HEADLINE
Tegas Perang Lawan Thrifting, Menkeu Purbaya : Nanti Kita Cegat di Pelabuhan    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Tegas Perang Lawan Thrifting, Menkeu Purbaya : Nanti Kita Cegat di Pelabuhan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berkomitmen akan makin lebih teliti lagi agar barang ilegal ini tak lolos masuk ke Indonesia.
BENTENGSUMBAR.COM – Pencegahan atas impor barang pakaian bekas ilegal atau thrifting semakin terus digencarkan.


Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berkomitmen akan makin lebih teliti lagi agar barang ilegal ini tak lolos masuk ke Indonesia.


"Nanti kita cegat di pelabuhannya kita periksa lebih teliti lagi," ujarnya, dikutip Senin (24/11).


Selain pengawasan di Pelabuhan, Menkeu Purbaya akan melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap siapa saja pihak yang terlibat dalam praktik impor ilegal tersebut. Dalam hal ini, termasuk importinya juga.


"Kita akan investigasi lebih dalam dari kasus-kasus yang menyelundup pasti tertangkap, ketahuan siapa pengimpornya,” tegas dia.


Menkeu Purbaya memastikan ke depan tidak ada celah yang memungkinkan praktik penyelundupan lolos.


Kalau dulu bisa lepas, ke depan nggak bisa lagi. Jadi, memang kalau yang ilegal kita bereskan," tegas Purbaya.


Sementara itu, untuk melindungi industri tekstil lokal, Menkeu tengah menyiapkan bea masuk tambahan untuk melindungi industri dalam negeri.


Menurut Purbaya, pungutan baru ini berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP).


"Di industri tekstil, pemerintah tengah melakukan penataan impor balpres, kawasan berikat, hingga pemberlakuan bea BMAD dan BMTP untuk melindungi industri domestik," ujarnya.


Ia mengungkap, saat ini Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal mempertimbangkan bea masuk tambahan terhadap barang impor untuk melindungi industri dalam negeri.


"Jadi Pak Febrio (Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal) sedang menghitung apakah ada BMAD atau BMTP yang perlu ditambahkan untuk melindungi industri domestik," tandas dia. (*)


Sumber: Pasardana. id


250 Ton Beras Impor Ilegal Masuk RI, Mentan Pastikan Tak Kantongi Izin    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

250 Ton Beras Impor Ilegal Masuk RI, Mentan Pastikan Tak Kantongi Izin
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkap temuan 250 ton beras impor ilegal di Sabang, Aceh. 
BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkap temuan 250 ton beras impor ilegal di Sabang, Aceh. Ratusan ton beras itu telah disegel di gudang diduga milik perusahaan swasta, PT Multazam Sabang Group.


Amran menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk memastikan impor tersebut. Dia juga memastikan perizinan ke jajarannya setingkat direktorat jenderal (dirjen), deputi, hingga Bapanas.


Namun hasilnya, tidak ada pihak pemerintah pusat yang telah menyetujui impor beras tersebut. Amran menegaskan, stok beras di Sabang dalam kondisi melimpah. 


"Beras kita di sana cukup besar. Ada hampir 402 ton untuk 3 bulan, siap. Jadi, stok kita banyak. Ini nasionalismenya di mana? Ini adalah kehormatan bangsa kalau kita bisa berdaulat pangan," ucap Amran dalam konferensi pers di kediamannya Kalibata 10, Jakarta Selatan, Minggu (23/11/2025).


Dia menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menggandeng aparat hukum untuk mendalami pelaku impor beras ilegal tersebut. Adapun, pengusutan saat ini masih terus dilakukan.


"Siapa melakukan, nanti sementara pendalaman. Tetapi ini tidak boleh dibiarkan," tuturnya.


Meski impor dilakukan pada zona perdagangan bebas atau free trade zone, Amran menegaskan kegiatan tersebut mesti sesuai dengan persetujuan dan rekomendasi Kementan. 


Di sisi lain, dia menyebut impor beras berasal dari Thailand dan Vietnam yang memiliki harga lebih murah.


"Itu daerah zona bebas perdagangan, free trade zone. Tetapi itu harus dibaca dengan utuh, harus sesuai dengan kebijakan pusat. Nah, ini yang mungkin tidak diperhatikan. Itu alasannya," katanya. (*) 


Sumber: iNews. id

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang
Ketua DPRD Kota Padang Muharlion menandatangani dokumen rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026.
BENTENGSUMBAR.COM
- Dewan Perkilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026, Senin, 24 November 2025.

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Padang Ustad H. Muharlion, S. Pd., didampingi para Wakil Ketua, yaitu Mastilizal Aye, Osman Ayub, dan Jupri. Ikut mendampingi Sekretaris Dewan (Sekwan), H. Hendrizal Azhar, SH. MM.

Rapat paripurna digelar di ruang sidang utama DPRD Kota Padang, jalan Bagindo Aziz Chan Bypass Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Rapat paripurna langsung dihadiri Wali Kota Padang Fadly Amran, para Kepala SKPD, Camat, Dirut Perusahaan Daerah, Kepala Rumah Sakit Daerah (RSUD) M. Zaein, Forkopimda, wartawan awak media, dan undangan lainnya.

Pada paripurna ini, masing-masing fraksi menyampaikan pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026, termasuk PDIP dan PPP yang tergabung dalam satu fraksi yang diketui Wismar Panjaitan, S. Pd, M. Pd., dan Sektetaris Indra Guswadi. 

Fraksi PDIP-PPP memandang bahwa penyusunan APBD Kota Padang tahun anggaran 2026 telah berjalan sesuai amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014 dan Undang-undang nomor 17 tahun 2003, sebagai wujud pelaksanaan otonomi daerah dan bentuk akuntabilitas pemerintah kepada masyrakat.

Pembahasan APBD tahun anggaran 2026 telah dilaksanakan melalui kerja kolektif Badan Anggaran bersama seluruh OPD terkait secara cermat dan sesuai tata tertib. 

Dalam menetapkan sikap akhir fraksi kami berpedoman pada landasan yuridis, prinsip kemasalahatan umum, serta keberpihakan kepada masyarakat.

Bagi fraksi PDI Perjuangan–PPP, APBD bukan sekadar dokumen anggaran, tetapi instrumen penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota padang.

"APBD harus mampu memperkuat pelayanan publik, mengurangi ketimpangan, dan memastikan pembangunan yang berkeadilan, inklusif, serta dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, " kata Wismar. 

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang
Rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026.
Ditegaskannya, setiap rupiah yang dibelanjakan negara harus menghadirkan manfaat nyata, terutama bagi rakyat kecil. 

"Karena itu, sepanjang proses pembahasan APBD 2026, fraksi kami secara konsisten menekankan prinsip transparansi, efisiensi, efektivitas, dan keberpihakan kepada masyarakat, " ujarnya.

Fraksi PDI Perjuangan–PPP telah mengikuti seluruh tahapan pembahasan bersama TAPD dan OPD, serta melaksanakan rapat internal untuk merumuskan sikap secara objektif. Sebagai komitmen untuk menghadirkan APBD yang lebih berpihak kepada kepentingan warga dan memajukan kota padang secara berkelanjutan.

"Dengan mempertimbangkan keseluruhan aspek tersebut, izinkan kami menyampaikan pandangan dan sikap akhir fraksi PDI Perjuangan–PPP, " tegasnya. 

I. Pendapatan Daerah

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang
Wakil Ketua DPRD Kota Padang menandatangani dakumen.
Fraksi PDIP-PPP mencermati bahwa target pendapatan daerah tahun anggaran 2026 ditetapkan sebesar Rp2,5 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp 269,9 miliar (atau sekitar 9,6%) dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,8 triliun.

Fraksi PDIP-PPP memberikan catatan sebagai berikut:

1. Penurunan dana transfer yang signifikan

a. Dana Alokasi Umum (DAU) turun cukup besar, terutama pada kategori yang ditentukan penggunaannya.

b. Dana Bagi Hasil (DBH) juga mengalami penurunan drastis, dari rp 99 miliar menjadi hanya Rp. 32 miliar.

c. Selanjutnya pagu dana alokasi khusus (dak) fisik yang diterima daerah sangat kecil, hanya sebesar Rp. 9,8 miliar, jumlah yang relatif kecil untuk mendukung pembangunan infrastruktur prioritas daerah.

Kondisi ini tentu menuntut respons yang cepat, terukur, dan strategis. oleh karena itu, fraksi PDIP-PPP mendorong agar pemerintah daerah melakukan:

a. Penguatan lobi anggaran yang lebih efektif ke pemerintah pusat,

b. Meningkatkan kualitas perencanaan dan proposal dak agar mampu bersaing secara nasional,

c. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan akurasi data dan penyempurnaan dokumen perencanaan daerah, sehingga setiap usulan memiliki dasar yang kuat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan 

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang
Rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026.
2. Peningkatan PAD harus berjalan realistis dan tidak membebani rakyat

Fraksi PDIP-PPP mencermati bahwa pendapatan asli daerah (PAD) tahun anggaran 2026 ditetapkan sebesar Rp 1,02 triliun, atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya 897,6 miliyar. 

"Atas capaian tersebut, fraksi kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah beserta seluruh perangkat yang telah bekerja keras meningkatkan kinerja pendapatan, " katanya.

Namun demikian, fraksi PDIP – PPP menegaskan bahwa upaya peningkatan PAD harus tetap:

a. Memperhatikan prinsip keadilan dan keberpihakan kepada masyarakat.

b. Intensifikasi pajak daerah tidak boleh menambah beban masyarakat kecil, terutama pelaku usaha mikro dan kelompok rentan. 

c. Optimalisasi retribusi daerah harus diiringi dengan peningkatan kualitas layanan publik, sehingga masyarakat merasakan manfaat langsung dari kontribusi yang mereka berikan. 

d. Selain itu, fraksi PDIP - PPP mendorong agar BUMD dikelola secara lebih profesional, transparan, dan akuntabel, sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan daerah sekaligus menjalankan fungsi pelayanan publik secara efektif.

3. Belanja Daerah

Fraksi PDIP - PPP mencermati bahwa belanja daerah Kota Padang tahun anggaran 2026 ditetapkan sebesar Rp 2,697 triliun, mengalami penurunan 290,6 milyar dari tahun sebelumnya 2,988 triliun.

Besaran anggaran ini mencerminkan komitmen pemerintah kota padang untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, serta pelaksanaan program pembangunan di berbagai sektor prioritas.

Berikut beberapa catatan strategis yang Fraksi PDIP - PPP sampaikan:

Ini Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi PDIP dan PPP Terhadap APBD THN Anggaran 2026 pada Rapat Paripurna DPRD Kota Padang
Rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD tahun anggaran 2026.
1. Belanja Operasi 

Komponen belanja operasi masih terlalu dominan dalam struktur apbd tahun 2026. Belanja pegawai yang mencapai sekitar Rp 1,43 triliun, serta belanja barang dan jasa sebesar Rp 926 miliar, menunjukkan bahwa porsi belanja rutin masih mengambil alokasi yang sangat besar dari total anggaran daerah.

Dominasi belanja operasi ini berpotensi mengurangi fleksibilitas fiskal pemerintah daerah dalam memperluas belanja pembangunan yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Fraksi Fraksi PDIP - PPP  meminta agar Pemko Padang:

a. Lebih ketat mengendalikan belanja rutin, memastikan bahwa setiap pengeluaran dilakukan secara proporsional dan sesuai prioritas,

b. Mendorong efisiensi pada seluruh perangkat daerah, sehingga anggaran dapat digunakan secara optimal,

c. Mengutamakan belanja yang memberikan efek langsung kepada masyarakat, terutama pada bidang pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur, dan program yang meningkatkan kesejahteraan  masyarakat kota padang

2. Belanja Modal 

Fraksi PDIP - PPP menilai belanja modal perlu kembali diprioritaskan. penurunannya dari Rp473,9 miliar menjadi Rp218 miliar menunjukkan ketidakseimbangan dengan kebutuhan pembangunan kota padang. 

"Kami mendorong agar alokasi belanja modal diperkuat demi mendukung agenda pembangunan bersama dengan kebutuhan pembangunan Kota Padang, " cakapnya.

Fraksi PDIP - PPP  meminta percepatan di bidang:

a. Perbaikan dan pembangunan jalan, drainase, serta irigasi guna meningkatkan konektivitas dan mengurangi risiko banjir. 

b. Penguatan sarana pendidikan dan kesehatan, sebagai wujud komitmen daerah dalam meningkatkan kualitas layanan publik.

c. Percepatan pembangunan infrastruktur pelayanan publik lainnya, agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih merata oleh seluruh masyarakat Kota Padang.

3. Belanja Tidak Terduga

Alokasi belanja tidak terduga sebesar Rp 7,1 miliar masih berada dalam batas kewajaran untuk mengantisipasi kondisi darurat atau kebutuhan mendesak daerah. 

Namun demikian, fraksi PDIP - PPP  menegaskan bahwa penggunaan anggaran tersebut harus dilakukan secara ketat, transparan, dan sesuai dengan mekanisme serta ketentuan perundang-undangan. 

Defisit dan pembiayaan
APBD pemerintahan Kota Padang tahun anggaran 2026 mengalami defisit sebesar Rp.162 miliar, yang ditutupi melalui pembiayaan netto sebesar Rp 142 miliar. 

Fraksi PDIP - PPP menegaskan:

a. Pengelolaan pembiayaan harus hati-hati dan tidak menimbulkan beban pada tahun anggaran berikutnya.

b. Utang daerah harus menjadi opsi terakhir dan diarahkan hanya untuk pembiayaan yang produktif.

c. Pemerintah kota harus meningkatkan disiplin fiskal dan perencanaan berbasis data.

Catatan Atrategis 

Berikut fraksi PDIP - PPP  sampaikan catatan strategis terhadap apbd kota padang tahun anggaran 2026:

a. Pemerintah Kota Padang harus memperkuat layanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, air bersih, dan penanggulangan kemiskinan.
perbaikan basis data kemiskinan harus menjadi prioritas.

b. Pemerintah Kota Padang perlu mengembangkan program pemberdayaan umkm, ekonomi kreatif, dan ketahanan pangan.

c. Digitalisasi pemerintahan harus dipercepat untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.

d. Setiap OPD wajib memiliki indikator kinerja yang terukur, agar belanja daerah jelas arah dan dampaknya.

Fraksi PDI Perjuangan – PPP menyatakan setuju terhadap APBD Kota Padang tahun anggaran 2026, dengan catatan bahwa seluruh pelaksanaannya harus dikawal secara ketat, konsisten, transparan, dan berpihak kepada rakyat. (ADV)

Pariwisata ASEAN Diangkat dalam WIES 2025: Sinergi Budaya, Halal Tourism, dan Ekonomi Inklusif    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Pariwisata ASEAN Diangkat dalam WIES 2025: Sinergi Budaya, Halal Tourism, dan Ekonomi Inklusif
Tapping Regional Tourism Opportunities: The Case of Nusantara. 
BENTENGSUMBAR.COM
– Pariwisata menjadi salah satu sektor paling dinamis di kawasan ASEAN, namun pengembangannya masih menghadapi tantangan akibat strategi yang terfragmentasi dan ketimpangan antarnegara. Menyadari hal tersebut, World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2025 menghadirkan sesi bertajuk “Tapping Regional Tourism Opportunities: The Case of Nusantara” yang digelar pada Kamis, 27 November 2025 pukul 09.00–10.00 WIB.

Sesi pertama  ini membahas bagaimana kolaborasi subregional seperti BIMP-EAGA, IMT-GT, dan Mekong Subregion dapat menjadi pendorong utama dalam memperkuat pengembangan pariwisata lintas batas secara inklusif dan berkelanjutan.

Dengan memaksimalkan sinergi warisan budaya bersama, standar pariwisata halal, serta konektivitas kawasan, ASEAN diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan pariwisata global.

Sebagai tuan rumah WIES 2025, Sumatera Barat menegaskan posisinya sebagai pusat pengembangan value-based tourism yang menonjolkan keberlanjutan, budaya, dan kualitas pengalaman wisata. 

Sesi ini diselenggarakan oleh Panitia WIES 2025 bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat dan Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumatera Barat (West Sumatra Tourism Promotion Board).

Diskusi panel menghadirkan empat tokoh penting di bidang transformasi digital, pengembangan kota, dan inovasi pariwisata, yaitu:

Dr. Masruroh, Expert Staff di bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata

Dr. Sari Lenggogeni, S.E., M.M., Pg. Dipl., Ph.D, Chairwoman WIES 2025, Indonesia

Nhu Nguyen, New Digital Tech Agency, Vietnam

Dr. Shahridan Faiez, Managing Director, Think City, Malaysia

Sesi ini dipandu oleh Dr. Ma’ruf, S.E., M.Bus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas.

Melalui diskusi ini, para panelis mengeksplorasi sejumlah prioritas strategis, di antaranya:

Mengidentifikasi tantangan dan peluang utama dalam pengembangan pariwisata lintas batas di ASEAN.

Memperkuat peran subregional dalam meningkatkan konektivitas dan kolaborasi destinasi.

Mendorong penerapan standar pariwisata halal, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Menghasilkan rekomendasi untuk mempercepat integrasi pariwisata ASEAN menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

WIES 2025 menjadi momentum penting bagi Sumatera Barat dan ASEAN untuk menegaskan komitmen bersama dalam memajukan pariwisata berbasis nilai, berdaya saing global, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (*)

Tinjau Banjir di Ulakan Tapakis, Wagub Sumbar Minta Warga tak Abaikan Peringatan Cuaca    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Tinjau Banjir di Ulakan Tapakis, Wagub Sumbar Minta Warga tak Abaikan Peringatan Cuaca
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG. 

Meski angin dan intensitas hujan mulai menurun, kondisi lapangan masih belum sepenuhnya aman. Pemprov Sumbar telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan, sementara Pemkab Padang Pariaman juga sudah menetapkan status siaga bencana di sejumlah wilayah terdampak banjir.

“Cuaca masih sangat dinamis, keselamatan harus diutamakan. Ikuti peringatan BMKG dan arahan petugas di lapangan,” tegas Vasko saat meninjau kondisi warga yang terdampak banjir di Nagari Kampuang Galapuang, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (24/11/2025).

Berdasarkan pantauan lapangan, sekitar 250 warga masih bertahan di pengungsian setelah rumah mereka terendam banjir akibat hujan intens sejak Minggu siang (23/11).

Wagub juga berdialog dengan warga yang mengungsi serta mengecek kesiapan tenaga medis dan logistik. Sejumlah lansia dilaporkan mengalami demam, dan petugas kesehatan telah disiagakan di posko. Penanganan di lapangan dipimpin langsung Bupati Padang Pariaman bersama Wali Nagari dan Wali Korong.

Vasko memastikan koordinasi lintas lembaga akan terus diperkuat, termasuk dengan BPBD, Dinas Sosial, pemerintah nagari, dan relawan setempat. Ia menekankan bahwa percepatan penanganan korban dan pemulihan pascabencana harus berjalan paralel dengan mitigasi jangka panjang.

“Banjir ini bukan kejadian tunggal. Kita perlu mempercepat normalisasi sungai dan penguatan mitigasi agar masyarakat lebih terlindungi ke depan,” ujar Vasko.

Pemprov Sumbar melalui Dinas Sosial dan BPBD menyalurkan sejumlah bantuan logistik ke lokasi banjir berupa beras, makanan siap saji, kasur, selimut, perlengkapan keluarga, serta paket makanan anak. (adpsb/cen/bud)

Rocky Gerung Sudah Lama Prediksi Konflik PBNU: Saya Mau Sebut Aja Ini Prahara    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Rocky Gerung Sudah Lama Prediksi Konflik PBNU: Saya Mau Sebut Aja Ini Prahara
pengamat politik Rocky Gerung menilai, kondisi yang terjadi saat ini di kubu PBNU sebenarnya telah terdeteksi sejak jauh-jauh hari.

BENTENGSUMBAR.COM – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, tengah diguncang konflik internal. Lantas benarkah Yahya Cholil Staquf terancam lengser dari kursi ketua umum organisasi tersebut?


Terkait hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai, kondisi yang terjadi saat ini di kubu PBNU sebenarnya telah terdeteksi sejak jauh-jauh hari.


"Ya, mungkin sudah jadi semacam sebutannya nasib politik NU, untuk selalu ada atau bersama-sama prahara. Saya mau sebut aja ini prahara," katanya dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 23 November 2025.


"Karena tiba-tiba soal-soal yang sebetulnya samar-samar diintip oleh media massa, ditunggu oleh publik akhirnya meledak dalam bentuk konflik, seperti ini, konflik internal sebetulnya di dalam NU," sambungnya.


Mantan Dosen UI itu menjelaskan, pihak luar hanya bisa mendeteksi itu berbasis pada sinyal atau simptom yang diperlihatkan, antara komunikasi politik yang tersamar tetapi sangat bermakna. 


Yakni, antara Ketum PBNU Yahya Staquf dengan Sekjennya, Saifullah Yusuf atau yang biasa disapa Gus Ipul.


"Tapi kita coba bandingkan misalnya kondisi NU yang terus-menerus berupaya untuk menitih dua nilai, nilai akomodasionis dan nilai-nilai kebudayaan. Dan selalu orang bertanya, NU ini organisasi besar sangat signifikan untuk menentukan arah politik, bahkan arah negeri ini."


Tetapi, menurut Rocky, NU selalu ada di dalam dilema, mau berpihak pada nilai atau mau berpihak pada sesuatu yang lebih politis. 


"Nah itu kira-kira background-nya. Karena mereka tentu yang mempelajari kultur Islam mengerti dari awal bahwa pengkondisian itu sudah dihasilkan dari awal NU berdiri, antara memilih menjadi organisasi kultural yang basisnya keagamaan atau organisasi kultural yang ada arah politiknya," ucap Rocky.


"Jadi, dilema itu yang diriset bahkan oleh banyak Indonesianis, untuk membaca kira-kira karakter utama NU apa sebetulnya tuh. Dan kita mulai membaca bahwa itu akan berulang. Jadi itu saya sebut sebagai semacam nasib historis dari NU untuk selalu ada di dalam pusaran, bukan tragedilah kalau tragedi itu zaman Gus Dur."


Rocky Gerung berpendapat, culture yang sama masih ada, di mana NU mesti berlari di dalam kegelisahan masa depan, dan pragmatisme politik.


"Jadi sebetulnya itu dasar kenapa orang hari-hari ini mulai menyorot apa sebetulnya yang terjadi di dalam organisasi Nahdatul Ulama," ujarnya. (*) 


Sumber: Viva. co. id

Kehadiran Jokowi di Forum Bloomberg Tak Mungkin Gratisan              
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Kehadiran Jokowi di Forum Bloomberg Tak Mungkin Gratisan
Ketua Dewan Direksi GREAT Institute, Syahganda Nainggolan mengaitkan kehadiran Jokowi di forum-forum internasional dengan dugaan adanya biaya khusus yang harus dikeluarkan. 
BENTENGSUMBAR.COM - Pemimpin Redaksi Bloomberg John Micklethwait menjuluki mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi sebagai "politisi jalanan" pada Bloomberg New Eonomy Forum 2025. 


Micklethwait memuji keramahan Jokowi.


Menurutnya, Jokowi adalah pemimpin yang dengan senang hati menyapa semua orang dan suka mengunjungi tempat-tempat umum. 


Bahkan dia mensejajarkannya dengan Bill Clinton dan Jacques Chirac.


Namun, pujian dari Bloomberg itu justru memantik reaksi keras dari Ketua Dewan Direksi GREAT Institute, Syahganda Nainggolan. 


Ia menyebut penilaian tersebut tidak masuk akal dan tidak proporsional.


"Ya pasti nggak (ikhlas), tapi itu kan kekonyolan sendiri oleh Bloomberg, Clinton dengan reputasi internasional yang luar biasa dengan Jokowi yang bahasa Inggris terbata-bata disamakan, nggak mungkin kan," kata Syahganda lewat kanal Youtube Bambang Widjojanto, Minggu, 23 November 2025.


Syahganda mengaitkan kehadiran Jokowi di forum-forum internasional dengan dugaan adanya biaya khusus yang harus dikeluarkan. 


Ia bahkan menyebut dugaan adanya transaksi tertentu di balik undangan kepada Jokowi di acara-acara elite global tersebut.


Dia menegaskan, bila Jokowi hadir sebagai kepala negara, hal itu tentu wajar. 


Namun kini, menurutnya, posisi Jokowi berbeda dan tidak otomatis mendapat undangan resmi tanpa biaya.


"Karena kalau dia diundang sebagai presiden, saya pikir itu hak, maksudnya sebagai pimpinan negara wajar kan gitu. Ini kan bukan pimpinan negara, bahasa Inggrisnya terbata-bata, pengalamannya juga mencurigakan buat bangsa Indonesia," jelasnya.


Ia pun meragukan kemungkinan Jokowi hadir tanpa biaya dalam acara semacam itu.


"Tidak mungkin Jokowi masuk gratisan di situ karena ini perusahaan bisnis bukan yayasan sosial. Kalau yayasan pengabdian masyarakat bisa saja, tapi kalau ini ya nggak mungkin dong," pungkasnya. (*) 


Sumber: RMOL

DPRD Kota Padang Menggelar Rapat Paripurna dengan Agenda Peyampaian Propemperda Tahun 2026    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

DPRD Kota Padang Menggelar Rapat Paripurna dengan Agenda Peyampaian Propemperda Tahun 2026
Rapat paripurna digelar di ruang sidang utama DPRD Kota Padang, jalan Bagindo Aziz Chan Bypass Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Dewan Perkilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang menggelar rapat paripurna dengan agenda penyampaian Program Pembentukan Peraturan Daerah atau disebut juga Propemperda tahun 2026, Senin, 24 November 2025.

Rapat paripurna digelar di ruang sidang utama DPRD Kota Padang, jalan Bagindo Aziz Chan Bypass Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kota Padang Ustad H. Muharlion, S. Pd., didampingi para Wakil Ketua, yaitu Mastilizal Aye, Osman Ayub, dan Jupri. Ikut mendampingi Sekretaris Dewan (Sekwan), H. Hendrizal Azhar, SH. MM. 

Rapat paripurna langsung dihadiri Wali Kota Padang Fadly Amran, para Kepala SKPD, Camat, Dirut Perusahaan Daerah, Kepala Rumah Sakit Daerah (RSUD) M. Zaein, Forkopimda, wartawan awak media, dan undangan lainnya.

Wakil Ketua Bapemperda, Rafly Boy dalam laporannya mengatakan, laporan Bapemperda berdasarkan surat Walikota Padang Nomor. 100.3.200/Huk-Pdg/2025 tanggal 20 Agustus 2025 perihal penyampaian Propemperda Tahun 2026, dan hasil rapat Bapemperda pada tanggal 10 November 2025.

Dikakannya, rencana Program Pembentukan Peraturan Daerah Kota Padang Tahun 2026 terdiri dari Ranperda Inisiatif DPRD Kota Padang dan Ranperda usulan Pemerintah Kota Padang tahun 2026.

DPRD Kota Padang Menggelar Rapat Paripurna dengan Agenda Peyampaian Propemperda Tahun 2026
Rapat paripurna digelar di ruang sidang utama DPRD Kota Padang, jalan Bagindo Aziz Chan Bypass Kelurahan Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). 
I. Ranperda Inisiatif DPRD Kota Padang tahun 2026

1. Persyaratan dan Tata Cara Penyediaan Ruang Usuaha untuk UMKM dengan pangusul Komisi II.

2. Penyelenggaraan dan Percepatan Pembangunan insfrastruktur Sistem penyediaan Air Minum dengan pangusul Komisi III

3. Produk Makanan Halal
dengan pangusul Komisi IV.

II. Ranperda usulan Pemerintah Kota Padang tahun 2026

1. Pertanggungjawaban APBD Kota Padang Tahun Anggaran 2025 dengan pangusul Badan Pengelolaan Kuangan dan Aset Daerah.

DPRD Kota Padang Menggelar Rapat Paripurna dengan Agenda Peyampaian Propemperda Tahun 2026
Sekwan Hendrizal Azhar menyerahkan dokumen. 
2. Perubahan APBD Tahun Anggaran 2026 dengan pangusul Badan Pengelolaan Kuangan dan Aset Daerah. 

3. Rancangan APBD Tahun Anggaran 2027.

4. Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi dengan pangusul Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

5. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
Dinas Sosial. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

6. Tera, Tera Ulang Alat Ukur, Alat Timbang dan Perlengkapan lainnya
Dinas Perdagangan. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

7. Penyandang Disabilitas
Dinas Sosial. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

8. Pengelolaan Sampah
Dinas Lingkungan Hidup. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

DPRD Kota Padang Menggelar Rapat Paripurna dengan Agenda Peyampaian Propemperda Tahun 2026
Wako Fadly Amran menyampaikan pidato.
9. Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan
Dinas Pertanian. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

10. Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pengawasan, Pengendalian Dan Pelarangan Minuman Beralkohol yang diusulak Dinas Perdagangan. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

11.Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang diusulkan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

12. Kawasan Tanpa Rokok yang diusulkan Dinas Kesehatan. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

13. Pencabutan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang diusulkan Bagian Umum Setda. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

14. Penguatan Lembaga Adat dan Pelestarian Nilai Budaya Mingkabau yang diusulkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

15. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah yang diusulkan Badan Pendapatan Daerah. Ranperda ini merupakan lanjutan. 

16. Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2026-2055 yang diusulkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Ranperda ini baru.
 
17. Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Padang yang diusulkan Bagian Organisasi. Ranperda ini baru.

(ADV)

Wagub Sumbar Tinjau Korban Banjir di Ulakan, Salurkan Bantuan dan Instruksikan Penanganan Cepat    
Senin, November 24, 2025

On Senin, November 24, 2025

Wagub Sumbar Tinjau Korban Banjir di Ulakan, Salurkan Bantuan dan Instruksikan Penanganan Cepat
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir di Nagari Kampung Galapung, Kecamatan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Senin (24/11/2025). Banjir tersebut terjadi sejak Minggu siang (23/11) akibat curah hujan tinggi dan meluapnya aliran Sungai Batang Ulakan.

Sebanyak 170 Kepala Keluarga (KK) terdampak, sementara 250 jiwa mengungsi ke Surau Kalampaian, Korong Pasar, Nagari Kampung Galapung. Hingga saat ini, aktivitas masyarakat masih lumpuh total.

Dalam kunjungannya, Wagub menyerahkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumbar melalui Dinas Sosial berupa:
• Beras reguler 2 ton
• Makanan siap saji 100 paket
• Kasur 60 lembar
• Tenda gulung 50 lembar
• Kidsware 40 lembar
• Selimut 50 lembar
• Family kit 50 paket
• Makanan anak 160 paket

Total nilai bantuan mencapai Rp124.270.000. Selain itu, BPBD Sumbar juga menyalurkan tambahan berupa 100 helai selimut dan 20 paket sembako.

Wagub menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan mempercepat penanganan darurat.

“Prioritas kita adalah keselamatan warga. Bantuan harus datang tepat waktu dan pemerintah harus hadir di titik-titik terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi,” ujar Vasko.

Ia mengingatkan pemerintah kabupaten dan nagari agar memperkuat koordinasi dalam penanganan pengungsian, distribusi logistik, serta memastikan layanan kesehatan di lapangan berjalan baik.

“Semua unsur harus bergerak dalam satu alur. Situasi seperti ini tidak bisa ditangani sendiri-sendiri. Koordinasi antara Pemprov, Pemkab, nagari, Dinsos, BPBD, dan relawan harus solid,” tegasnya.

Vasko juga meminta agar kebutuhan mendesak di lokasi pengungsian dipenuhi tanpa menunggu laporan berbelit.

“Saya minta kebutuhan kelompok rentan seperti balita dan lansia diprioritaskan. Jangan tunggu laporan menumpuk, langsung eksekusi. Kita harus cepat dan responsif,” ujarnya.

Pemprov Sumbar akan terus memantau perkembangan cuaca serta potensi banjir susulan. Koordinasi dengan BMKG, BPBD, dan pemerintah kabupaten/kota akan terus ditingkatkan untuk memastikan langkah antisipasi berjalan efektif.

Sementara itu, Suci Ramadhan, Kader Pembangunan Manusia (KPM) Nagari Kampung Galapung menyampaikan bahwa saat ini 250 warga masih bertahan di lokasi pengungsian, termasuk 44 balita dan 92 lansia.

“Mereka sudah bertahan dua malam di tempat pengungsian sejak banjir melanda Minggu siang,” ujar Suci.

Ia menambahkan, saat ini satu unit dapur umum telah beroperasi, namun tenaga juru masak masih terbatas sehingga diperlukan tambahan personel untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumsi.

“Selain konsumsi, para pengungsi juga membutuhkan pakaian layak pakai. Sudah dua hari mereka tidak bisa mengganti pakaian,” jelasnya. (adpsb/cen/bud