HEADLINE
Menteri Nusron Sebut Mafia Tanah Tetap Ada Jelang Kiamat, Begini Penjelasan Stafsus    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Menteri Nusron Sebut Mafia Tanah Tetap Ada Jelang Kiamat, Begini Penjelasan Stafsus
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid mengatakan keberadaan mafia tanah akan tetap ada sampai dua hari jelang kiamat. 
BENTENGSUMBAR.COM
– Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid mengatakan keberadaan mafia tanah akan tetap ada sampai dua hari jelang kiamat. 

Pernyataan itu belakangan kembali ramai diperbincangkan publik hingga menimbulkan spekulasi yang keliru. 

Terkait hal itu, Staf Khusus Menteri ATR/BPN Bidang Komunikasi Strategis dan Kerjasama Antarlembaga, Muda Saleh, memberikan penjelasan.  

Ia menegaskan bahwa yang disampaikan Menteri Nusron merupakan gambaran realistis tentang sifat kejahatan yang tidak pernah berhenti. 

"Jadi yang pertama menurut saya Pak Nusron menjelaskan bahwa ini bagian dari perilaku kejahatan yang tidak mengenal waktu dan tempat, dalam hal ini adalah mafia tanah, tidak mengenal korbannya orang kaya atau sebaliknya, selama ada kesempatan dia akan terus merugikan banyak pihak," kata Muda Saleh dalam keterangannya, Sabtu, 15 November 2025.

Menurut Muda Saleh, potongan video dan narasi yang disebarkan sejumlah akun media sosial sering kali tidak menggambarkan keseluruhan konteks sehingga menimbulkan persepsi yang menyimpang di tengah masyarakat.

"Nah, yang kedua, ini kan sekarang banyak akun sosmed yang menginginkan engagement atau dilihat banyak orang dengan harapan menambah viewer atau follower, sehingga tidak mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat," ucap dia.

"Padahal jelas, apa yang disampaikan Pak Nusron itu bahwa Kementerian ATR/BPN menyadari adanya sebuah kesalahan pada pegawainya di masa lampau, untuk itu Pak Menteri menginginkan adanya penguatan secara mental dan integritas agar pegawai ATR/BPN tidak tergoda dengan mafia tanah, ini konteksnya memperbaiki sistem dari dalam agar mafia tanah tidak bisa berbuat apa-apa," lanjutnya. 

Lebih jauh, Muda Saleh menuturkan bahwa Menteri Nusron saat ini sangat fokus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah. 

Langkah itu dianggap penting untuk mempercepat penyelesaian persoalan pertanahan yang kerap menimpa masyarakat kecil. 

"Pak Nusron berkali-kali menyebutkan bahwa ia tidak juga ingin hasil kinerjanya dipublish agar seolah-olah kinerjanya luar biasa, beliau sangat keras kok dalam menyelesaikan masalah pertanahan. Makanya sekarang beliau fokus dengan mengajak sinergis para kepala daerah di berbagai provinsi dengan melakukan rapat koordinasi untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan pertanahan, terutama di sektor Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) agar tujuan salah satunya tidak merugikan masyarakat menengah ke bawah," jelasnya.

Konsolidasi tersebut menunjukkan bahwa ATR/BPN bukan hanya berperang melawan mafia tanah, tetapi juga memperbaiki tata kelola pertanahan agar lebih berpihak pada masyarakat luas.

Selain beragam langkah perbaikan internal, kebijakan lain yang mendapat perhatian adalah percepatan sertifikasi tanah rumah ibadah. 

Program ini dianggap penting untuk memberikan kepastian hukum kepada tempat ibadah di berbagai provinsi. 

"Kan masyarakat mungkin belum banyak yang tahu, bahwa Pak Nusron juga menekankan kepada jajarannya agar mempercepat sertipikat rumah ibadah, makanya di sektor tanah wakaf menjadi salah satu prioritas beliau di berbagai provinsi," pungkas Muda Saleh.

Ia menilai masyarakat kecil pihak yang paling rentan. Terdapat sekitar 2.161 kasus pertanahan yang melibatkan rakyat kecil, di luar 295 konflik mafia tanah tersebut. (*)

Sumber: VIVA.co.id

ICW: KPK Takut Panggil Bobby Nasution di Kasus Proyek Jalan    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

ICW: KPK Takut Panggil Bobby Nasution di Kasus Proyek Jalan
Korupsi (KPK) yang tidak kunjung memanggil Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution. ICW mengaku bingung dengan sikap KPK yang tidak kunjung memanggil Bobby Nasution. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengaku bingung dengan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak kunjung memanggil Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution dalam kasus dugaan rasuah dalam proyek jalan di wilayahnya. 

Padahal, majelis hakim pada persidangan kasus itu sudah memerintahkan KPK memeriksa Bobby.

Peneliti ICW Zararah Azhim Syah mengaku mendapatkan informasi bahwa Bobby sudah pernah diajukan dipanggil oleh salah satu penyidik di KPK. Namun, pengajuan itu ditolak.

"Penyidik KPK bahkan sudah mengusulkan kepada ketua satgas yang menangani kasus ini untuk memeriksa Bobby. Tapi, ketiga kepala satgas tersebut tidak ada yang berani untuk memeriksa Bobby," kata Zararah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 14 November 2025.

Zararah mengaku bingung dengan penolakan yang dilakukan oleh para ketua satgas di KPK. 

Padahal, penyidik membutuhkan informasi dari Bobby untuk mendalami perkara.

Menurut Zararah, KPK bisa langsung memanggil Bobby jika sudah diperintah oleh hakim.

Sebab, perintah hakim bersifat mutlak untuk dijalankan, meski dipanggil dalam tahapan persidangan.

"Maka harusnya pada kasus ini, apabila ada petunjuk baru dari persidangan, KPK seharusnya mengembangkan kasus gitu. Jadi membuka kasus baru," ujar Zararah.

Pengadilan minta jaksa hadirkan Bobby Nasution

Sebelumnya, KPK menunggu hasil persidangan untuk mendalami peran Bobby Nasution dalam kasus dugaan rasuah proyek jalan pada Dinas PUPR Sumatra Utara.

Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan pernah meminta jaksa penuntut umum (JPU) pada KPK menghadirkan Bobby, karena dinilai memiliki kaitan.

“Persidangan belum selesai, ya. Laporan terkait persidangan itu setelah selesai seperti hanya laporan perkembangan penyidikan,” kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Asep mengatakan, jaksa sudah tidak memiliki waktu untuk menghadirkan Bobby dalam persidangan karena persidangannya hampir vonis.

Karenanya, penelaahan setelahnya dinilai penting untuk pendalaman perkara. (*)

8 Bulan Hilang Tanpa Jejak, Marbot Masjid Lihat Bocah Alvaro Kiano Diduga Diculik Pria Misterius    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

8 Bulan Hilang Tanpa Jejak, Marbot Masjid Lihat Bocah Alvaro Kiano Diduga Diculik Pria Misterius
Polisi masih melakukan pencarian terhadap bocah Alvaro Kiano Nugroho (6), yang sudah hilang selama 8 bulan lamanya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. (Ilustrasi). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Polisi masih melakukan pencarian terhadap bocah Alvaro Kiano Nugroho (6), yang sudah hilang selama 8 bulan lamanya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Dwi Manggalayuda, menjelaskan, bahwa pemeriksaan saksi sudah dilakukan kepada enam orang.

Salah satu saksi, yakni marbot masjid, sempat berpapasan dengan orang yang diduga berkaitan dengan hilangnya Alvaro.

“Ada saksi yaitu marbot mesjidnya yang mengtahui terduga pelaku yang bertanya kepada marbot tersebut mengenai Alvaro. Setelah itu terduga pelaku telah menghilang dan masih kami dalam proses pencarian,” kata dia dikutip Sabtu (15/11/2025).

Berdasarkan keterangan saksi tersebut, kata Dwi, orang itu mirip dengan ayah kandung Alvaro. Namun sang ayah hingga kini masih berada di dalam sel tahanan.

"Ciri-cirinya kalau menurut keterangan dari saksi yang melihat dan yang menemui itu seorang pria mirip bapaknya kalau menurut keterangan saksi dengan kulit sawo matang, tinggi sekira 160cm-an,”ujarnya.

“Pokoknya kalau dari keterangannya mirip dengan bapaknya makanya si saksi ini nggak mencurigai lah kalau itu memang terduga pelakunya," tutup Dwi.

Sebelumnya, bocah berusia enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho dilaporkan hilang di sekitaran Masjid yang berada di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Bocah tersebut sudah hilang sejak bulan Maret 2025 lalu.

Dari yang beredar di media sosial, bocah berusia 6 tahun itu hilang sejak 6 Maret 2025. 

Bocah tersebut terakhir kali terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, tak jauh dari rumahnya di Pesanggrahan. (*)

Sumber: Okezone. com

Viral Perempuan Disiksa Pria karena Tak Mau Diajak Beraksi Kriminal, Polisi Jaya Turun Tangan    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Viral Perempuan Disiksa Pria karena Tak Mau Diajak Beraksi Kriminal, Polisi Jaya Turun Tangan
Viral beredar di media sosial, seorang perempuan disiksa oleh seorang pria lantaran menolak untuk diajak melakukan tindakan kriminal. (Ilustrasi). 
BENTENGSUMBAR.COM
- Viral beredar di media sosial, seorang perempuan disiksa oleh seorang pria lantaran menolak untuk diajak melakukan tindakan kriminal.

Berdasarkan unggahan yang dilihat tvOnenews.com, pria tersebut disebut memperalat beberapa perempuan untuk melakukan tindakan kriminal. 

Korban dipaksa dan disiksa jka tidak mengikuti arahan tindakan kriminal bersama. 

"Para korban dijebak dalam hubungan asmara. Korban lebih dari satu perempuan. Korban yang berada di dalam video sudah sempat membuat laporan ke polisi. Tapi belum ada tindak lanjutnya," tulis akun tersebut, dikutip Sabtu (15/11). 

Merespons hal itu, Polda Metro Jaya memastikan pihaknya tengah menangani kasus tersebut.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menyebut pelaku telah diamankan. 

“Pelakunya sudah kita amankan tadi malam,” ucap Abdul Rahim. 

Ia mengatakan, pelaku ditangkap di wilayah Cilincing dan statusnya sudah meningkat menjadi tersangka.

“Sudah tersangka,” tegas Abdul Rahim. 

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto menjelaskan bahwa pelaku pernah melibatkan perempuan dalam aksi kriminal.

Budi menyebut, pola yang dilakukan pelaku dan beberapa perempuan sudah terjadi sebelumnya. 

“Jadi dulu mereka pernah melakukan aksi kriminal dengan cara si perempuan ini disuruh pacaran dengan orang, setelah itu motornya dilarikan sama si pacar si pelaku. 

Tapi sudah selesai. Sudah pernah, akhirnya mereka mengembalikan,” ungkapnya. (*)

Budi Arie Salah Langkah Berlabuh ke Gerindra bila Motifnya Cari Perlindungan           
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Budi Arie Salah Langkah Berlabuh ke Gerindra bila Motifnya Cari Perlindungan
Langkah Ketua Umum Projo, Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra tidak tepat bila motifnya untuk mendapatkan perlindungan politik.

BENTENGSUMBAR.COM : Langkah Ketua Umum Projo, Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra tidak tepat bila motifnya untuk mendapatkan perlindungan politik.


Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai, para kader tentu tidak ingin Gerindra dijadikan sebagai tempat berlindung bagi pihak-pihak yang sedang berhadapan dengan persoalan hukum. 


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikenal tidak pernah menolerir kader yang tersangkut masalah hukum.


“Prabowo tidak akan melindungi kadernya yang bermasalah hukum,” ujar Jamiluddin kepada RMOL, Sabtu, 15 November 2025.


Karena itu, Jamiluddin menilai bila alasan Budi Arie merapat ke Gerindra adalah untuk menghindari tekanan hukum, maka pilihan tersebut justru keliru. 


Penolakan sejumlah DPC Gerindra terhadap wacana masuknya Budi Arie dinilai berangkat dari prinsip itu.


“Budi Arie akan sia-sia berlabuh ke Gerindra bila motifnya ingin mendapatkan perlindungan politik. Sebab, Prabowo tidak akan mentolerir kadernya yang bermasalah hukum,” tandasnya.


Aspirasi kader di sejumlah daerah yang menolak wacana bergabungnya Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra direspons santai Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco.


Menurut Dasco, hal tersebut merupakan dinamika yang wajar dalam dunia politik.


