Catatan Melisa Afriyani: Jenis-Jenis Permainan Tradisional Anak Nagari Pariaman

ANAK-anak nagari Pariaman dulunya banyak menciptakan sebuah permainan yang sangat bagus dan kreatif. Sekarang anak nagari Pariaman sudah menghilangkan permainan tersebut. Pada zaman kini anak-anak atau remaja sudah terpengaruh oleh Media sosial yaitu salah satunya HP. Alasan mengapa anak nagari Pariaman ini sudah tidak lagi mengenal yang namanya permainan tradisional  anak nagari karena anak-anak zaman ini sibuk dengan dunianya masing-masing salah satunya menggunakan permainan online yang ada di hp.

Sekarang anak-anak kecil pun sudah bisa memakai hp. Kalau zaman dulu anak-anak nya tidak ada mengenal HP. Dengan tidak mengenal HP, maka tumbuhlah ide-ide anak-anak zaman dulu menciptakan sebuah permainan sangat bagus dan bisa mengisi waktu luangnya yang penuh gembira.

Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Bahwa permainan merupakan bagian dari tingkah laku manusia, yang juga merupakan bagian kebudayaan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa permainan merupakan warisan nenek moyang kita, warisan dari para leluhur kita, sehingga dengan melestarikan permainan, juga melestarikan sebagian kebudayaan nenek moyang kita. Namun pewarisan itu sendiri selalu mengalami perubahan sesuai dengan perubahan zaman dan perkembangan kebudayaan.

Permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman yang sangat tua, yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dengan masyarakat pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki-laki,  perempuan, kaya miskin, rakyat bangsawan dengan tiada bedanya. Dalam disiplin keilmuan folklor permainan tradisional termasuk ke dalam bentuk folklor sebagian lisan.

Namun demikian, permainan tradisional dahulunya bukanlah hanya sekedar alat penghibur hati, sekedar penyegar pikiran atau sekedar sarana berolah raga tetapi memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif, kompetitif, paedogogis, magis dan religius. Permainan tradisional juga menjadikan orang bersifat terampil, ulet, cekatan, tangkas dan lain sebagainya.

Permainan tradisional anak nagari ini juga merupakan sebuah kegiatan yang permainannya diciptakan oleh nenek moyang zaman dahulu dengan tujuan untuk menghilangkan rasa stres dan membuat kita menjadi senang serta  dengan adanya permainan maka, anak-anak nagari menjadi kreatif untuk melakukan sesuatu hal yang ia inginkan.

Permainan anak nagari ini juga menciptakan hidup yang bermasyarakat dan membuat kita menjadi dekat dengan teman-teman. Dengan adanya permainan anak nagari  maka kita juga bisa sangat lincah dan mengembangkhan pola pikir yang baik. 

Jenis-jenis permainan anak nagari Pariaman sebagai berikut:

Lompat Tali

Permainan tradisional lompat tali biasanya digemari oleh anak perempuan. Sebelum bermain lompat tali, siapkan karet gelang yang disambung satu per satu hingga menjadi panjang dan ujung karet masing-masing diikat.

Permainan permainan tradisional ini biasanya dimainkan lebih dari 2 orang karena untuk memegang tali dibutuhkan 2 orang. Namun, jika kekurangan pemain atau tali tidak ingin dipegang, tali bisa diikatkan ke tiang atau pohon.

Cara memainkan permainan tradisional ini dimulai dengan posisi tali paling rendah. Para pemain melompati tali tersebut. Jika sudah berhasil tali dinaikkan lebih tinggi hingga sejengkal diatas kepala. Jika tidak bisa melompati pada ketinggian diatas kepala maka pemain harus mengulang dari posisi paling rendah (mengulang dari awal).

Congklak

Congklak atau disebut juga dakon adalah permainan tradisional yang membutuhkan papan congklak dan kerikil atau biji-bijian. Papan congklak memiliki 16 lubang yang terdiri dari 2 lubang besar dan 14 lubang kecil. Permainan tradisional ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang dan membutuhkan 98 kerikil atau biji.

Sebelum bermain, tentukan siapa yang akan jalan duluan dengan suit. Orang yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu dari kiri ke kanan sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Begitu seterusnya sampai ada yang memiliki jumlah biji terbanyak, dan dialah yang menang.

Petak Umpet

Petak umpet merupakan permainan tradisional yang sangat sederhana karena tidak menggunakan alat bantu. Petak umpet semakin seru jika dimainkan oleh banyak orang. Cara bermain petak umpet dimulai dengan salah seorang yang menutup mata dan yang lainnya bersembunyi.

Pemain yang “jaga” akan menghitung sampai jumlah bilangan tertentu untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi. Setelah waktu habis, pemain yang “jaga” akan mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semuanya ditemukan.

Teman yang pertama kali ditemukan nantinya yang akan kebagian “jaga”. Jika semua sudah ditemukan, selanjutnya permainan pun berulang. Giliran yang “jaga” harus mencari teman yang sedang bersembunyi.

Engklek

Engklek adalah salah satu permainan tradisional anak Indonesia zaman dulu. Permainan ini banyak disukai anak-anak perempuan. Namun jangan salah, engklek juga sangat menyenangkan dimainkan bersama anak laki-laki. Bermain engklek memang cukup mudah dan sederhana.

Permainan tradisional ini membutuhkan jumlah pemain minimal dua orang. Sebelum permainan dimulai, denah petak untuk engklek dibutuhkan sebagai sarana bermain. Biasanya digunakan kapur pada jalan.

Petak dibuat dalam bentuk persegi yang dibagi menjadi beberapa bagian. Peraturannya adalah pemain menggunakan kaki untuk menapak pada setiap petak yang tersedia serta menyesuaikan bentuk petak.

Terkadang, pemain diharuskan menggunakan satu kaki ketika menginjak petak dan menggunakan dua kaki ketika menginjak petak-petak tertentu. Jika melanggar meskipun secara tidak sengaja, pemain akan didiskualifikasi.

Diskualifikasi juga berlaku jika pemain menginjak garis-garis petak. Dengan demikian, pemain akan bertukar posisi. Dalam permainan tradisional engklek, pemenang ditentukan oleh jumlah petak yang diperoleh pemain. Siapa yang mendapatkan petak terbanyak dan tercepat adalah pemenang.

Sipak tekong

Sipak tekong adalah bentuk Permainan tradisional yang dilakukan banyak orang dengan menggunakan sabuik,kalau bahasa pariamanya, permainan ini dilakukan dengan cara memakai sabuik dari kelapa, kita berdiri di dekat sabuik itu sambil menutup mata, dan orang-orang yang lain ngumpat dan yang menjaga akan mencari orang-orang tersebut, dengan meninggalkan sabuik di dekat berdiri tadi, lalu kalau ada orang mendapatkan sabuik tersebut dan ia melemparkan dan si penjaga mengambil sabuik dan mencari kembali orang-orang yang ikut tersebut, sampai berulang-berkali kali, kalau masih si penjaga menjadi, maka kalau sudah enam kali di lemparkan orang sabuik tersebut maka, sipenjaga akan mencari sampai orang-orang itu sampai dapat dan orang-orang lain tidak boleh memegang sabuik tersebut, Kalau ada yang memegang maka ia akan menjaga atau menjadi.

*Ditulis Oleh: Melisa Afriyani
Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »