Syahganda Nainggolan: Jangan Kasihani Habib Riziek

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan tahanan politik UU ITE, DR Syahganda Nainggolan, mengatakan para pendukung Habib Riziek mangan terlalu khawatir berlebihan dengan mengasihaninya. 

Sebab, selaku sesama tahanan dan beberapa kali bertemu bersama Habib Riziek dia terlihat bisa saja dan selalu gembira.

''Tak usah dikasihani beliau. Dia biasa saja. Tiap hari bila ketemu selalu tersenyum. Dia juga memberi pengajian di mushala kecil tempat tahannya bersama para tahanan narkoba. Dia selalu sehat dan gembira,'' kata Syahganda ketika dihubungi mengaku tengah berada di pantai Noordwijk, Belanda,  Selasa, 16 November 2021, dilansir dari Republika.

Syahganda mengatakan aktvis Habib Riziek tiap Subuh juga selalu sama. Dia memberikan pengajian kepada para sesama penghuni sel. 

Para aktivist FPI yang berada dalam taranan sering pergi ke selnya untuk mengikuti pengajian dia.

"Saya memilih tetap dalam sel. Tapi saya tahu aktivitas dia tiap Subuh.''

Menjawab pertanian apakeh benar sel tahanan Habib Riziek bereda di bawah tanah? Syahganda dalam soal ini kemudian membenarkannya.

''Tahanan saya bersama Habib Riziek berada di lantai basement yang seharusnya menjadi tempat Parker. Memang tak masuk sinar matahari. Listrik selalu mentala. Fasilitas wc kamar mandi kerapkali macet. Sel Habin Riziek berada di kamar nomor 1, sedangkan saya berada di sel 15. Jadi sama-sama di basement,'' tegas Syahganda.

Bagi dirinya, Syahganda mengatakan karena tidak perlu dikasihani kebab punya mental yang luar biasa, justou Habib Riziek baginya menjadi tempat tumpuan mendoakannya bila ter jadi masalah.

"Khusus untuk saya beliau sempat saya minta mendoakan ketika saya dituntut enam tahun penjara. Syukurnya setelah didoakan dia hukuman kepada saya hanya delapan bulan, yang artinya ketika putusan di ketok hakim saya bisa langsung bebas.''

"Jadi sebaiknya kita dorong agar Habib Riziek terus mendoakan bangsa ini agar bisa terlepas dari bahaya intervensi kekuasaan. Saya merasakan langsung apa arti doa beliau dan sekaligus arti senyumannya ketika sama-sama bersama dalam tahanan. Nah, sekarang saya berada di Belanda Bergama isteri untuk sejenak merupakan karena berbulan-bulan berada dalam tahanan. Bulan depan saya pulang,'' kata Syahganda.

Menyinggung mengenai apa yang akan dilakukan setelah pulang dari Belanda, Syahganda menyatakan dia akan memperjuangkan fasilitas tahanan kasus politik. Sel tahanan nantinya harus lebih baik. 

Tidak seperti sekarang yang dicampur dengan tahanan kriminal bisa, atau malad tahanan narkoba.

"Saya dahulu juga semat masuk sel tahanan saat melawan rezim Orde Baru. Tapi wahyu itu perlakuan kepada kami cukup baik. Kami disediakan meja biliar di depan kamar tahanan. Bahkan, para senior tahanan politik kasus Malari pada tahun 1974 menceritakan ketika berada dalam tahanan saat itu dia dapat leluasa bercocok tanam di depan selnya. Ke depan kami ingin seperti itu,'' tandas Syahganda. (Republika)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »