19, sebanyak 19 di antaranya tidak memerlukan perawatan. 


Namun, memang ada juga 5 persen pasien yang mulai memburuk. Pada pasien Covid-19 yang parah, sistem mulai menyerang sel-sel sehat di paru-paru.


Saat ini, tim sudah siap untuk peluncuran fase terakhir penelitian di mana lebih dari 150 pasien Covid-19 akan ambil bagian.


Dua pertiga dari peserta akan diberikan obat, dan sepertiga akan diberikan plasebo.


Kali ini, penelitian akan dilakukan di Israel dan mungkin juga di daerah lain jika jumlah pasien yang terinfeksi di negara itu tidak mencukupi untuk penelitian.


Source: terkini.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »