HEADLINE
Cetak Sejarah Lagi! PAD Padang Tembus Rp898 Miliar    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Cetak Sejarah Lagi! PAD Padang Tembus Rp898 Miliar
Asisten II Setdako Padang yang juga Plt Kepala Bapenda, Didi Aryadi menjelaskan, target PAD Kota Padang di tahun 2025.yakni sebesar Rp897,6 miliar. 

BENTENGSUMBAR.COM - Kota Padang lagi-lagi mencatatkan sejarah dalam hal penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di tahun 2025 ini, capaian penerimaan PAD sebesar 100 persen.

Asisten II Setdako Padang yang juga Plt Kepala Bapenda, Didi Aryadi menjelaskan, target PAD Kota Padang di tahun 2025.yakni sebesar Rp897,6 miliar. 

"Berkat kerja keras seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil, akhirnya PAD kita tembus di angka Rp898 miliar," jelas Didi, Kamis (18/12/2025). 

Didi Aryadi mengucapkan terimakasih kepada seluruh OPD penghasil yang sudah bersama-sama berkolaborasi dan bekerja keras sepanjang tahun 2025. 

"Ucapan terimakasih kepada Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota serta Sekda yang telah membimbing dan mengarahkan hingga semua dapat tercapai. Penerimaan pendapatan ini tertinggi yang pernah dicapai Pemko Padang," ungkap Didi.

Berdasarkan laporan harian penerimaan PAD Pemko Padang, terdapat enam OPD yang mencapai PAD di atas 100 persen. OPD tertinggi yakni Dinas Pariwisata dengan capaian 150,43 persen. Dinas ini ditargetkan di tahun 2025 meraih PAD sebesar Rp600 juta. Hebatnya, OPD tersebut meraih PAD sampai Rp902.558.523,-. 

Kemudian OPD tertinggi kedua yakni Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian. Awalnya OPD ini ditarget Rp110.000.000-. Dalam perjalanannya, OPD yang berkantor di jalan Rasuna Said itu mencapai penghasilan hingga Rp137.386.800,- atau 124,90 persen. 

OPD selanjutnya yang meraih PAD di atas 100 persen yakni BPKAD. OPD penghasil itu ditargetkan meraih Rp43.222.301.006,-. Berkat kerja keras seluruh personil, OPD itu meraih penghasilan Rp48.860.062.180,09,- atau 113,04 persen.

Kemudian Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) juga meraih PAD cukup tinggi. Ditargetkan sebelumnya Rp695.863.731.133,-, akhirnya OPD ini tembus di angka Rp715.682.699.559,50,- atau 102,85 persen. 

Sementara, OPD lain yang mampu tembus di atas 100 persen yakni Dinas Pemadam Kebakaran. Di tahun 2025 ini, OPD yang selalu menjunjung semangat  "Pantang Pulang Sebelum Padam" itu ditargetkan meraih PAD sebesar Rp50 juta. Di penghujung tahun 2025,  OPD itu meraih PAD sebesar Rp51 juta atau 102,85 persen. 

OPD terakhir yang mencatatkan diri sebagai dinas penghasil PAD di atas 100 persen yakni Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman. Dinas ini meraih PAD sebesar Rp900.430.000,- atau 100,05 persen. Padahal OPD ini awalnya hanya ditargetkan sebesar Rp900 juta.(Charlie)

WIES 2025 Sukses Digelar di Padang, Transaksi Diperkirakan Tembus Rp10 Miliar    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

WIES 2025 Sukses Digelar di Padang, Transaksi Diperkirakan Tembus Rp10 Miliar
Ketua Panitia WIES 2025 sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatera Barat (Sumbar), Sari Lenggogeni, BeCON, M.Man, Pg.Dipl., Ph.D,

BENTENGSUMBAR.COM
- Ketua Panitia WIES 2025 sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatera Barat (Sumbar), Sari Lenggogeni, BeCON, M.Man, Pg.Dipl., Ph.D, menyampaikan bahwa World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) 2025 berhasil digelar dengan sukses pada 27–28 November 2025 lalu.

Sari memaparkan bahwa ajang internasional tersebut dirancang sebagai platform yang menghubungkan potensi lokal dengan peluang pasar global.

