Pidato AHY Kritik Jokowi, Djarot PDI-P: Adu Data Saja, Berapa Utangnya Zaman SBY?

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa PDI-P siap beradu data dalam merespons pidato Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Djarot lantas meminta Demokrat membandingkan sejumlah proyek mangkrak dan utang pada era pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

"Iya adu data saja berapa utangnya pada Pak SBY, terus hasilnya apa? Hasilnya apa yang dibangun, proyek mangkraknya berapa? Kan begitu kan," kata Djarot saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023). 

Djarot menilai, proyek mangkrak di zaman pemerintahan SBY justru diselesaikan oleh Jokowi.

Djarot juga menyebut sejumlah proyek mangkrak zaman pemerintahan SBY, misalnya Wisma Atlet Hambalang. 

"Bahkan ada yang dijadikan lokasi film horor," kata dia. 

Ia pun meminta Demokrat mencari tahu data mengenai proyek mangkrak yang diselesaikan oleh Jokowi itu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas mengungkit pidato AHY soal ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Ia meminta AHY memahami terlebih dulu konteks kesejahteraan dan persoalan ekonomi yang dialami Indonesia. 

Menurut Djarot, soal ekonomi dan kesejahteraan, pemerintahan Jokowi memang dilanda persoalan yang besar akibat pandemi Covid-19. 

Namun, hal ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja.

"Betul enggak? Kemudian ada berbagai macam ya, bencana kan begitu. Krisis keuangan global, ini krisis akibat pandemi itu bukan hanya Indonesia lho tapi dunia lho, dua tahun, bayangkan," kata dia. 

Meski dilanda pandemi, ekonomi Indonesia dinilai Djarot masih bertumbuh dengan baik. 

Bahkan, menurut dia, penanganan krisis akibat pandemi di Indonesia memunculkan pujian negara-negara dunia. 

"Jadi begini, coba dilihat datanya, kan begitu ya. Berapa tingkat kemiskinannya, terus juga harus dikaitkan dengan konteksnya," ujar Djarot.

Diberitakan sebelumnya, AHY menyinggung utang pemerintah yang selama delapan tahun terakhir atau era pemerintahan Presiden Jokowi naik tiga kali lipat. 

Dia menyebut utang itu digunakan untuk defisit anggaran yang tidak dikelola dengan baik. 

"Defisit anggaran coba ditutup dengan utang pemerintah. Dalam 8 tahun terakhir ini, kenaikan utang pemerintah mencapai 3 kali lipat," ujar AHY saat pidato politik di lapangan tenis indoor, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). 

AHY lantas menjabarkan data Kementerian Keuangan yang menyebut utang pemerintah mencapai Rp 7.733 triliun pada awal tahun 2023. 

"Belum lagi utang BUMN yang semakin menggunung sebesar Rp 1.640 triliun," kata dia. 

Menurut dia, utang tersebut tak lain adalah dampak dari persoalan ekonomi di Indonesia yang semakin rumit akibat keuangan negara yang tak dikelola dengan baik.

"Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak banyak berdampak pada kehidupan wong cilik (rakyat kecil)," ucap AHY.  

Sumber: Kompas.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »