HEADLINE
Mantan Panglima TNI Angkat Bicara, Gatot Nurmantyo: Negeri Ini Milik Siapa dan Hendak Dibawa ke Mana?    
Selasa, Desember 09, 2025

On Selasa, Desember 09, 2025

Mantan Panglima TNI Angkat Bicara, Gatot Nurmantyo: Negeri Ini Milik Siapa dan Hendak Dibawa ke Mana?
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo angkat bicara soal negeri ini milik siapa dan hendak dibawa ke mana? (Foto Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo kanan). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo angkat bicara soal negeri ini milik siapa dan hendak dibawa ke mana? 

Penyakit yang dialami oleh negara Indonesia sangat masif dan membahayakan kehidupan rakyat.

Hal itu disampaikan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berbincang dengan wartawan senior Hersubeno Arief dikutip dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Selasa, 9 Desember 2025. 

“Penyakit itu adalah proses pelucutan negara sedikit demi sedikit oleh tangan-tangan yang justru berada di dalam tubuh negara itu sendiri," ujarnya.

"Selama kepemimpinan nasional tidak berani membuka mata terhadap proses pengikisan internal ini maka negara akan terus dirongrong dari dalam dan rakyat terus menanggung konsekuensinya,” kata Gatot.

Mantan Panglima TNI itu menyebut bahwa masa depan Indonesia tergantung pada kemampuan negara mengungkap dan menghentikan sabotase negara yang tengah berlangsung.

“Indonesia butuh kepemimpinan yang melihat musuh yang tidak tampak," tegasnya.

"Bukan musuh yang datang dari luar, tapi musuh yang tumbuh dari konfigurasi kebijakan kelembagaan dan jaringan kepentingan internal,” jelasnya.

“Selama musuh itu tidak ditindak tegas maka selalu timbul pertanyaan yang terus menggema di wacana publik: negeri ini milik siapa dan hendak dibawa ke mana? Itu kira-kira,” tandasnya. (*) 

Sumber: RMOL

Dibanding Ferry Irwandi Cs, Anggota DPR Sindir Bantuan Pemerintah "Kalah Viral"    
Selasa, Desember 09, 2025

On Selasa, Desember 09, 2025

Dibanding Ferry Irwandi Cs, Anggota DPR Sindir Bantuan Pemerintah "Kalah Viral"
Menanggapi dinamika antara pemerintah dan relawan, Ferry Irwandi sebelumnya sempat menyampaikan pesan bijak. Ia menekankan bahwa kritik terhadap penanganan bencana adalah bentuk kepedulian.
BENTENGSUMBAR.COM
- Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra, Endipat Wijaya, menyoroti fenomena viralnya aksi para relawan dan content creator dalam penanganan bencana banjir di Sumatera. 

Ia meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk lebih agresif mengamplifikasi kerja pemerintah agar tidak kalah pamor dibandingkan aksi relawan yang dinilainya "cuma datang sekali".

Dalam rapat kerja bersama Komdigi di Senayan, Senin (8/12/2025), Endipat secara spesifik membandingkan nominal bantuan relawan dengan anggaran negara.

"Cuma Nyumbang Rp10 Miliar, Negara Triliunan" Endipat menyentil narasi yang berkembang di media sosial seolah-olah pemerintah tidak hadir di lokasi bencana. Padahal, menurutnya, negara telah menggelontorkan dana triliunan rupiah.

"Orang-orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, Bu. Jadi yang kayak gitu-gitu, mohon dijadikan perhatian, sehingga ke depan tidak ada lagi informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana," tegas Endipat.

Ia juga menyindir pihak-pihak yang baru datang namun mendapat sorotan besar. 

"Ada orang yang cuma datang sekali, seolah-olah paling bekerja di Aceh. Padahal negara sudah hadir dari awal, ada orang baru datang, baru bikin satu posko, ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah sudah bikin ratusan posko di sana," ungkapnya.

Sebagai bukti, Endipat menyebut bahwa TNI Angkatan Udara (AU) sudah hadir sejak hari pertama dengan mengerahkan 4-5 pesawat, namun hal tersebut minim pemberitaan.

Konteks Aksi Ferry Irwandi: Tembus Daerah Terisolir


Pernyataan Endipat ini muncul di tengah viralnya aksi content creator Ferry Irwandi yang berhasil menggalang dana Rp10,3 miliar dalam 24 jam untuk korban banjir Sumatera.

Ferry dan timnya seperti Jovial Da Lopez, JS Khairen lalu Kitabisa diketahui fokus menyalurkan bantuan ke titik-titik terisolir yang minim bantuan, seperti kawasan hilir di Tamiang dan Langkat.

Bantuan yang dibawa pun spesifik, mulai dari 2,6 ton logistik, makanan bergizi siap santap (bukan mi instan), hingga kebutuhan perempuan dan bayi.

Ferry sendiri mengakui adanya tantangan distribusi, namun ia menegaskan pentingnya kolaborasi. Bahkan, penyaluran bantuannya dibantu oleh DitPolairud Polri dan Polda Sumatera Utara.

Respons Soal Kritik


Menanggapi dinamika antara pemerintah dan relawan, Ferry Irwandi sebelumnya sempat menyampaikan pesan bijak. Ia menekankan bahwa kritik terhadap penanganan bencana adalah bentuk kepedulian.

"Enggak semua orang yang mengkritik pemerintah itu benci. Kadang, bentuk peduli yang paling tinggi itu kritikan," ujar Ferry, yang berharap sinergi semua pihak dapat memperbaiki sistem penanganan bencana. (*) 

Sumber: inilah.com

Eks Menhut Disorot di Balik Bencana Sumatera, Pengamat: Zulhas dan Menteri Terdahulu harus Dipanggil DPR!    
Selasa, Desember 09, 2025

On Selasa, Desember 09, 2025

Eks Menhut Disorot di Balik Bencana Sumatera, Pengamat: Zulhas dan Menteri Terdahulu harus Dipanggil DPR!
Petugas evakuasi korban banjir di Batu Busuk Kecamatan Pauh Padang, Sumaatera Barat. Bencana Sumatera memakan banyak korban. Langkah memanggil para menteri terdahulu melalui RDP di DPR menjadi kunci untuk membuka akar persoalan. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan, menilai para mantan Menteri Kehutanan perlu dimintai keterangan, termasuk Zulkifli Hasan, untuk menjelaskan kebijakan yang berpotensi memicu bencana banjir dan longsor di wilayah itu. 

Ali menilai langkah memanggil para menteri terdahulu melalui rapat dengar pendapat (RDP) di DPR menjadi kunci untuk membuka akar persoalan. 

“Iya betul (Zulkifli Hasan dan Menteri Kehutanan Terdahulu). Bisa dipanggil DPR juga dalam RDP untuk klarifikasi, biar semua jelas dan clear. Apakah musibah yang terjadi saat ini, karena faktor alam semata atau ada faktor lain seperti kebijakan yang salah,” ujarnya, saat dihubungi wartawan, Senin (8/12/2025). 

Ia menegaskan, bukan hanya eks Menteri Kehutanan, tetapi seluruh kementerian yang terlibat dalam tata kelola lahan harus diperiksa. 

“Tidak hanya Menteri Kehutanan menurut saya, tapi sektor, lembaga terkait ya. Juga ada Kementerian ESDM mungkin, juga ada Kementerian Lingkungan Hidup gitu, dan seterusnya. Artinya yang terkait soal lahan,” tegas Ali. 

Ali menyebut perlu adanya penyelesaian berlapis: jangka pendek, menengah, dan panjang.  

Ia mengapresiasi langkah cepat pemerintah menangani korban bencana, namun menekankan perlunya evaluasi struktur tata kelola lingkungan yang lebih dalam. 

“Pertama, solusi jangka pendek. Ya sudah benar Presiden, para pembantunya, para kepala daerah bersinergi, berkolaborasi, berkoordinasi, tepat sasaran, dan ini sedang berjalan,” ujarnya. 

Namun ia mengingatkan, indikasi kuat menunjukkan rusaknya lahan bukan semata faktor alam. 

“Ketika melihat kemarin banyak kayu-kayu gelondongan itu juga, larut dalam banjir itu, itu mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang salah dalam pengelolaan lahan di Sumatera,” kata Ali. 

Karena itu, investigasi menyeluruh wajib dilakukan, termasuk terhadap perizinan tambang, praktik penebangan, dan alih fungsi lahan yang berlangsung bertahun-tahun.

DPR RI melalui Komisi IV telah resmi membentuk Panitia Kerja Alih Fungsi Lahan untuk menyelidiki gelondongan kayu yang hanyut dalam banjir bandang di Sumatera. 

Ketua Komisi IV, Titiek Soeharto, secara tegas meminta Kementerian Kehutanan mengambil tindakan keras. 

“Kami juga dari Komisi IV akan membentuk Panja Alih Fungsi Lahan,” ujar Titiek usai Raker dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kamis (4/12/2025).

Ia mengecam habis-habisan penebangan pohon, baik legal maupun ilegal, yang merusak hutan dan tak memberi manfaat bagi masyarakat. 

“Kita lihat sendiri pohon-pohon yang begitu besar, dipotongin oleh orang-orang yang tidak punya perasaan, rakyat tidak mendapat keuntungan apa-apa dari pemotongan itu,” tegasnya. 

Titiek juga menyerukan penindakan tanpa pandang bulu terhadap pembalak liar, sekalipun mereka diduga dilindungi oknum aparat.

“Enggak usah takut apakah itu di belakangnya ada bintang-bintang, mau bintang dua, tiga, atau berapa, supaya ditindak dan tidak terjadi lagi,” ujarnya. (*)  

Pemprov Sumbar Perpanjang Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari, Hingga 22 Desember 2025    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Pemprov Sumbar Perpanjang Status Tanggap Darurat Selama 14 Hari, Hingga 22 Desember 2025
Gubernur Mahyeldi menjelaskan, keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi menyeluruh bersama seluruh pihak terkait. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) resmi memperpanjang masa status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari, hingga 22 Desember 2025. Perpanjangan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dalam sebuah keterangan pers di kantornya, Senin (8/12/2025).

Gubernur Mahyeldi menjelaskan, keputusan tersebut diambil setelah rapat koordinasi menyeluruh bersama seluruh pihak terkait. Ia menegaskan, perpanjangan masa tanggap darurat ini diperlukan karena belum rampungnya proses pencarian korban dan pendataan di lapangan.

“Masih ada korban hilang yang belum ditemukan, serta pendataan kerusakan dan kerugian masih terus berjalan. Karena itu, masa tanggap darurat kita perpanjang agar penanganan bisa lebih maksimal dan menyeluruh,” ujar Mahyeldi.

Berdasarkan rekapitulasi data sementara yang terbaru pada Dashboard Satu Data Bencana Sumbar, per Senin (8/12) pukul 18.00 WIB, bencana hidrometeorologi telah berdampak pada 16 kabupaten/kota. Tercatat 24.049 orang mengungsi, 113 orang luka-luka, 95 orang hilang, dan 234 orang meninggal dunia.

Rincian Dampak per Kabupaten/Kota
1. Kota Pariaman: 7.662 terdampak; nihil luka, hilang, meninggal.
2. Kota Payakumbuh: terdampak banjir; nihil korban.
3. Kota Bukittinggi: 68 terdampak; luka 0, hilang 3, meninggal 0.
4. Kota Padang Panjang: 359 terdampak; luka 4, hilang 32, meninggal 17.
5. Kota Solok: 9.375 terdampak; nihil korban.
6. Kota Padang: 27.153 terdampak; mengungsi 1.764; luka 2, hilang 0, meninggal 11.
7. Kab. Pasaman Barat: 59.959 terdampak; mengungsi 4.789; luka 1, hilang 3, meninggal 4.
8. Kab. Solok Selatan: 312 terdampak; nihil korban.
9. Kab. Kep. Mentawai: 7.170 terdampak; nihil korban.
10. Kab. Pasaman: terdampak banjir; nihil korban.
11. Kab. Limapuluh Kota: 1.388 terdampak; mengungsi 554; nihil korban.
12. Kab. Agam: hampir seluruh wilayah terdampak; 5.277 mengungsi; meninggal 151, hilang 55.
13. Kab. Padang Pariaman: 33.597 terdampak; mengungsi 1.634; luka 6, hilang 1, meninggal 21.
14. Kab. Tanah Datar: 6.129 terdampak; mengungsi 6.137; luka 4; nihil hilang & meninggal.
15. Kab. Solok: 34.946 terdampak; mengungsi 1.194; luka 96; nihil hilang & meninggal.
16. Kab. Pesisir Selatan: 67.875 terdampak; mengungsi 2.700; hilang 1; nihil luka & meninggal.

Gubernur menyebut, dari total 16 daerah terdampak, terdapat tiga daerah tanpa korban jiwa dan luka, yaitu Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota. Ia juga menyoroti kondisi kritis di Kabupaten Agam yang mencatat jumlah korban tertinggi, saat ini sebahagian masyarakat yang sudah pulang ke rumah juga kembali mengungsi, akibat kembali turunnya hujan dengan intensitas sedang di daerah tersebut.

“Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, dengan 151 orang meninggal dan 55 orang hilang. Sejumlah warga di sana juga kembali mengungsi karena hujan intensitas sedang yang kembali turun,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemprov Sumbar bersama pemerintah kabupaten/kota, TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus bekerja tanpa henti untuk memastikan keselamatan masyarakat dan percepatan pemulihan.

“Kita mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat. Semoga segala ikhtiar ini diberkahi Allah SWT dan proses pencarian serta pemulihan dapat segera tuntas,” tutup Gubernur Mahyeldi. (adpsb/bud)

Sembilan Orang Wanita Ditertibkan Satpol PP Padang saat Patroli dan Pengawasan    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Sembilan Orang Wanita Ditertibkan Satpol PP Padang saat Patroli dan Pengawasan
Sebanyak sembilan orang Wanita di tertibkan dan di bawa ke Mako Satpol PP Kota Padang Untuk di data.
BENTENGSUMBAR.COM
- Lakukan Patroli dan pengawasan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Padang temukan beberapa tempat hiburan malam yang melakukan pelanggaran di Kawasan Jalan Niaga, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Senin (8/12/25) dini hari.

Pengawasan yang dilakukan malam ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Penegak Peraturan Perundang-Undangan Daerah Rio Ebu Pratama.

Pada patroli tersebut ditemukan sejumlah tempat hiburan malam yang masih melakukan pelanggaran.

"Sangat disayangkan, disaat kita melakukan patroli di Kawasan tersebut masih kita temukan tempat hiburan malam yang masih beroperasi padahal waktu telah menunjukkan pukul 03.30 WIB dini hari," terang Rio Ebu Pratama, Kabid P3D Pol PP Padang.

Dirinya menjelaskan, tempat hiburan malam tersebut telah melanggar Perda No 5 Tahun 2012 Tentang Tanda daftar Usaha Pariwisata serta Perda No 1 Tahun 2025 Tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum.

"Jelas  sesuai aturan, tempat hiburan malam tidak boleh beroperasi lewat dari jam 02.00 WIB dini hari, kita langsung ambil tindakan tegas dengan membubarkan aktifitas di tempat hiburan malam tersebut," jelas Rio Ebu Pratama.

Ia menuturkan, sebanyak sembilan orang Wanita di tertibkan dan di bawa ke Mako Satpol PP Kota Padang Untuk di data.

"Kita serahkan mereka ke Penyidik Pegawai Negri sipil (PPNS) Pol PP Padang untuk di Proses serta kita juga akan panggil pihak keluarga mereka sebagai penjamin," katanya. 

"Kita juga akan berikan mereka pengarahan sebagai bentuk pembinaan, Kita juga panggil pemiik tempat hiburan malam untuk menghadap ke PPNS untuk di Proses Sesuai aturan,"tutur Rio Ebu Pratama Kabid P3D Pol PP Padang. (*)

Kerugian Infrastruktur Akibat Bencana di Kota Padang Mencapai Rp264,3 M    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Kerugian Infrastruktur Akibat Bencana di Kota Padang Mencapai Rp264,3 M
Kerusakan bendungan dan sungai yang nilai kerugiannya mencapai Rp84,362,500,000 (Rp84,3 M). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Pemerintah Kota (Pemko) Padang mencatat kerugian infrastruktur yang diakibatkan bencana banjir dan banjir bandang, 25 November 2025 lalu mencapai Rp264 M.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), banjir dan banjir bandang yang melanda Kota Padang mengakibatkan 7 jembatan rusak berat dan satu jembatan rusak ringan.

Kemudian kerusakan jalan sepanjang 1.884 meter. 

Total kerugian infrastruktur tersebut mencapai Rp157.894.870.855 (Rp157,8 M).

Kerusakan bendungan dan sungai yang nilai kerugiannya mencapai Rp84,362,500,000 (Rp84,3 M). 

Kerusakan Gedung pemerintahan, seperti fasilitas pendidikan 22 unit sekolah untuk 8 PAUD, 12 SD, dan 2 SMP, kerugiannya senilai Rp5,572,835,739 (Rp5,57 M).

Selanjutnya kerusakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada 7 intake PDAM diperkirakan mengakibatkan kerugian yang mencapai Rp16,526,783,350 (Rp16,5 M).

"Setelah dilakukan penghitungan secara menyeluruh, total kerugian infrastruktur akibat bencana mencapai Rp264,356,989,944," kata Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, Senin (8/12/2025). (Taufik)

Meninggal Dunia 234, Hilang 95, dan 113 Luka-Luka serta 24.049 Mengungsi, Ini Update Sementara Jumlah Korban Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumbar    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Meninggal Dunia 234, Hilang 95, dan 113 Luka-Luka serta 24.049 Mengungsi, Ini Update Sementara Jumlah Korban Akibat Bencana Hidrometeorologi di Sumbar
Berdasarkan data yang dihimpun Posko Terpadu Kebencanaan Provinsi Sumbar, diketahui jumlah kabupaten/kota terdampak sebanyak 16, sedangkan kecamatan terdampak berjumlah sebanyak 50 kecamatan.
BENTENGSUMBAR.COM
 - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Website Dashboard Satu Data Bencana kembali merilis data terbaru korban bencana hidrometeorologi, per Senin (8/12) pukul 18.00 WIB.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi mengungkap berdasarkan data yang dihimpun Posko Terpadu Kebencanaan Provinsi Sumbar, diketahui jumlah kabupaten/kota terdampak sebanyak 16, sedangkan kecamatan terdampak berjumlah sebanyak 50 kecamatan.

Sementara jumlah total masyarakat terdampak sebanyak 256.881 jiwa. Dari jumlah tersebut, mengungsi sebanyak 24.049 orang, luka-luka sebanyak 113 orang, dan 95 orang lainnya hilang, serta 234 orang meninggal dunia.

"Data tersebut bersumber dari laporan resmi kabupaten/kota terdampak dan masih bersifat sementara," ungkap Sekdaprov Sumbar di Padang, Senin (8/12/205).

Adapun rincian per kabupaten/kotanya adalah sebagai berikut :

1. Kota Pariaman, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 7.662 jiwa. Tidak menimbulkan korban luka, hilang, dan meninggal dunia.
2. Kota Payakumbuh, terdampak banjir tapi tidak menimbulkan korban luka, hilang, atau pun meninggal dunia.
3. Kota Bukittinggi, masyarakat terdampak sebanyak 68 jiwa, tapi tidak menimbulkan korban luka, hilang 3 orang, dan belum ada dilaporkan yang meninggal dunia.
4. Kota Padang Panjang, jumlah total masyarakat terdampak sebanyak 359 jiwa. Sebanyak  4 orang luka-luka, hilang 32 orang dan meninggal dunia sebanyak 17 orang.
5. Kota Solok, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 9.375 jiwa, tapi tidak menimbulkan korban luka, hilang, atau pun meninggal dunia.
6. Kota Padang, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 27.153 jiwa, mengungsi sebanyak 1.764 orang. Sedangkan korban luka tercatat sebanyak 2 orang, korban hilang nihil, dan meninggal dunia sebanyak 11 orang.
7. Kabupaten Pasaman Barat, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 59.959 jiwa, mengungsi sebanyak 4.789 jiwa. Sedangkan korban luka sebanyak 1 orang, hilang 3 orang, dan meninggal dunia 4 orang.
8. Kabupaten Solok Selatan, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 312 orang. Tapi tidak menimbulkan korban luka, hilang maupun meninggal dunia.
9. Kabupaten Kepulauan Mentawai, jumlah masyarakat terdampak 7.170 jiwa. Tapi tidak menimbulkan korban luka, hilang maupun meninggal dunia.
10. Kabupaten Pasaman, terdampak banjir tapi tidak menimbulkan korban.
11. Kabupaten Limapuluh Kota, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 1.388 jiwa, mengungsi sebanyak 554 orang. Dilaporkan, tidak menimbulkan korban luka, hilang maupun meninggal dunia.
12. Kabupaten Agam, jumlah masyarakat terdampak hampir disemua wilayah, sebanyak 5.277 orang di antaranya mengungsi ketempat yang lebih aman. Sedangkan korban meninggal dunia diketahui sebanyak 151 orang dan 55 orang lainnya hilang.
13. Kabupaten Padang Pariaman, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 33.597 jiwa, mengungsi sebanyak 1.634 orang. Sedangkan jumlah korban luka-luka tercatat sebanyak 6 orang, korban hilang  1 orang dan meninggal dunia sebanyak 21 orang.
14. Kabupaten Tanah Datar, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 6.129 jiwa dan 6.137 di antaranya mengungsi ketempat yang lebih aman. Korban luka-luka sebanyak 4 orang, sedangkan korban hilang dan meninggal dunia dilaporkan nihil.
15. Kabupaten Solok, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 34.946 jiwa dan sebanyak 1.194 orang di antaranya mengungsi ketempat yang lebih aman. Korban luka-luka berjumlah sebanyak 96 orang, sedangkan korban hilang dan meninggal dunia dilaporkan nihil.
16. Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah masyarakat terdampak sebanyak 67.875 jiwa dan sebanyak 2.700 orang di antaranya mengungsi ketempat yang lebih aman. Terdapat 1 korban hilang, sedangkan untuk korban luka dan meninggal dunia dilaporkan nihil.