“WIES telah selesai digelar dan sukses dilaksanakan pada 27-28 November 2025 kemarin,” kata Sari kepada awak media di Padang, Jumat (19/12/2025).

Menurutnya, pelaksanaan WIES tahun ini menunjukkan antusiasme besar dari peserta, terutama dari sektor UMKM dan tamu internasional. Ia menyebutkan, para pelaku usaha merasa puas dapat terhubung langsung dengan jejaring bisnis global.

“Antusiasme peserta internasional luar biasa. Mereka sangat happy sampai titik akhir. Menariknya, ada sesi kolaborasi untuk membangun UMKM global lokal, dan itu membuat bahagia teman-teman UMKM yang bertemu langsung dengan UMKM global. Memang belum ada deal, namun inilah yang diharapkan,” ujarnya.

Sari juga menyampaikan bahwa batik Indonesia menjadi produk UMKM yang paling diminati selama kegiatan berlangsung. Sejumlah mitra dari luar negeri, termasuk Yayasan Hasanah Malaysia, tertarik untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut.

“Mereka mencari peluang kolaborasi batik dan bagaimana melakukan kerja sama. Ini menunjukkan batik kita diminati,” katanya.

Dalam evaluasinya, Sari menyebut UMKM Malaysia memiliki kemiripan produk dengan Indonesia, namun unggul dalam pengemasan. Hal ini dinilai dapat menjadi dorongan peningkatan kualitas kemasan UMKM lokal untuk meningkatkan daya tarik pasar.

“Kita lihat UMKM Malaysia produknya hampir sama, tapi bungkusnya luar biasa atau packing-nya. Hampir semua profesional, terlihat mahal. Ini penting untuk kita tingkatkan, terutama dari sisi kreativitas,” katanya.

Lebih jauh Sari menyampaikan, bahwa niat utama WIES adalah menjembatani pelaku UMKM nasional dengan jejaring internasional. Pelaksanaan WIES 2025 disebut melibatkan pelaku usaha dari sekitar 20 negara, termasuk Malaysia dan Singapura, dengan UMKM Sumbar sebagai bagian dari peserta utama.

Terkait transaksi, Sari menyampaikan bahwa nilai ekonomi yang tercipta selama kegiatan diperkirakan mencapai sekitar Rp10 miliar, terutama melalui interaksi pelaku usaha Malaysia. Namun, ia menjelaskan bahwa data tersebut masih bersifat awal dan belum dipublikasikan secara keseluruhan termasuk data di negara lainnya.

Sari menambahkan, banyak tawaran kerja sama lanjutan yang masuk setelah pelaksanaan WIES, termasuk permintaan agar kegiatan serupa dapat digelar di luar Padang pada tahun mendatang.

“Kita berharap momentum ini terus terjaga, karena WIES hadir untuk membuka jalan bagi UMKM menembus pasar global,” ucapnya. (*)

Wako Fadly Amran: Kami Ingin Memastikan Setiap Ormas Merasa Diapresiasi Atas Kerja JKeras dan Kontribusi Nyata Mereka    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Wako Fadly Amran: Kami Ingin Memastikan Setiap Ormas Merasa Diapresiasi Atas Kerja J Keras dan Kontribusi Nyata Mereka
Penghargaan tersebut diserahkan Wali Kota Padang, Fadly Amran, kepada perwakilan penerima pada ajang Collaboration Awards Ormas 2025, di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jumat (19/12/2025).

BENTENGSUMBAR.COM
- Pemerintah Kota (Pemko) Padang memberikan apresiasi dan penghargaan kepada organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang dinilai berprestasi dan berkontribusi nyata dalam pembangunan serta kemaslahatan masyarakat. 

Penghargaan tersebut diserahkan Wali Kota Padang, Fadly Amran, kepada perwakilan penerima pada ajang Collaboration Awards Ormas 2025, di Gedung Bagindo Aziz Chan Youth Center, Jumat (19/12/2025).

Dalam sambutannya, Fadly Amran menegaskan bahwa penghargaan ini bertujuan menciptakan iklim yang sehat dan positif antar Ormas, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

“Kami ingin memastikan setiap Ormas merasa diapresiasi atas kerja keras dan kontribusi nyata mereka dalam membantu program-program pemerintah dan kemasyarakatan. Seperti contoh saat ini Kota Padang berada dalam pasca penanganan bencana, hampir setiap Ormas di Padang ikut membantu,” ujar Fadly Amran.

Lebih lanjut, Wako menekankan pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan dan pelaporan kegiatan Ormas. Salah satunya melalui pemanfaatan aplikasi “Ormas Online” yang dikelola Badan Kesbangpol Kota Padang.

“Kami mendorong seluruh Ormas untuk aktif menginput kegiatan mereka melalui aplikasi Ormas Online. Hal ini penting agar komunikasi antara pemerintah dan Ormas berjalan lebih efektif, dan itu masuk penilaian dalam Collaboration Awards,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Padang, Syahendri Barkah, menyampaikan bahwa Collaboration Awards Ormas 2025 merupakan ajang kali pertama yang digelar Pemko Padang untuk memberikan penghargaan khusus bagi Ormas berprestasi.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan motivasi kepada Ormas agar memiliki komitmen kuat dalam berpartisipasi membangun kota, terutama melalui pelayanan publik,” ujarnya.

Syahendri menjelaskan, pada tahun 2025 penghargaan difokuskan pada empat bidang utama, yakni bidang sosial, Keagamaan, pendidikan, dan kepemudaan. 

"Seluruh Ormas diwajibkan melakukan input data kegiatan melalui Aplikasi Ormas Online Kesbangpol Kota Padang. Proses penilaian dilakukan secara bertahap, dimulai dari seleksi administrasi berdasarkan tujuh kriteria utama, hingga verifikasi lapangan melalui kunjungan langsung tim penilai," terangnya.

Pada ajang Collaboration Awards Ormas 2025 ini, untuk bidang pendidikan Juara I diraih Yayasan Ashabul Qur’an Nurul Ilmi, Juara II Persaudaraan Muslimah, dan Juara III Bundo Kanduang Sako. Sementara di bidang agama, Juara I Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Juara II Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama, dan Juara III Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah.

Selanjutnya di bidang sosial, juara satu diraih Persatuan Wredatama Republik Indonesia, Juara II Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu dan Juara III Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan. Di bidang kepemudaan, Juara I diraih Gerakan Pemuda Ansor, Juara II Pencerah Muda, dan Juara III Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat. (*)

Viral Muhammadiyah Siap Tempuh Jalur Hukum, Desak Presiden Prabowo Tetapkan Banjir Sumatera Sebagai Bencana Nasional    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Viral Muhammadiyah Siap Tempuh Jalur Hukum, Desak Presiden Prabowo Tetapkan Banjir Sumatera Sebagai Bencana Nasional
Sekretaris LBH AP PP Muhammadiyah, Ikhwan Fahrojih, menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukan sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak.

BENTENGSUMBAR.COM
- Penanganan banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan wilayah Sumatra (Aceh, Sumut, dan Sumbar) memasuki babak baru.

Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Publik (LBH AP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melayangkan peringatan keras kepada pemerintah pusat.

Mereka mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera menetapkan status Bencana Nasional.

Jika tidak, Muhammadiyah siap menempuh jalur hukum untuk menggugat kebijakan pemerintah yang dinilai lamban.

Desakan Status Darurat: Pemerintah Daerah Sudah Tak Mampu


Sekretaris LBH AP PP Muhammadiyah, Ikhwan Fahrojih, menegaskan bahwa penetapan status bencana nasional bukan sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mendesak.

Skala kerusakan yang masif dinilai sudah melampaui kapasitas pemerintah daerah setempat.

Ia menilai banjir ini bukan sekadar faktor alam, melainkan bencana ekologi yang terjadi akibat kelalaian manusia dan kebijakan penguasa dalam menjaga lingkungan.

“Apabila aspirasi yang sudah disuarakan oleh banyak masyarakat itu tidak dipenuhi, maka kami akan melakukan upaya-upaya konstitusional, upaya-upaya hukum yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan,” ancam Ikhwan dalam konferensi pers daring, Senin (15/12/2025).

Usulan Ekstrem: Alihkan Dana 'Makan Bergizi Gratis' untuk Korban


Saking mendesaknya situasi, LBH Muhammadiyah juga menyentil soal anggaran negara. Ikhwan meminta pemerintah memprioritaskan nyawa rakyat di atas program-program lain.

Ia bahkan mengusulkan agar anggaran program andalan pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), dialihkan sementara untuk penanggulangan bencana di tiga provinsi tersebut.

“Bila perlu, dana-dana MBG untuk sementara dialokasikan untuk kepentingan masyarakat kita di tiga provinsi itu,” ucapnya tegas.

Ironi Bantuan Asing Tertahan Bea Cukai


Selain masalah status dan anggaran, Ikhwan menyoroti carut-marut birokrasi yang menghambat bantuan kemanusiaan.

Pihaknya mengaku mendapat informasi valid (A1) bahwa bantuan dari luar negeri justru tertahan di pintu masuk negara.

“Bantuan tertahan di Bea Cukai karena untuk masuk ternyata dikenakan pajak yang sangat besar sekali. Ini menjadi ironi,” ungkap Ikhwan.

Atas dasar itulah, Muhammadiyah menilai kendali penanganan harus diambil alih sepenuhnya oleh pusat lewat status Bencana Nasional agar birokrasi bisa dipangkas dan bantuan segera sampai ke korban. (*)

Sumber: Solobalapan

Media Asing Soroti Reaksi Tito Karnavian atas Bantuan Malaysia buat Banjir Aceh Bikin Netizen Murka, Simak Klarifikasi Mendagri RI !    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Media Asing Soroti Reaksi Tito Karnavian atas Bantuan Malaysia buat Banjir Aceh Bikin Netizen Murka, Simak Klarifikasi Mendagri RI !
Media asing ikut menyoroti reaksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas bantuan Malaysia untuk banjir Aceh yang membuat netizen Malaysia murka. 

BENTENGSUMBAR.COM
- Media asing ikut menyoroti reaksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas bantuan Malaysia untuk banjir Aceh yang membuat netizen Malaysia murka.


Tito Karnavian sebelumnya sempat mengomentari bantuan medis untuk banjir yang dikirim Malaysia untuk banjir di Aceh.



Disadur dari Kompas.tv, pada podcast “Suara Lokal Mengglobal” yang tayang Sabtu (13/12/2025), Tito menyebut bantuan medis yang dikirim dari Malaysia senilai kurang dari Rp1 miliar.


Ia mengatakan jumlah itu tidak seberapa dibandingkan dengan sumber daya penanggulangan bencana Indonesia.


Menurut Tito hal itu seharusnya tak perlu menciptakan narasi dibutuhkannya bantuan dari negara lain terkait banjir Aceh.


Namun, perkataan tersebut membuat netizen Malaysia murka dengan tanggapan dari Tito yang terkesan meremehkan tersebut.


Media Singapura Mothership, pada Selasa (16/12/2025), mengungkapkan bagaimana netizen Malaysia bereaksi atas pernyataannya.


“Komentarnya telah menciptakan reaksi negatif dari warga Malaysia di dunia maya, yang mengecam kurangnya apresiasinya terhadap sebagian besar donasi pribadi dari individu-individu Malaysia,” katanya.


Bahkan media Hong Kong, South China Morning Post juga menggambarkan bagaimana kemarahan rakyat Malaysia atas pernyataan Tito.


“Warga Malaysia marah usai Menteri Indonesia sepelekan bantuan banjir,” tulis media tersebut.


“Bilang saja terima kasih,” lanjut South China Morning Post terkait reaksi warga Malaysia.


Mereka juga menyoroti bagaimana Tito Karnavian menyebut bantuan tersebut “tidak banyak”.


Sedangkan media Malaysia, The Rakyat Post, mengungkapkan banyak netizen Indonesia yang menyesalkan pernyataan Tito Karnavian.


“Sejumlah warga Indonesia merasa malu dan meminta maaf kepada warga Malaysia atas pernyataannya. Mereka berterima kasih kepada Malaysia karena memberikan bantuan yang mereka perlukan,” ujarnya.


Bencana banjir di Sumatera, yang melanda Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.


Namun, hingga kini Presiden Prabowo Subianto tak juga menetapkan bencana banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional.


Pemerintah juga masih bersikeras belum diperlukannya bantuan dari luar negeri.


