Momen Kemerdekaan, Ketua DPR Ajak Anak Muda Contoh Semangat Golongan Muda yang Berjuang di Detik-detik Proklamasi 1945

Momen Kemerdekaan, Ketua DPR Ajak Anak Muda Contoh Semangat Golongan Muda yang Berjuang di Detik-detik Proklamasi 1945
BENTENGSUMBAR.COM -  Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengajak segenap anak muda untuk memaknai detik-detik proklamasi sebagai pembakar semangat untuk terus mengambil bagian dan mendominasi dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Puan mengingatkan bahwa berkat peran besar anak muda, Indonesia dapat merebut kemerdekaan dengan penuh keyakinan.


"Proses detik-detik kemerdekaan adalah bukti peran besar anak muda dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Sumbangsihnya tidak bisa dibilang main-main. Jika tidak dipacu anak muda, mungkin cerita kemerdekaan kita akan lain lagi," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.


Maka itu, menurut Puan, penting sekali untuk terus memaknai semangat tersebut dari generasi ke generasi. "Generasi muda harus selalu diingatkan akan sejarah, bukan hanya sekadar cerita, tetapi juga pembelajaran besar. Itu adalah sebuah contoh pentingnya tindakan nyata dari anak-anak muda sebagai aktor pembangunan bangsa," ujar Puan.


"Anak muda harus penuh inisiatif, penuh aksi positif," ujar Puan.


Menurut Politisi PDI-P itu, aksi golongan muda yang membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1946 adalah contoh nyata inisiatif serta aksi nyata yang berdampak sangat besar. Aksi-aksi seperti itulah yang ditunggu hari ini untuk terus membawa perubahan pada kemajuan bangsa Indonesia.


Peristiwa Rengasdengklok ini mencerminkan kepekaan anak muda akan kesempatan baru. Selain itu, kejadian itu juga merefleksikan bahwa anak muda memiliki pemikiran-pemikiran yang terbuka serta belum pernah dipikirkan sebelumnya.


"Saya percaya anak muda itu penuh dengan ide-ide out of the box. Hanya tinggal kesempatan dan waktu untuk mewujudkannya," ujar Puan.


Puan memandang bahwa harus ada keberanian untuk memulai mewujudkan inisiatif-inisiatif yang dimiliki. Pasalnya, keberanian akan memancing tumbuhnya rasa percaya diri. Dari sana, kemudian semangat untuk berinovasi dan melakukan aksi nyata akan timbul.


"Seluruh hal besar yang telah terjadi di dunia ini dimulai dari keberanian untuk memulai dan mewujudkan. Itulah yang harus dimiliki generasi muda. Golongan pemuda pada tahun 1945 berani mengambil langkah. Bagaimana tidak, bayangkan saja yang mereka bawa adalah dua tokoh pion utama perjuangan bangsa, Soekarno dan Hatta. Tanpa keberanian, peristiwa Rengasdengklok tidak akan terjadi," ujar mantan Menko PMK itu.


Puan melanjutkan bahwa adanya keberanian dalam diri akan mendorong semangat pantang menyerah, inovasi pun terjadi dan bergulir secara beriringan. "Kita harus punya keseimbangan diri. Keberanian dan semangat untuk berinovasi bagi bangsa adalah langkah awal. Setelah itu, jalan pasti akan terbuka," ujar Puan.


Jalan akan terbuka yang dimaksud oleh Puan adalah ibaratnya jalan kemerdekaan Indonesia. Dengan keberanian golongan muda yang meyakinkan golongan tua untuk tetapkan langkah memproklamasikan kemederdekaan Tanah Air tanpa menunda-nunda.


Makna tersebutlah yang ingin sekali Puan tanamkan untuk menyebarluas dalam pengertian dan benak generasi muda zaman sekarang. Perjuangan kemerdekaan itu adalah semangat yang harus selalu dibawa dalam kehidupan kita agar tidak pernah penyerah dengan kondisi serta situasi.


"Anak-anak muda harus memahami bahwa kehidupan ialah jalan yang membentang panjang. Akan terus ada tanjakan atau bukit terjal, tetapi menyerah bukanlah jalan keluar. Spirit perjuangan kemerdekaan juga seperti itu. Kita ini dijajah sangat lama, bayangkan kalau para pahlawan menyerah di tengah jalan, jadi apa kita sekarang? Sama halnya dengan menghadapi kehidupan sekarang," tutur perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu mantap.


Untuk Puan, momen hari kemerdekaan kali ini menjadi waktu yang sangat tepat untuk menanamkan semangat golongan muda saat detik-detik Proklamasi pada generasi muda zaman sekarang. Di tengah pandemi yang sudah berlangsung lama, semangat juang itu harus ditumbuhkan kembali.


Aura positif pada bulan kemerdekaan haruslah dibangkitkan meski tanpa ada perayaan yang ramai atau perlombaan yang telah lama menjadi tradisi di tengah masyarakat. Tanpa itu semua, Puan tetap yakin bila Indonesia tetap bisa bersatu dan memaknai semangat merdeka ini dengan sebaik-baiknya.


“Inilah momennya kita kembalikan semangat golongan muda pada masa perjuangan kemerdekaan pada generasi muda saat ini. Percikan semangat mereka untuk menjadi kobaran aksi-aksi yang membawa bangsa ini pada pembangunan yang maju serta berkelanjutan,” kata Puan.


Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »