Sindiran Pengurus NU Keras: Wisata Halal tapi dengan Bunuh Anjing Itu Sama dengan Wisata Haram

BENTENGSUMBAR.COM – Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal mengomentari berita soal anjing yang diusir hingga mati demi wisata halal.

Akhmad menyindir keras bahwa wisata halal dengan membunuh anjing itu sama saja dengan wisata haram.

“Menyiksa apalagi membunuh binatang termasuk anjing itu haram. Dosa menurut Islam,” katanya melalui akun Twitter @sahaL_AS pada Sabtu, 23 Oktober 2021.

“Wisata Halal tapi dengan bunuh anjing = Wisata Haram,” tambahnya.

Akhmad Sahal menyinggung bahwa dalam hadits Nabi, ada cerita soal pelacur yang masuk surga karena memberi minum seemor anjing.

Selain itu, Akhmad Sahal bercerita, ada perempuan yang masuk neraka karena menyiksa kucing.

Dilansir dari Suara.com, viral sebuah vdeo memilukan pengusiran anjing oleh aparat demi kawasan wisata halal di Aceh.

Video yang menjadi viral usai dibagukan akun Twitter @gregorius itu memicu kemarahan publik karena dinilai brutal.

Adapun peristiwa pengusiran itu terjadi di kawasan wisata Kecamatan Pulau Banyak, Aceh.

“Inilah yang akan terjadi di kawasan wisata halal! Awalnya hewan, lama-lama orangpun akan di usir paksa! Awalnya cuma kawasan, lama-lama jadi NKRI bersyariah! *kronologis di post selanjutnya,” tulis akun Gregorious, Jumat, 22 Oktober 2021.

Dalam video yang dilampirkan, sejumlah aparat keamanan dan warga nampak sedang berkerumun mengelilingi seekor anjing hitam.

Terlihat aparat keamanan itu berusaha menangkap paksa anjing hitam yang lehernya diikat dengan tali.

Namun, aparat tersebut sama sekali tidak melepas ikatan dan membawa anjing itu pergi.

Ia justru mengambil kayu yang panjang untuk melepaskan tali anjing tersebut sehingga membuat anjing tersebut panik dan bertingkah agresif.

Bukannya memilih cara lain, aparat justru mendorong kayu ke arah tubuh anjing sehingga melukai sang anjing.

Sementara itu, warga setempat hanya menonton aksi aparat tersebut tanpa berusaha memberikan solusi lainnya.

“Pak tua itu kok bisa-bisanya mau bikin kawasan begini di negeri Pancasila, yang tidak pernah kesulitan mendapatkan apapun yang halal, walaupun tanpa embel-embel kawasan halal?” kata Gregorious.

Sementara itu, akun Instagram @pekanbarudoglover mengungkapkan bahwa anjing tersebut adalah milik pengelola home stay dan restoran di lokasi wisata Kecamatan Pulau Banyak, Aceh.

Katanya, anjing itu rencananya akan diambil paksa oleh aparat untuk dibawa ke Singkil dalam rangka penerapan wisata halal.

“Pemilik berusaha untuk mengambil kembali anjing peliharaannya,” tulis akun tersebut. 

Sayang, pemilik itu dikabari bahwa anjingnya sudah mati saat akan dijemput.

“Sayang, Canon, nama anjing tersebut sudah kehilangan nyawa waktu mau dijemput pemiliknya. Tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana perlakuannya.” (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »