HEADLINE
Gubernur Sumbar: Bencana Hidrometeorologi adalah Ujian dan Peringatan dari Allah SWT    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Gubernur Sumbar: Bencana Hidrometeorologi adalah Ujian dan Peringatan dari Allah SWT
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) , Mahyeldi Ansharullah  menyampaikan rangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. 
BENTENGSUMBAR.COM
  - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) , Mahyeldi Ansharullah  menyampaikan rangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, seperti banjir, longsor, hingga hujan ekstrem, merupakan ujian, teguran, sekaligus peringatan dari Allah SWT. Melalui musibah ini, umat diingatkan untuk memperbaiki diri dan semakin menyadari kebesaran-Nya.

“Surah Al-Baqarah ayat 286 mengingatkan kepada kita bahwa ujian bukanlah hukuman. Ia adalah cara Allah mengangkat derajat kita, menghapus dosa-dosa kita, serta menguatkan solidaritas dan kepedulian di antara kita,” ujar Mahyeldi dalam kegiatan Subuh Mubarak di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Minggu (7/12/2025).

Gubernur menegaskan di tengah ujian ini, masyarakat tidak hanya dituntut untuk sabar dan ikhlas secara personal, tetapi juga tanggap dan sigap secara profesional. Ia mencontohkan bagaimana perangkat daerah dan instansi terkait lainnya bekerja siang dan malam untuk mengevakuasi warga, menyalurkan bantuan, membuka akses jalan yang terputus, serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak.

“Dalam pendistribusian bantuan, saya minta agar tepat sasaran. Jangan hanya berfokus pada posko, tetapi pastikan bantuan sampai langsung kepada warga yang benar-benar terdampak,” tegasnya.

Mahyeldi turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh ASN yang telah terlibat dalam penanganan bencana. Ia mendo'akan,  semoga itu dinilai Allah Sebagai amal ibadah.

“Kami berdoa semoga setiap tetes keringat menjadi amal jariyah. Semoga Allah membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat,” ungkapnya.

Meski demikian, Gubernur mengingatkan bahwa tugas belum selesai. Proses pemulihan, pembersihan, dan pendataan masih terus berlangsung. Karena itu, seluruh pihak diminta untuk tetap menjaga semangat, empati, dan profesionalisme.

“Saya menyaksikan sendiri bahwa masyarakat Sumbar adalah masyarakat yang tangguh. Meski berduka, mereka tetap sabar, bergotong royong, saling menguatkan, dan tidak saling menyalahkan. Inilah nilai luhur kearifan lokal kita,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada Ustaz Dr. H. Amirsyah Tambunan, SH yang telah menyampaikan tausiyah dengan tema “Hidupmu Kan Selalu Diuji, Maka Selalulah Ikhlas dan Bersabar”, yang menjadi penguat bagi jamaah dalam kegiatan Subuh Mubarak tersebut. (adpsb/nov/bud)

Senator Koas dalam Pusaran Etika, Hukum, dan Bayang-bayang KKN    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Senator Koas dalam Pusaran Etika, Hukum, dan Bayang-bayang KKN
Ketika sorot lampu kampus masih mengikuti jejak, ia melangkah ke lorong istana di Jakarta. Pada 2024, Cerint Iralloza Tasya terpilih sebagai senator mewakili Sumatera Barat lewat kursi DPD periode 2024–2029. (Foto Ilustrasi/Net) 

OLEH
: Muhibbullah Azfa Manik

Ketika sorot lampu kampus masih mengikuti jejak, ia melangkah ke lorong istana di Jakarta. Pada 2024, Cerint Iralloza Tasya terpilih sebagai senator mewakili Sumatera Barat lewat kursi DPD periode 2024–2029.

Tapi di tengah tanggung jawab sebagai wakil daerah, muncul tuduhan keras: Cerint disebut menjalani dua peran sekaligus — sebagai senator di Senayan dan mahasiswa koas di rumah sakit. Dugaan inilah yang membuahkan laporan resmi dari HMI Sumbar ke BKD DPD.

Bagi sebagian orang, kombinasi itu adalah masalah kode etik dan integritas — bagai berjalan di dua kapal sekaligus. Bagi pendukungnya, ini soal hak dan ambisi: mengapa dua dunia tak bisa dirangkul dalam satu figur?

Aduan ke BKD: Tuduhan, Bukti, dan Keheningan


Dalam aduannya, HMI berargumentasi bahwa dua status tersebut — senator dan mahasiswa koas — “harus dijalani penuh waktu”, sehingga tidak kompatibel jika dilakukan bersamaan. Mereka melampirkan dua jenis bukti: posting foto di rumah sakit tempat mahasiswa koas bertugas, dan daftar mahasiswa koas yang tercatat aktif. Laporan ini disampaikan ke BKD DPD pada 5 Desember 2025. Namun sampai saat ini, Cerint belum angkat suara untuk menjelaskan tuduhan tersebut.

Apa “Rangkap Jabatan” bagi Anggota DPD?


Secara yuridis, anggota DPD memang dilarang memegang “jabatan lain sebagai pejabat negara atau pimpinan organisasi yang menerima dana APBN/APBD”. Namun, muncul pertanyaan kritis: apakah menjadi mahasiswa koas (mahasiswa profesi kedokteran) termasuk “jabatan” yang dilarang?

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (Pasal 182) mensyaratkan calon anggota DPD mengundurkan diri dari jabatan publik, dan tidak menduduki posisi yang dibiayai negara atau memegang posisi rangkap yang menimbulkan konflik kepentingan. Namun, UU tersebut secara spesifik menonjolkan jabatan yang berhubungan dengan aparatur negara, BUMN, BUMD — bukan profesi akademik seperti mahasiswa koas. Artinya, secara normatif, status sebagai mahasiswa/profesi medis tidak otomatis dilarang, menciptakan ruang abu-abu hukum.

Antara Etika, Profesionalisme, dan Hak Individu


Keluhan HMI menekankan aspek etika: bagaimana mungkin seseorang menjalani pendidikan koas — sebuah program pendidikan profesi yang menuntut waktu penuh dan konsentrasi — sambil mengemban tugas sebagai senator, yang juga menuntut dedikasi penuh? Apalagi koas (profesi medis) menuntut kesiagaan, disiplin, dan tanggung jawab etis — elemen yang harus dijaga. Namun dari sisi hak individu, apakah setiap orang tidak boleh mengejar dua cita-cita sekaligus jika secara hukum tidak dilarang?

Dimensi Baru: Bayang-bayang KKN dari "Kemudahan" di Rumah Sakit


Selain aspek legal dan etika dedikasi penuh, kasus rangkap peran ini membuka dimensi kritik yang lebih serius: potensi praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Pertanyaan muncul: apakah kemudahan atau perlakuan istimewa yang diduga diberikan oleh beberapa rumah sakit atau institusi pendidikan kepada Cerint sebagai anggota DPD termasuk KKN?

Secara definisi, KKN adalah tindakan melanggar hukum demi kepentingan pribadi atau kelompok, baik melalui penyalahgunaan uang negara, persekongkolan rahasia, maupun pengutamaan relasi pribadi/kedekatan.

Potensi Korupsi dan Konflik Kepentingan: Jika Cerint menggunakan posisi atau pengaruhnya di DPD—sebagai pejabat publik yang memiliki wewenang anggaran dan legislasi—untuk mendapatkan dispensasi, keringanan tugas, atau perlakuan istimewa dalam program koas dari pihak rumah sakit atau kampus, hal ini dapat dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang (Korupsi). Walaupun tidak melibatkan penggelapan uang, penyalahgunaan fasilitas dan diskresi yang tidak adil kepada mahasiswa lain dapat menjadi indikasi korupsi jabatan dan merugikan kualitas pendidikan profesi yang menuntut kesiagaan penuh.

Potensi Kolusi: Unsur Kolusi dapat muncul jika terjadi perjanjian tersembunyi antara pihak rumah sakit/fakultas kedokteran dan Senator. Misalnya, rumah sakit memberikan "kemudahan" koas sebagai balasan atas bantuan Senator dalam melobi anggaran APBN/APBD atau memuluskan regulasi tertentu yang menguntungkan rumah sakit. Persekongkolan semacam ini merugikan kepentingan umum karena mengganggu proses pendidikan profesi medis yang ketat dan berpotensi memengaruhi netralitas pelayanan publik.

Potensi Nepotisme: Jika perlakuan khusus yang diterima Cerint tidak diberikan kepada mahasiswa koas lain dan semata-mata didasarkan pada statusnya sebagai Pejabat Publik (Senator), maka hal ini dapat dikategorikan sebagai favoritisme/Nepotisme berbasis kedekatan posisi publik. Praktik ini mencederai prinsip keadilan, profesionalisme, dan kesetaraan di lingkungan pendidikan.

Berdasarkan potensi tersebut, jika "kemudahan" yang diberikan rumah sakit benar terjadi, hal itu berpotensi besar mengandung unsur KKN, khususnya Kolusi dan Nepotisme (Favoritisme) serta Korupsi (Penyalahgunaan Wewenang). Kemudahan ini menciptakan preseden buruk dalam dunia pendidikan profesional yang seharusnya mengedepankan disiplin, kompetensi, dan etika, bukan diskresi berbasis jabatan publik.

Dilema di Meja BKD DPD: Antar Kepastian Hukum & Moral Publik


BKD DPD sekarang berada di persimpangan. Jika mereka menolak aduan HMI dengan alasan bahwa koas bukan jabatan struktural negara, maka bisa muncul persepsi bahwa DPD abai terhadap etika dan integritas — terutama di mata publik. Sebaliknya, jika BKD menerima aduan, maka akan ada preseden baru: bahwa anggota DPD yang juga mahasiswa/profesional aktif bisa dilarang — memperluas definisi larangan rangkap jabatan.

Keputusan BKD akan sangat menentukan persepsi publik terhadap legitimasi DPD — apakah sebagai lembaga elit dengan standar etik tinggi, atau sebagai wadah kursi politik semata.

Wajah Rangkap Tanggung Jawab dalam Bingkai Demokrasi


Kasus Cerint menampilkan ketegangan antara dua wajah: hak individu dan aspirasi profesionalitas — serta ekspektasi publik terhadap pejabat. Seseorang disebut senator karena mewakili suara rakyat; sebagai koas, ia dibentuk untuk menyembuhkan dan merawat. Bila ia mampu melakukan kedua tugas dengan integritas, mungkin orang akan memaknainya sebagai contoh ideal. Tapi kalau beban ganda itu membuat salah satu tugas terganggu — baik pelayanan publik maupun pendidikan kedokteran — maka keluhan masyarakat dan kode etik bisa membayang.

Yang saat ini di depan kita bukan sekadar klaim politik, melainkan ujian serius terhadap: konsistensi regulasi dan kode etik, transparansi proses etik internal di DPD, dan batas antara hak pribadi dan pelayanan publik. BKD DPD RI tidak hanya memutuskan nasib Cerint — tapi juga memberi tanda kepada publik: seberapa jauh lembaga ini menjaga integritas, dan seberapa kuat klaim kode etik di atas hiruk-pikuk politik. (*)

Wali Kota Padang Pastikan Bantuan Tidak Menumpuk di Posko    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Wali Kota Padang Pastikan Bantuan Tidak Menumpuk di Posko
Wali Kota Padang Fadly Amran mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang sudah mengantarkan bantuan ke posko-posko bencana.
BENTENGSUMBAR.COM
- Bantuan bagi korban banjir di Padang terus mengalir ke posko-posko bencana. Bantuan datang silih berganti dengan harapan sampai ke tangan korban bencana. 

Wali Kota Padang Fadly Amran mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang sudah mengantarkan bantuan ke posko-posko bencana.

"Terimakasih atas bantuan yang sudah diberikan," ucap Fadly Amran, Minggu (7/12/2025). 

Selain di kecamatan-kecamatan, Pemerintah Kota Padang juga membuka posko bencana di Rumah Dinas Wali Kota Padang di jalan A. Yani.

Wali Kota Fadly Amran memastikan seluruh bantuan yang datang segera dibagikan ke korban terdampak. 