Berdasarkan data tersebut, dapat kita ketahui dari 16 daerah terdampak, ada 3 daerah yang nihil korban baik luka, hilang maupun meninggal dunia, yakni Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Agam, sebanyak 151 orang meninggal dunia dan 55 lainnya hilang. Sejumlah masyarakat di Kabupaten Agam juga kembali mengungsi akibat kembali turunnya hujan dengan intensitas sedang di daerah tersebut," ungkap Sekdaprov Sumbar yang juga merupakan ex officio Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumbar.

Ia menegaskan, data akan terus diperbarui sesuai kondisi terbaru. Masyarakat juga dapat mengakses informasi sementara tentang dampak bencana hidrometeorologi melalui Website https://dashboardbencana.sumbarprov.go.id/incident-region-detail/138f0b15-d4d8-41fa-a8ab-822550bfd9f8?id_daerah=1371

"Data terbuka untuk umum dan akan diperbaharui petugas dua kali sehari," jelasnya. (adpsb/bud)

Bantuan Puluhan Juta dari Merangin Perkuat Harapan Korban Banjir Solok    
Senin, Desember 08, 2025

On Senin, Desember 08, 2025

Bantuan Puluhan Juta dari Merangin Perkuat Harapan Korban Banjir Solok
Bantuan yang dibawa menggunakan lima unit ambulans itu tiba setelah perjalanan panjang melintasi antardaerah.
BENTENGSUMBAR.COM
- Rombongan kepala desa dari Kabupaten Merangin, Jambi, menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai sekitar Rp50 juta untuk warga terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (7/12) malam. 

Bantuan yang dibawa menggunakan lima unit ambulans itu tiba setelah perjalanan panjang melintasi antardaerah.

Ketua rombongan, Marwan, S.H.I., Kepala Desa Tanjung Ilir yang mewakili PPAI dan PMI Kabupaten Merangin, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil penggalangan dari para kepala desa, masyarakat, serta organisasi sosial di Merangin.

“Bantuan ini kami kumpulkan bersama sebagai bentuk empati dan kebersamaan dengan saudara-saudara di Solok,” ujarnya.

Rombongan turut melibatkan sejumlah kepala desa dan relawan, yaitu Aswani (Kepala Desa Limau Manis sekaligus Ketua APDESI Kecamatan Tabir Ilir), Daman Huri (Kepala Desa Ulak Makam), Penjabat Kepala Desa Mekar Limau Manis, Hilal AS (Ketua PPAI), serta Tomas dari PMI Merangin.

Bencana banjir bandang dan longsor tersebut menyebabkan kerusakan serius di beberapa nagari. Tiga wilayah yang terdampak paling parah yakni Nagari Saniang Baka, Paninggahan, dan Muaro Pingai, yang oleh warga disebut sebagai bencana terberat dalam beberapa dekade terakhir.

Bantuan yang dibawa meliputi beras, mi instan, susu, popok bayi, pakaian layak pakai, sabun, pasta gigi, minyak goreng, dan berbagai kebutuhan pokok lain yang sangat diperlukan pada masa tanggap darurat.

Setibanya di Solok, rombongan disambut Wakil Bupati Solok, H. Candra, S.H.I., bersama relawan dan tokoh masyarakat. Ia menyampaikan apresiasi atas kepedulian masyarakat Merangin. 

“Kami berterima kasih atas perhatian dan solidaritas dari masyarakat Merangin. Bantuan ini sangat berarti bagi warga terdampak. Pemerintah Kabupaten Solok akan memastikan seluruh bantuan tersalurkan dengan tepat,” ucapnya.

Marwan kembali menegaskan bahwa bantuan tersebut diserahkan sebagai wujud kepedulian lintas daerah. 

“Kami turut berduka atas musibah ini. Semoga para korban diberi kekuatan dan kesabaran. Bantuan ini mungkin tidak besar, tetapi kami berharap dapat sedikit meringankan beban warga,” tuturnya. (*)