HEADLINE
Aktivis Mahasiswa: Rakyat Nonton Dracin, Pemerintah Doyan Drama Pemberantasan    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Aktivis Mahasiswa: Rakyat Nonton Dracin, Pemerintah Doyan Drama Pemberantasan
Aktivis mahasiswa, Fikri, dalam acara diskusi santai akhir tahun bertajuk "Anomali Pemberantasan Korupsi 2025. Harapan untuk 2026" di Tjikko Koffee, Jalan Ciasem, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 28 Desember 2025.

BENTENGSUMBAR.COM
- Tidak mau kalah dengan rakyat yang senang menyaksikan drama China (Dracin), pemerintah juga dianggap senang melakukan drama pemberantasan korupsi.

Begitu disampaikan aktivis mahasiswa, Fikri, dalam acara diskusi santai akhir tahun bertajuk "Anomali Pemberantasan Korupsi 2025. Harapan untuk 2026" di Tjikko Koffee, Jalan Ciasem, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 28 Desember 2025.

"Masyarakat hari ini sedang gemar konsumsi drama China. Nah, kekuasaan juga lagi senang bikin drama pemberantasan kan," kata Fikri.

Fikri lantas menyinggung seremoni yang dilakukan Kejaksaan Agung (Kejagung) menampilkan uang Rp6,6 triliun yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

"Saya juga nggak tahu itu uang yang ditampilkan sama Jaksa apa betul-betul itu hasil korupsi atau memang uang dari Kemenkeu yang ditampilkan bahwa senantiasa ini ada pemberantasan Korupsi. Itu masih asumsi kan, apa benar korupsi ini terberantas?" terang Fikri.

Fikri melihat pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintah sejauh ini hanya mentok di hilir atau pelaku teknis. Namun tidak berani menyentuh ke hulu atau pelaku intelektual.

"Harusnya langsung intelek-inteleknya yang diberantas, jangan hanya pelaku teknisnya. Karena kan rata-rata pelaku teknisnya, bukan ke tempat setoran mereka," kata Fikri.

"Nah untuk memberantas tempat setoran mereka ini kan kadang-kadang APH-nya yang nggak berani. Karena ada diskresi kompromi, ada kompromi politik yang kemudian karena politik hukum bisa ditekan," sambungnya.

Dalam acara diskusi ini, turut dihadiri dua narasumber lainnya, yakni praktisi hukum Firman Tendry, dan pengamat Standarkiaa Latief. (*) 

Sumber: RMOL

Rais Aam dan Ketum PBNU Berpelukan, Gus Yahya Anggap Perselisihan di Tubuh PBNU Selasai    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Rais Aam dan Ketum PBNU Berpelukan, Gus Yahya Anggap Perselisihan di Tubuh PBNU Selasai
Para pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Minggu (28/12/2025) siang.  

BENTENGSUMBAR.COM
- Para pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar pertemuan di Pondok Pesantren Miftachussunnah, Surabaya, kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Minggu (28/12/2025) siang.  

Dengan adanya pertemuan tersebut, Gus Yahya menganggap perselisihan di tubuh PBNU sudah selesai.

Pertemuan tersebut berlangsung selama 4 jam sejak pukul 11.30 WIB. Pertemuan silaturahmi ini diisi dengan sholawatan, doa bersama, serta makan bersama.  

Sedangkan terkait pembahasan teknis organisasi disepakati akan dilanjutkan pada waktu berikutnya.  

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebutkan, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menjaga kebersamaan dan keguyuban di lingkungan PBNU. 

"Alhamdulillah tadi sudah kumpul semua. Kita bersama-sama berdoa, bersholawat.Mudah-mudahan Insya Allah nanti pada waktu-waktu mendatang akan ada pembicaraan yang lebih lanjut,” ungkap Gus Ipul. 

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini menambahkan, agenda utama pertemuan kali ini memang difokuskan pada silaturahmi dan penguatan suasana batin kebersamaan.  

Adapun hal-hal terkait langkah organisasi ke depan akan dibahas secara khusus oleh Rais Aam KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. 

Sementara itu Gus Yahya menegaskan, segala perselisihan yang sempat mencuat di tubuh PBNU kini sudah dianggap selesai dan menjadi bagian dari masa lalu.

“Semua hal yang kemarin menjadi persoalan kita anggap sudah lewat, sudah tidak ada, dan kita kembali lagi kepada kebersamaan,” tegasnya.  

Gus Yahya melanjutkan, bahwa PBNU akan kembali melangkah bersama, dengan jajaran struktural organisasi yang solid seperti sedia kala.  

“Kembali bersama seperti semula,” tutur Gus Yahya.

Sehubungan dengan strategi perumusan struktural PBNU ke depan, Gus Ipul menyebutkan bahwa hal tersebut akan dirumuskan lebih lanjut, dan hasilnya akan disampaikan langsung oleh KH Miftahul Akhyar dan Gus Yahya pada saat yang tepat. 

PBNU ke depanntabdipastikan akan melanjutkan langkah bersama, dengan memperkuat kebersamaan dalam menjaga ikatan organisasi yang telah terjalin selama ini.

Silaturahim ini menjadi bukti bahwa meskipun ada tantangan di masa lalu, semua pihak kini berkomitmen untuk melangkah maju bersama dalam menjaga keharmonisan dan solidaritas di tubuh PBNU

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU Prof Muhammad Nuh, serta sejumlah tokoh dan pengurus PBNU dari unsur Syuriyah dan Tanfidziyah, turut hadir juga KH Anwar Mansyur dan KH Idris Hamid serta sejumlah kyai lainnya. (*) 

Dari Ladang Ke Borgol: Bandar Sabu Bekedok Petani Diringkus Polisi    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Dari Ladang Ke Borgol: Bandar Sabu Bekedok Petani Diringkus Polisi
Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Empat Lawang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkotika.

BENTENGSUMBAR.COM
- Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Empat Lawang kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran narkotika. 

Seorang bandar narkoba berhasil diamankan di Desa Lawang Agung, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang.

Tersangka diketahui bernama Juan Saputra (35), warga Desa Lawang Agung. 

Ia ditangkap di kediamannya setelah polisi menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas transaksi narkoba yang kerap dilakukan tersangka di wilayah tersebut.

Dari hasil penggeledahan, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa 31 paket narkotika jenis sabu dengan rincian 3 paket sedang dan 28 paket kecil, dengan total berat bruto 9,42 gram.

Selain itu, turut diamankan 5 butir pil ekstasi/inex, terdiri dari 3 butir berbentuk tengkorak berwarna pink dan 2 butir berwarna kuning, dengan berat bruto 2,39 gram.

Kasat Narkoba Polres Empat Lawang Iptu Purnama, melalui Plh Kasat Narkoba Ipda Ardiliansyah, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang resah dengan aktivitas tersangka.

“Penangkapan ini berdasarkan laporan warga bahwa ada seorang pria yang kerap melakukan transaksi narkoba jenis sabu. Setelah dilakukan penyelidikan, petugas langsung melakukan penindakan dan mengamankan tersangka di rumahnya,” jelas Ipda Ardiliansyah.

Diketahui, Juan Saputra sehari-hari berprofesi sebagai petani, namun diduga menyambi sebagai pengedar narkoba di desanya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 Ayat (2) dan Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara dalam waktu yang lama sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Saat ini, tersangka beserta seluruh barang bukti telah diamankan di Mapolres Empat Lawang guna proses penyidikan lebih lanjut. (*) 

Kementerian ESDM yang Dipimpin Bahlil Lahadalia Bikin Target 2026: RI Tak Lagi Bergantung pada Solar Asing    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Kementerian ESDM yang Dipimpin Bahlil Lahadalia Bikin Target 2026: RI Tak Lagi Bergantung pada Solar Asing
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memproyeksikan Indonesia tidak lagi memerlukan impor solar mulai tahun 2026.

BENTENGSUMBAR.COM
- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memproyeksikan Indonesia tidak lagi memerlukan impor solar mulai tahun 2026.

Optimisme ini didasarkan pada kesiapan infrastruktur energi nasional yang kini tengah dikembangkan.

Faktor utama di balik target ini adalah beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Jika kilang ini sudah berfungsi penuh, produksi solar domestik diyakini mampu memenuhi seluruh kebutuhan nasional.

Selain peningkatan kapasitas kilang, pemerintah juga mengandalkan kebijakan Biodiesel B50. 

Gabungan antara hasil produksi RDMP dan mandatori bahan bakar nabati ini diprediksi tidak hanya menghentikan impor, tetapi justru menciptakan surplus produksi.

"Kombinasi antara produksi dari RDMP dan implementasi B50 diperkirakan dapat menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) solar, sehingga Indonesia berpotensi mengekspor bahan bakar tersebut di masa mendatang," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di Jakarta, dikutip Senin 29 Desember 2025.

Meski menargetkan nol impor, Bahlil menegaskan bahwa pelaksanaannya akan tetap menyesuaikan dengan dinamika kesiapan di lapangan untuk menjaga ketahanan energi nasional.

"Agenda kami pada tahun 2026 itu tidak ada impor solar lagi," tegas Bahlil. 

Namun, ia juga memberikan catatan mengenai masa transisi. 

"Tetapi tergantung dari Pertamina. Kalau katakanlah bulan Maret baru bisa, berarti Januari, Februari yang mungkin sedikit yang bisa kita lagi exercise. Tapi kalau kebutuhan memang harus katakanlah kalau kita belum siap, ya kita daripada tidak ada," tambahnya.

Di sisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan standar mutu bahan bakar yang beredar di masyarakat. 

Terkait perbaikan kualitas solar, Bahlil menyatakan, "Upayanya akan ke sana. Terus kita lakukan yang terbaik."

Langkah strategis ini sebelumnya juga telah dilaporkan secara resmi kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari upaya memperkuat kedaulatan energi Indonesia. (*) 

Sumber: RMOL

Kata Seskab Teddy Indra Wijaya, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana Sumatera    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Kata Seskab Teddy Indra Wijaya, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana Sumatera
Presiden Prabowo Subianto dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Presiden Prabowo Subianto menerima Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani.

BENTENGSUMBAR.COM
- Presiden Prabowo Subianto menerima Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani. 

Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Prabowo di , Kertanegara, Jakarta, pada Sabtu malam, 27 Desember 2025.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda strategis, termasuk laporan mengenai progres Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi dan hunian warga terdampak bencana Sumatra.

Menurut Teddy, dalam pertemuan tersebut Presiden Prabowo meminta laporan perkembangan Kampung Haji di Kota Makkah, khususnya terkait titik lokasi menara, luas kawasan, serta tahapan pelaksanaan pembangunan.

“Menteri Rosan menyampaikan atas inisiatif dan diplomasi Presiden Prabowo, Pemerintah Saudi mendukung penuh program tersebut. Terutama setelah Putra Mahkota Mohammed Bin Salman berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Prabowo pada 8 Desember lalu,” ujarnya, Minggu (28/12/2025).

Selain itu, Teddy menjelaskan Menteri Rosan juga menyampaikan pembahasan terkait Kampung Haji yang telah dilakukan secara intensif melalui beberapa pertemuan dengan pihak Arab Saudi.

Hingga saat ini, upaya tersebut telah ditempuh secara berkelanjutan. 

“Menteri Rosan sebelumnya telah 4 kali bertemu dengan Pemerintah Saudi membahas ini,” ucapnya.

Teddy juga menyampaikan Presiden Prabowo menegaskan visinya agar seluruh jemaah haji Indonesia memperoleh tempat dan fasilitas penginapan yang nyaman dengan lokasi yang dekat dengan Masjidilharam.

“Presiden Prabowo menginginkan seluruh jemaah haji Indonesia harus memiliki tempat dan fasilitas penginapan nyaman tersendiri saat melaksanakan ibadah haji dengan lokasi yang cukup dekat dengan Masjidilharam,” ujarnya.

Menurut Teddy, Presiden Prabowo juga meminta laporan perkembangan pembangunan 15.000 hunian yang dibangun BPI Danantara bagi warga terdampak di Sumatera. 

Teddy menyampaikan dalam laporan Menteri Rosan, 500 hunian akan siap pada minggu ini beriringan dengan pembangunan hunian lainnya.

“Hunian lainnya juga sedang dibangun oleh BNPB, Kementerian PU (Pekerjaan Umum) serta Kementerian Perumahan,” ucapnya.

Langkah ini menegaskan komitmen Presiden Prabowo untuk memastikan pemulihan yang cepat, terukur, dan berkeadilan bagi masyarakat terdampak bencana, sekaligus memperkuat kehadiran negara baik di dalam maupun luar negeri. (*) 

Sumber: SINDONews

Polda Riau Tunggu Arahan Kortas Tipikor Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif Sekretariat DPRD    
Senin, Desember 29, 2025

On Senin, Desember 29, 2025

Polda Riau Tunggu Arahan Kortas Tipikor Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif Sekretariat DPRD
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengatakan, penyidik telah menerima arahan awal dari Kortas Tipikor dan dijadwalkan mengikuti gelar perkara pada awal Januari 2026.

BENTENGSUMBAR.COM
- Kepolisian Daerah (Polda) Riau masih menunggu arahan lanjutan dari Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Mabes Polri terkait penetapan tersangka dalam kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Sekretariat DPRD Provinsi Riau.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan mengatakan, penyidik telah menerima arahan awal dari Kortas Tipikor dan dijadwalkan mengikuti gelar perkara pada awal Januari 2026.

"Kasus dugaan korupsi di Sekretariat DPRD Provinsi Riau masih kami tangani. Arahan terakhir dari Kortas Tipikor Mabes Polri, pada awal Januari kami akan diundang untuk membahas penetapan tersangka," kata Herry, Minggu (28/12/2025).

Menurutnya, dalam perkara tersebut terdapat sejumlah pihak yang diduga terlibat dengan klasifikasi peran yang berbeda-beda, mulai dari Sekretaris DPRD hingga pihak lain di bawahnya.

"Nanti akan dibahas dalam gelar perkara. Ada klasifikasi, ada Sekwan sendiri dan ada pihak-pihak di bawahnya. Semua masih menunggu hasil gelar perkara," ujarnya.

Irjen Herry memastikan, gelar perkara tersebut akan menjadi dasar penentuan langkah hukum selanjutnya dalam penanganan kasus tersebut.

"Insyaallah awal Januari akan digelar di Kortas Mabes Polri," ucapnya.

Sebelumnya, Polda Riau telah memeriksa mantan Sekretaris DPRD Provinsi Riau, Muflihun, yang juga pernah menjabat sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru. 

Pemeriksaan dilakukan oleh penyidik Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau.

"Pemeriksaan terhadap yang bersangkutan dilakukan pada 23 dan 24 April, serta 2 Mei 2025," pungkas Herry. (*) 

Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Massal Gebyar KORMI    
Minggu, Desember 28, 2025

On Minggu, Desember 28, 2025

Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Massal Gebyar KORMI
Acara ini mengusung slogan "Sehat, Bugar, Gembira, Luar Biasa" dan dihadiri Wali Kota Padang, Fadly Amran dan Ketua KORMI Kota Padang, Helmi Moesim.

BENTENGSUMBAR.COM
- Ribuan warga Kota Padang ikut amnil bagian dalam Senam Massal Gebyar KORMI Kota Padang yang digelar di Lapangan Apeksi Balaikota Aie Pacah, Minggu (28/12/2025). Acara ini mengusung slogan "Sehat, Bugar, Gembira, Luar Biasa" dan dihadiri Wali Kota Padang, Fadly Amran dan Ketua KORMI Kota Padang, Helmi Moesim.

Ribuan warga dari berbagai kalangan memadati lapangan, ikut senam, dan menyaksikan pengundian kupon dengan hadiah menarik, seperti sepeda hingga kulkas . 

Suasana semakin meriah dengan partisipasi berbagai kelompok senam yang turut memadati lapangan sejak pagi hari. 

Kegiatan senam massal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dan kebersamaan. Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan masyarakat Kota Padang semakin sehat dan bugar.

Helmi Moesim, Ketua KORMI Kota Padang, mengajak warga terus menumbuhkan semangat saling menolong dan bekerja sama, mulai dari tingkat nagari hingga kampung. 

Anggota DPRD Kota Padang yang terpilih lagi periode kedua ini juga mengimbau kelompok senam di Kota Padang agar segera mendaftarkan keberadaan kelompoknya ke KORMI Kota Padang.

"Dengan terdaftarnya kelompok senam di KORMI, ke depan setiap bantuan maupun pokok-pokok pikiran (Pokir) dari anggota DPRD dapat disalurkan melalui kelompok senam masing-masing melalui KORMI Kota Padang," ujar politisi Partai Golkar ini.

Dalam kesempatan ini, Helmi Moesim juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.

"Terima kasih kepada Wali Kota Padang, jajaran pemerintah, dan seluruh masyarakat yang telah hadir dan berpartisipasi," ujarnya pria yang akrab disapa da Ay ini.

Wali Kota Padang,Fadly Amran menyebut, Pemko Padang akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan KORMI di masa mendatang. 

"Pemerintah Kota Padang akan terus mendukung kegiatan yang meningkatkan kesehatan dan kebersamaan masyarakat," ujarnya. (Viqi/Taufik)

Tamiang, Awal Peradaban Melayu yang Lenyap oleh Lumpur, Optimis Bangkit    
Minggu, Desember 28, 2025

On Minggu, Desember 28, 2025

Tamiang, Awal Peradaban Melayu yang Lenyap oleh Lumpur, Optimis Bangkit
Puluhan alat berat, ribuan relawan berbagai instansi dikirim ke Tamiang, untuk obat luka pulihkan nestapa, duka Tamiang adalah duka nusantara, berhentilah menangis Tamiang kami.

BENTENGSUMBAR.COM
- Sebulan lebih tiga hari banjir bandang mendera daerah ini, semua terendam, semua tenggelam, puing peradaban dan material lumpur tinggi masih selimuti daerah tersebut.

Dari Medan lebih kurang 3 jam ke darah paling parah diterjang banjir bandang, negara, rakyat dan relawan bersinergi merehab kota pinggir sungai itu kembali ke perdabannya, lagi.

Puluhan alat berat, ribuan relawan berbagai instansi dikirim ke Tamiang, untuk obat luka pulihkan nestapa, duka Tamiang adalah duka nusantara, berhentilah menangis Tamiang kami. Don't crya Tamiang, Tamiang will bever walk alone dan Indonsia stand with Aceh Tamiang.

"Awal bencana hinga dua tiga hari pasca bencana ada rasa bahwa Tamiang dibiarkan bangkit sendiri, tapi kekinian kami tahu bawha negara dan jajarannya, bangsa Indonesia tidak akan biarkan Tamiang bangkit sendiri,"ujar Guru SDIT Wulandari, Minggu 28/12-2025 di Tamiang.

Sudah banyak perubahan, seminggu pasca bencana kata pemerhati bencana banjir Aceh Tamiang, Khairian banyak daerah yang masih tinggi lumpurnya.

"Tapi sekarang setelah presiden dua kali datang dan BUMN bersatu padu berjibaku saat tanggap darurat dan masa transisi, banyak kemanjuan, termasuk telah mulai dibangun hunian sementara di dekat Maajid Darusaallam oleh BUM Karya, Himabara, Pertamina dan PLN,"ujar Rian. 

Tamiang daerah di timur Aceh, berada sepanjang aliran Sungai Tamiang, di sini, tanah Tamiang ini pernah menjadi saksi lahirnya salah satu peradaban Melayu tertua di Sumatra. 

Jauh sebelum peta politik modern digambar, Tamiang itu telah hidup sebagai simpul perdagangan, budaya, dan keyakinan. 

Namun seperti banyak peradaban besar lain, jejaknya kini terkubur perlahan, senyap oleh lumpur sungai dan waktu. Apalagi lumpur dahsyat 25 November 2025, butuh watu lama untuk Tamiang pulih.

Dua kali dan infonya mau ketiga kali Presiden RI Prabowo Subianto ke Tamiang ini, presiden ingin membersamai pulih cepatnya negeri peradaban melayu tua itu.

Semua sumber daya negara dikerahkan untuk pulihkan peradaban dan kehidupan di Tamiang.

Sungai Tamiang dulu pada abad 7 Masehi sudah melahirkan peradaban dari data sejarah, bukan sekadar aliran air. Ia adalah nadi kehidupan. 

Di tepian sungai itulah, perkampungan awal Melayu tumbuh, perahu dagang bersandar, dan bahasa Melayu purba dipertukarkan bersama rempah, kapur barus, serta hasil hutan. Bahkan jalur air ini menghubungkan pedalaman Sumatra dengan Selat Malaka, menjadikan Tamiang pintu masuk dunia luar.

Dari sumber literasi kuno menyebut  wilayah ada  di pesisir timur Sumatra yang makmur dan teratur. Bahkan para sejarawan menduga, salah satunya adalah Tamiang kerajaan Melayu tua yang telah eksis sejak abad ke-7 Masehi.

Lumpur sebagai Arsip Alam

Tidak seperti Borobudur yang menjulang atau prasasti yang dipahat di batu, peninggalan Tamiang rapuh: kayu, tanah, dan tradisi lisan. Setiap banjir besar Sungai Tamiang membawa lumpur yang menutup lapisan demi lapisan pemukiman lama.

"Lumpur bukan sekadar bencana. Ia adalah kabar dari alam menyimpan sisa tiang rumah, jalur pelabuhan kuno, hingga artefak yang belum sepenuhnya terungkap,"ujar Herdian anak muda penggiat sejarah di Tamiang, Minggu 28/12-2025. 

Menurut dia semua perdaban yang ditimbun lumpur dulu tanpa penggalian serius, lumpur juga menjadi penutup sejarah.

Tamiang penganut  Islam Awal Sumatra

Tamiang menempati posisi unik dalam sejarah Islam Nusantara. Di Tamiang Islam datang lebih awal, menyatu dengan adat Melayu. Para pedagang Arab dan Gujarat tidak hanya membawa barang dagangan, tetapi juga keyakinan.

"Tapak Islam awal ini, tidak selalu berbentuk bangunan megah. Tapi hidup secara turun temurun di sistem adat,  bahasa, hukum keluarga dan struktur kepemimpinan lokal. Semua itu diwariskan dari generasi ke generasi, meski fisik kerajaannya menghilang," ujar Herdian.

Ketika Sejarah Tenggelam

Perubahan alur sungai, pendangkalan, dan perpindahan pusat ekonomi membuat Tamiang perlahan kehilangan perannya. Ketika Kesultanan Aceh Darussalam menguat dan kolonialisme datang, Tamiang pun menjadi daerah pinggiran.

Peradaban yang pernah berdiri di pusat lalu lintas dunia Melayu itu akhirnya tersisih. Rumah-rumah panggung berpindah, pelabuhan membisu, dan lumpur menutup jejak-jejak awal.

Identitas yang Bertahan

Meski peradabannya tak lagi tampak, identitas Melayu Tamiang tetap hidup, dalam bahasa sehari-hari
dalam adat istiadat
dalam pantun, petuah, dan hukum adat dalam Islam yang berakar kuat namun bersahaja

"Sampai kapan pun, Tamiang boleh saja kehilangan istana dan prasasti, tetapi tidak kehilangan jiwanya,"ujar Rian jebolan Univeristas Sumatra Utara .

Menyelamatkan yang Tersisa

Hari ini, Tamiang sebagai kabupaten terparah dihantam banjir bandang di Aceh. Tetap dikenang bahwa di bawah tanahnya, tersimpan cerita lama yang belum selesai ditulis.

"Tanpa riset arkeologi, dokumentasi sejarah, dan kesadaran kolektif, peradaban Melayu awal ini akan terus terkubur, bukan hanya oleh lumpur, tetapi oleh lupa. Ayo Tamiang ku, tetap optimis, meski sering diterjang bencana, tetap barakan semangat bangkit kembali jadi peradaban melayu kuno menjiwai anak kemebaka  melayu modern kini,"ujarnya.

Meski Tamiang ditimbun lumput tapi sejak dulu kala, Tamiang adalah pengingat bahwa tidak semua peradaban runtuh oleh perang. Bencana Alam juga menjadi penyeban ditelannya peradaban, hilang secara perlaha ditelan lumpur, air, dan waktu. 

"Tapi selama cerita masih dituturkan, sejarah belum benar-benar mati,"ujar tetua kampung Tamiang Minggu sore.(*)