"Ya namanya dinamika di politik, itu soal tidak menerima, atau ada yang menerima itu kan biasa," kata Dasco kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 13 November 2025. (*) 


Sumber: RMOL

Realisasi Pokir Rafdi, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Realisasi Pokir Rafdi, Ketua DPRD Kota Padang Muharlion Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo
Ketua DPRD Kota Padang Muharlion  bersama Walikota Padang Fadly Amran resmikan, Jalan Taratak Saiyo yang menghubungkan dua kelurahan di Kecamatan Pauh. 
BENTENGSUMBAR.COM
- Ketua DPRD Kota Padang Muharlion  bersama Walikota Padang Fadly Amran resmikan, Jalan Taratak Saiyo yang menghubungkan dua kelurahan di Kecamatan Pauh, Sabtu (15/11). 

Infrastruktur jalan beton ini kini menjadi akses strategis yang menghubungkan kawasan Taratak, Kelurahan Koto Lua, dengan kawasan Alai, Kelurahan Kapalo Koto.

Peresmian ditandai, dengan pemotongan pita oleh  Ketua DPRD Kota Padang  Muharlion bersama Walikota Padang dan Anggota DPRD Kota Padang Rafdi.

Pembangunan Jalan Taratak Saiyo yang memiliki panjang 1,4 kilometer dan lebar 5 meter ini bersumber dari Pokok-pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Padang Rafdi, dan didukung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang.

Ketua DPRD Kota Padang Muharlion, menilai pembangunan ini sebagai bukti kuat kolaborasi eksekutif, legislatif, dan masyarakat di Kota Padang.

“Pembangunan yang berangkat dari kebutuhan riil warga akan lebih cepat terealisasi ketika didukung partisipasi aktif masyarakat. Kami mengapresiasi komitmen Wali Kota dan dedikasi Anggota DPRD Rafdi dalam memenuhi kebutuhan warga,” tuturnya.

Sementara itu, Rafdi berterima kasih kepada Pemko Padang,  dan seluruh pihak yang turut membantu terlaksananya pembangunan jalan tersebut.

"Pembangunan jalan ini dimulai pada 2021 melalui dana BBGRM, lalu berlanjut tiga tahun berturut-turut melalui Pokir kami dengan total anggaran Rp1 miliar. Sejak 2024, penyempurnaan dilanjutkan melalui APBD Kota Padang,” jelas Rafdi. (*)

Lewat Fun Run, Forum Pemred Gaungkan Good Journalism    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara  Run For Good Journalism 2025, Minggu (16/11) di Jakarta.
Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara  Run For Good Journalism 2025, Minggu (16/11) di Jakarta.
BENTENGSUMBAR.COM
- Forum Pemred Indonesia akan menggelar acara  Run For Good Journalism 2025, Minggu (16/11) di Jakarta.

Ajang lari gembira ini bagian dari gerakan jurnalisme berkualitas dan upaya mendukung keberlanjutan media yang sejak awal dijalankan Forum Pemred bersama seluruh pemangku kebijakan pers tanah air.

Ketua Forum Pemred Retno Pinasti mengatakan perlu ada upaya berkesinambungan dan terencana dalam mengawal  keberlanjutan media dan jurnalisme berkualitas.

“Kegiatan Fun Run For Good Journalism adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menjaga gerakan jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media terus menyala,” kata Retno Pinasti.

Lebih lanjut Retno Pinasti menjelaskan keberlanjutan media berkualitas mensyaratkan kemampuan untuk bertransformasi, adaptif,  berintegritas dan setia pada kode etik jurnalistik di tengah perubahan pesat teknologi.

“Tantangan yang tidak mudah harus dihadapi bersama-sama. Melawan hoax dan disinformasi memerlukan stamina prima. Konten berkualitas adalah kunci keberlanjutan media,” jelas Retno Pinasti yang juga Pemimpin Redaksi SCTV

Run For Good Journalism diikuti  350 peserta dari berbagai daerah di Indonesia termasuk tokoh media, jurnalis senior dan pimpinan redaksi media nasional. 

Dalam acara Run For Good Journalism akan diumumkan para pemenang Anugerah Jurnalistik Forum Pemred kategori surat kabar, media online, radio dan televisi.

Retno Pinasti menambahkan, panitia  sudah menyediakan sejumlah doorprize menarik bagi para peserta lari termasuk panggung hiburan.