"Kita pastikan seluruh bantuan tidak menumpuk di posko," katanya. 

Setiap hari, Pemko Padang terus mendistribusikan bantuan yang datang ke Posko Utama. Bantuan disalurkan ke kecamatan terdampak bencana. 

Bantuan dalam bentuk sembako langsung diserahkan.(Charlie)

Bantuan di Posko Utama Terus Disalurkan, 1.2 Ton Beras Dikirim ke Kecamatan Koto Tangah    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Bantuan di Posko Utama Terus Disalurkan, 1.2 Ton Beras Dikirim ke Kecamatan Koto Tangah
Pendistribusian bantuan untuk korban bencana alam terus dilakukan dari Posko Bantuan Utama Palanta Rumah Dinas Walikota Padang Jl. A Yani terus dilakukan. 
BENTENGSUMBAR.COM - Pendistribusian bantuan untuk korban bencana alam terus dilakukan dari Posko Bantuan Utama Palanta Rumah Dinas Walikota Padang Jl. A Yani terus dilakukan. 

Pada Minggu (7/12/2025) pagi ini, sebanyak 1205 kg beras didistribusikan ke sejumlah posko yang ada di Kecamatan Koto Tangah untuk kemudian diteruskan kepada korban terdampak. 

"Pendistribusian ini diharapkan bisa segera sampai dan disebar luaskan ke warga terdampak bencana 25 November 2025 lalu," kata Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, Minggu (7/12/2025). 

Setiap bantuan dari masyarakat, lembaga pemerintah, OPD, dan swasta yang masuk ke Posko Bantuan Utama Palanta Rumah Dinas Walikota Padang memang langsung didistribusikan ke posko-posko kecamatan dan kelurahan untuk memastikan setiap warga terdampak dapat langsung memanfaatkan bantuan yang masuk tersebut.

Bersamaan dengan pendistribusian 12 ton lebih beras tersebut juga didistribusikan 17 item lain, yaitu air mineral 30 dus, minyak goreng 8 dus, sabun mandi 14 dus, sabun cuci ekonomi 15 dus, mie instan 50 dus, biskuit malkis 10 dus, gula 3 karung, dan susu bayi 5 dus.

Selanjutnya, roti 5 plastik, deterjen 6 dus, sikat gigi 2 dus, pasta gigi pepsodent 1 dus, susu kotak 2 dus, kopi cappuccino 2 dus, roti gabin 1 pack, sarden 1 dus, dan ekstra joss 1 dus. 

"Pemerintah bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan-bantuan yang masuk ke posko utama dari berbagai kalangan, ke masyarakat yang tersebar di Kota Padang, " pungkasnya.

Berdasarkan data BPBD Kota Padang, korban terdampak bencana tersebar di 5 kecamatan, yaitu Koto Tangah, Pauh, Lubuk Kilangan, Nanggalo, dan Kuranji. 

Setiap bantuan yang masuk ke Posko Utama akan langsung didistribusikan ke lima kecamatan tersebut. (Taufik)

Cerita Korban Banjir di Padang: Embun, Rindu Rumahnya Kembali    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Cerita Korban Banjir di Padang: Embun, Rindu Rumahnya Kembali
Embun (8 tahun) merupakan salah satu korban banjir bandang yang menerjang daerahnya, Cupak Tangah, Pauh, Jumat (28/11/2025) lalu.
BENTENGSUMBAR.COM
- Perempuan kecil itu nampak begitu lincah. Tangannya sibuk mengambil crayon warna yang berada di sampingnya. Wajahnya senang ketika mewarnai gambar di atas kertas.

Embun (8 tahun) merupakan salah satu korban banjir bandang yang menerjang daerahnya, Cupak Tangah, Pauh, Jumat (28/11/2025) lalu. Perempuan kelas dua SD Bustanul Ulum itu harus kehilangan rumahnya. 

"Rumah sudah hilang dibawa banjir, kini hanya tersisa lantainya saja," ungkap Embun di pengungsian SD 02, Cupak Tangah, Jumat (5/12/2025).

Embun termasuk anak yang cerdas. Selain cerdas, Embun juga komunikatif. Setiap ada yang bertanya, pasti dijawabnya dengan lugas.

Sebelum banjir menerjang rumahnya, Embun kerap membantu orangtuanya mencari nafkah. Setelah pulang sekolah, Embun ikut mengamen bersama ayahnya di kawasan Pasar Baru. Sambil bernyanyi mendatangi rumah atau kendaraan umum yang sedang ngetem. 

Kini, Embun tidak lagi mengamen. Dirinya harus berada di pengungsian bersama orangtuanya. Rumahnya hilang, tidak tahu setelah ini akan ke mana. 

Saat Ketua TP-PKK Padang datang ke pengungsian, Embun nampak girang. Terlebih ketika dirinya melihat crayon warna yang dibagikan ke anak-anak di pengungsian. 

Setiap anak mendapat kertas gambar untuk diwarnai. Embun mencari kertas gambar yang disukainya. Gambar rumah yang berada di pinggir sungai menjadi pilihannya. 

"Saya rindu rumah," kata Embun sambil mewarnai gambar rumah tersebut. 

Dari sekian banyak anak yang ikut mewarnai, gambar Embun yang paling menarik. Rumah dalam gambar itu diwarnainya dengan kelir pink. Warnanya merata. Karena embun mewarnai dengan telaten.

"Embun cukup telaten mewarnai, karena itu ibu Ketua PKK menetapkan Embun sebagai juara pertama," ungkap pengurus PKK Kota Padang, Mayesti. 

Embun nampak girang. Tangannya mendekap gambar yang telah diwarnainya. Embun rindu akan rumahnya.(Charlie Ch. Legi)

200 Kg Rendang Disebar di Empat Kecamatan    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

200 Kg Rendang Disebar di Empat Kecamatan
Aksi memasak Rendang digelar di Gedung Youth Center. Ratusan kilogram rendang dibagikan ke sejumlah korban bencana banjir bandang. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Kepedulian orang Minang itu hebat. Pantas diberi jempol. Saat saudaranya tertimpa bencana, empatinya muncul.

Seperti yang dilakukan Dinas Pariwisata Kota Padang, Sabtu (6/12/2025). 

Aksi memasak Rendang digelar di Gedung Youth Center. Ratusan kilogram rendang dibagikan ke sejumlah korban bencana banjir bandang. 

"Kegiatan ini bukan sekadar memasak makanan, tetapi juga tentang menyalurkan harapan, energi positif, dan memastikan bahwa para korban bencana tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indrasyani, siang itu. 

Prioritas utama dari kegiatan ini adalah menjamin kualitas nutrisi dan keamanan pangan bagi pengungsi, serta mengurangi beban psikologis mereka agar dapat segera bangkit menata kehidupan.

Kehadiran rendang siap santap ini sangat dinantikan, mengingat jumlah warga yang bertahan di pengungsian masih cukup signifikan. Berdasarkan data terkini per 5 Desember 2025, tercatat sebanyak 1.343 orang masih berada di lokasi pengungsian.

Sebaran pengungsi terpusat di lima kecamatan terdampak. Kecamatan Pauh mencatat jumlah pengungsi tertinggi dengan 708 orang, disusul Kecamatan Nanggalo sebanyak 404 orang. Wilayah lainnya meliputi Kecamatan Koto Tangah dengan 152 orang, Kecamatan Kuranji 68 orang, dan Kecamatan Lubuk Kilangan sebanyak 11 orang.

"Rendang ini kita kemas untuk kemudian kita sebar ke empat kecamatan terdampak," sebut Yudi. 

Empat kecamatan yang mendapatkan rendang yakni Koto Tangah, Pauh, Kuranji, serta Nanggalo. Sebanyak 200 kilogram rendang dipacking untuk kemudian disebarkan di dapur-dapur umum.(Charlie)

Wagub Vasko Terima Bantuan Rp5 Miliar dari Raffi Ahmad untuk Pemulihan Pascabencana di Sumbar    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Wagub Vasko Terima Bantuan Rp5 Miliar dari Raffi Ahmad untuk Pemulihan Pascabencana di Sumbar
Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy menerima bantuan dana sebesar Rp5 miliar dari artis nasional yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy menerima bantuan dana sebesar Rp5 miliar dari artis nasional yang juga merupakan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, untuk mendukung percepatan pemulihan pascabencana hidrometeorologi di Sumbar.

Bantuan tersebut diantarkan langsung oleh perwakilan Tim Rans Entertainment, Prio dan diserahkan secara simbolis kepada Wagub Sumbar di salah satu lokasi terparah terdampak bencana, Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sabtu (6/12/2025).

Usai menerima bantuan tersebut, Wagub Vasko Ruseimy langsung menghubungi Raffi Ahmad melalui panggilan video untuk menyampaikan apresiasi sekaligus menyampaikan rencana pemanfaatan dana tersebut.

“Terima kasih atas perhatian luar biasa A’ak Raffi untuk masyarakat Sumbar. Dana ini akan kita manfaatkan secara maksimal untuk hal-hal paling mendesak, termasuk pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak,” ujar Vasko Ruseimy.

Menanggapi hal itu, Raffi Ahmad menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk empati keluarganya kepada masyarakat Sumbar yang tengah menghadapi masa sulit.

“Pak Wagub, mohon sampaikan kepada masyarakat bahwa kami sekeluarga turut berduka atas musibah yang terjadi. Kami mohon maaf belum bisa hadir langsung, insyaAllah setelah ini kami bisa datang,” ujar Raffi Ahmad melalui sambungan video.

Sementara itu, perwakilan Rans Entertainment, Prio menyampaikan bahwa bantuan tersebut adalah amanah langsung dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

“Ini wujud kepedulian Mas Raffi dan Mbak Gigi untuk saudara-saudara kita di Sumbar. Harapannya, bantuan ini menjadi dana taktis yang bisa langsung digunakan untuk kebutuhan paling mendesak,” ungkapnya. (adpsb/bud)

Sekdaprov Sumbar Dampingi Menteri ATR/BPN Tinjau Lokasi Bencana di Salareh Aia Timur Agam    
Minggu, Desember 07, 2025

On Minggu, Desember 07, 2025

Sekdaprov Sumbar Dampingi Menteri ATR/BPN Tinjau Lokasi Bencana di Salareh Aia Timur Agam
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Seldaprov Sumbar), Arry Yuswandi mendampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Seldaprov Sumbar), Arry Yuswandi mendampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid meninjau lokasi terdampak bencana di Nagari Salareh Aia Timur, Jorong Kampung Tangah, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sabtu (6/12/2025).

Kunjungan tersebut juga merupakan bagian dari kegiatan Lembaga Penanggulangan Bencana MUI Pusat yang baru dibentuk dan kini dipimpin oleh Menteri ATR/BPN. 

Dalam kesempatan itu, rombongan menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak, berupa makanan siap saji, air minum, selimut, serta berbagai kebutuhan dasar lainnya sebagai bentuk kepedulian dan penguatan.

Sekdaprov Sumbar, Arry Yuswandi menyampaikan kehadiran pemerintah pusat melalui Menteri ATR/BPN sekaligus Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana MUI Pusat merupakan dukungan penting bagi masyarakat yang tengah menghadapi ujian bencana.

“Sore hari ini saya hadir di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, mendampingi Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana MUI Pusat yang juga Menteri ATR/BPN, Bapak Nusron Wahid. Lembaga ini baru terbentuk untuk mengurusi penanggulangan bencana, dan hari ini hadir langsung memberikan bantuan bagi warga yang terdampak,” ujar Arry Yuswandi.

Ia menambahkan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus menguatkan semangatnya kembali untuk bangkit.

“Kita berharap bencana ini segera berakhir dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan seperti sediakala. Kita terus bermohon dan berlindung kepada Allah SWT agar Sumatera Barat dijauhkan dari berbagai bencana,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, lanjut Sekda, terus berkoordinasi secara lintas sektor dengan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, dan berbagai lembaga kemanusiaan guna mempercepat penanganan darurat serta percepatan pemulihan pascabencana di daerah terdampak. (adpsb/rmd)