Mendagri Klarifikasi Isu Remehkan Bantuan Malaysia ke Aceha


Disadur dari Antara, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan tidak pernah berniat mengecilkan bantuan dan dukungan warga maupun pemerintah Malaysia kepada korban bencana di Aceh.


Hal itu dikemukakan Tito di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, menyusul viralnya pernyataan mantan Menteri Luar Negeri Malaysia Tan Sri Rais Yatim yang menyatakan kecewa dengan komentar yang dinilai meremehkan bantuan tersebut.


"Pernyataan saya kemarin mungkin disalahpahami. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengecilkan bantuan, dukungan dari warga Malaysia kepada Aceh, tidak, sama sekali tidak bermaksud itu," katanya.


Tito secara terbuka menyampaikan permohonan maaf apabila ucapannya menimbulkan kesan negatif.


"Saya sama sekali tidak bermaksud mengecilkan bantuan dan dukungan dari saudara-saudara kita di Malaysia. Kalau ada yang salah paham, saya minta maaf," ujar Tito.


Ia menegaskan hubungan personal dan profesionalnya dengan Malaysia telah terjalin sangat panjang dan erat, sejak kerja sama pascabom Bali, saat dirinya masih aktif di kepolisian, Densus 88, hingga menjabat Kapolri dan kini Mendagri.


Hubungan baik itu, kata Tito, juga terjalin dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution, Menteri Luar Negeri, hingga Perdana Menteri Malaysia.


Menurut Tito, penekanan utama dari pernyataannya bukan soal membandingkan atau mengurangi arti bantuan luar negeri, melainkan meminta agar kerja besar Pemerintah Indonesia, baik pusat maupun daerah, juga mendapatkan penghargaan yang setara, meski banyak dilakukan tanpa sorotan kamera.


Ia mengungkapkan sejak hari-hari awal terjadinya bencana, pemerintah bergerak cepat.


Tito juga turun langsung ke Aceh pada 29 November 2025, menyusuri Banda Aceh, Pidie, Pidie Jaya hingga Lhokseumawe untuk menyalurkan bantuan dan mengoordinasikan langkah lintas sektor bersama TNI, Polri, BNPB, Basarnas, serta pemerintah daerah.


"Banyak sekali yang sudah dikerjakan sejak hari pertama, hanya memang tidak semuanya terekam media," ujarnya.


Tito juga memaparkan bagaimana pemerintah pusat mengerahkan logistik dalam jumlah besar, termasuk ratusan ton beras dari Bulog, mobilisasi helikopter, kapal, dan pesawat atas arahan Presiden, hingga dukungan anggaran cepat bagi daerah yang kekurangan dana operasional.


Ia mengapresiasi bantuan dari luar negeri, termasuk dari Malaysia yang memiliki ikatan serumpun dan diaspora Aceh yang kuat, tetap sangat tinggi.


Namun, ia mengingatkan agar kerja keras aparat negara, relawan, dan donatur dalam negeri juga tidak terpinggirkan oleh pemberitaan yang timpang.


"Yang saya maksud, tolong juga dihargai upaya pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan, dan donatur dalam negeri yang bekerja luar biasa, meski sering tidak terekspos," katanya.


Di akhir pernyataannya, Tito kembali menegaskan komitmennya menjaga hubungan baik Indonesia-Malaysia.


"Penekanan saya itu cuma satu sebetulnya, tolong, yang di dalam negeri juga dihargai, kira-kira gitu," katanya.


Dalam sebuah unggahan media sosial, Tito menyatakan bahwa nilai bantuan kemanusiaan dari Malaysia untuk Aceh berkisar Rp1 miliar.


"Nilainya nggak sampai Rp1 miliar, kalau sampai Rp1 miliar kita cukup punya anggaran jauh dari itu, mungkin anggarannya tidak seberapa dibandingkan kemampuan kita lebih dari itu," katanya.


Pernyataan Mendagri Tito memicu kritik Rais Yatim terkait etika diplomasi serta narasi bantuan luar negeri. (*)

Usulan Mensos Beri Korban Bencana Sumatera Jaminan Hidup Rp10.000 Sehari Tuai Kritik    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Usulan Mensos Beri Korban Bencana Sumatera Jaminan Hidup Rp10.000 Sehari Tuai Kritik
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bakal memberikan jaminan hidup Rp10.000 per hari bagi korban bencana banjir Sumatera.

BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bakal memberikan jaminan hidup Rp10.000 per hari bagi korban bencana banjir Sumatera.

Namun jumlah atau besaran nilai tersebut menuai kritik di media sosial. 

Para netizen menilai uang Rp10.000 tak layak untuk membantu korban banjir yang saat ini sedang berjuang pulih kembali. 

"Setelah nanti ada huntara (hunian sementara) atau huntap (hunian tetap), ada jadup jaminan untuk hidup sementara selama 3 bulan, di mana setiap keluarga, setiap individu mendapatkan dukungan Rp 10.000 per harinya," kata Gus Ipul kepada wartawan di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu 17 Desember 2025.

Gus Ipul mengatakan jadup sebesar Rp 10 ribu per hari untuk korban bencana Sumatera itu akan diberikan sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

"Untuk jadup per 10.000 per individu ya. Kalau keluarganya lima ya dapat Rp 10.000 kali 5. Kalau empat ya kali 4, itu selama 3 bulan," ujarnya.

Meski begitu, Gus Ipul mengaku bahwa besaran jadup tersebut belum final dan masih bersifat usulan.

Menurutnya, nominal Rp 10 ribu diusulkan berdasarkan pada indeks standar tahun 2020.

"Tadi kami lapor kepada Pak Menko, apakah indeks Rp 10.000 ini masih memenuhi standar hari ini atau perlu ditingkatkan. Tentu nanti kami mohon arahan lebih lanjut," ucapnya.

Selain memberi jadup untuk korban bencana Sumatera, Kemensos juga akan memberi santunan kepada korban yang wafat dan luka berat.

Korban wafat akan diberi santunan sebesar Rp 15 juta yang diserahkan ke ahli waris, dan korban luka berat diberi santunan senilai Rp 5 juta.

Di media sosial X ramai komentar yang mengkritik besaran nilai tersebut. 

"Kurang memanusiakan sih kalau 10 rb. Maaf bukan tidak berterimakasih, mereka itu sedang terpuruk sehancur2nya," tulis netizen. 

"Tolong pak mensos ditinjau ulang....10 rb tidak sebanding dengan tambang yg sedang diolahragakan iitu" tulis netizen. 

"Gaji bapak per hari segitu gak?" tulis netizen. 

"10 ribu perhari? mikir gak sih harga harga kebutuhan disana pasti sudah mahal mendingan alokasi MBG itu di alihkan saja buat korban bencana," tulis netizen. 

"Nasi padang pakai ikan aja Rp22.000" tulis yang lain. 

Meski begitu, ini semua baru usulan Mensos yang belum final.  (*) 

Sumber: Disway. id

Wako Fadly Amran: Kegiatan Khitan Massal Ini Sangat Membantu Masyarakat    
Jumat, Desember 19, 2025

On Jumat, Desember 19, 2025

Wako Fadly Amran: Kegiatan Khitan Massal Ini Sangat Membantu Masyarakat
Wali Kota Padang Fadly Amran menghadiri kegiatan Khitan Massal yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-69 Universitas Andalas (Unand), di Rumah Sakit Universitas Andalas, Jumat (19/12/2025).

BENTENGSUMBAR.COM
– Wali Kota Padang Fadly Amran menghadiri kegiatan Khitan Massal yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-69 Universitas Andalas (Unand), di Rumah Sakit Universitas Andalas, Jumat (19/12/2025).

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unand, Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Unand, serta LSM Meja Putih Saiyo. 

Fadly Amran menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas lembaga tersebut yang dinilainya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam pelayanan kesehatan anak.

“Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga sosial, dan pemerintah daerah seperti ini sangat positif dan perlu terus diperkuat. Kegiatan khitan massal ini sangat membantu masyarakat, terutama keluarga yang membutuhkan,” ujar Fadly Amran.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Khitan Gratis ke-XVIII Tahun 2025 Rafles, menyampaikan bahwa pelaksanaan khitan massal ini berlangsung dari 17-19 Desember 2025, dan diikuti oleh 300 peserta.

“Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan LSM Meja Putih Saiyo. 

Program ini menjadi wujud kepedulian sosial kami terhadap kesehatan dan masa depan anak-anak, sekaligus membantu masyarakat kurang mampu,” pungkasnya. (*)