“Semua yang ikut harus happy, kita ingin kampanye  jurnalisme berkualitas dan keberlanjutan media mendapatkan dukungan khalayak luas,” pungkasnya. (*)

Kemendagri Gelar Asistensi Dokrenda Berbasis SIPD di Kalimantan dan Sulawesi    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Kemendagri Gelar Asistensi Dokrenda Berbasis SIPD di Kalimantan dan Sulawesi
Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah menyelenggarakan Rapat Asistensi Perencanaan Pembangunan Berbasis SIPD. 
BENTENGSUMBAR.COM
– Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah menyelenggarakan Rapat Asistensi Perencanaan Pembangunan Berbasis SIPD untuk pemerintah daerah di wilayah Kalimantan dan Sulawesi yang digelar tiga hari, mulai Rabu (12/11) hingga Jumat (14/11).

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemampuan daerah dalam menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Daerah (Dokrenda) secara digital dan berbasis data melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

Asistensi dilaksanakan melalui tiga diskusi panel yang membahas kebijakan penyelarasan dokrenda dan arah kebijakan transfer keuangan daerah tahun anggaran 2026; isu strategis pemanfaatan data dalam perencanaan; serta simulasi penerapan Modul Pengendalian dan Evaluasi (Dalev) dalam SIPD.

Sekretaris Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Maddaremmeng, menekankan pentingnya kualitas data sebagai fondasi utama perencanaan.

"Penguatan pemanfaatan Modul e-Walidata menjadi langkah kunci untuk memastikan akurasi dokumen perencanaan daerah dan modul perencanaan pembangunan daerah untuk menjaga keselarasan rencana pembangunan daerah tersusun secara logis dan selaras dengan rencana pembangunan pusat," kata Maddaremmeng, dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

Lebih lanjut, Maddaremmeng mengatakan modul pengendalian serta evaluasi untuk memastikan pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan (RPJPD, RPJMD, RKPD).

"Ditjen Bina Pembangunan Daerah juga mencatat tantangan ketimpangan fiskal antarwilayah dan ketergantungan pada transfer pusat," ungkap Maddaremmeng.

Sementara itu, Direktur PEIPD Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Iwan Kurniawan, menegaskan perlunya konsolidasi perencanaan dan peningkatan kapasitas fiskal agar pembangunan lebih merata.

Selanjutnya, Kementerian Keuangan memaparkan arah kebijakan APBN 2026 yang berfokus pada sinergi pusat dan daerah, serta prioritas kesejahteraan masyarakat di sektor strategis. 

Pemerintah daerah dihimbau melengkapi data SIPD untuk mendukung konsistensi antara data, dokumen perencanaan, dan pengendalian pembangunan.

Kegiatan asistensi ini dihadiri Kemendagri, Bappenas, Kementerian Keuangan, pemerintah daerah se-Kalimantan dan Sulawesi, serta Tim Teknis SIPD.

Melalui kegiatan ini, Kemendagri berharap kualitas perencanaan pembangunan daerah semakin meningkat, terarah, dan berbasis data. (*)

Wawako Maigus Nasir Sebut Pemko Padang Sambut Baik Terselenggaranya International Waqf Conference    
Sabtu, November 15, 2025

On Sabtu, November 15, 2025

Wawako Maigus Nasir Sebut Pemko Padang Sambut Baik Terselenggaranya International Waqf Conference
Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir menghadiri International Waqf Conference yang digelar pada 15–16 November 2025 di Truntum Hotel Padang. 
BENTENGSUMBAR.COM
– Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir menghadiri International Waqf Conference yang digelar pada 15–16 November 2025 di Truntum Hotel Padang, Sabtu (15/11/2025). Maigus turut menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Konferensi Wakaf Internasional itu. 

"Pemerintah Kota Padang menyambut baik terselenggaranya konferensi ini. Kami berharap penguatan ekosistem wakaf dapat semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong pembangunan ekonomi umat di Kota Padang dan Sumatera Barat,” ujarnya.

Rasa bangga turut dingkapkan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, karena Sumatera Barat dipercaya menjadi tuan rumah konferensi berskala internasional, dalam nuansa momentum HUT ke-80 Provinsi Sumatera Barat dan peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Konferensi ini diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai daerah dan mancanegara. Ada empat tema utama yang dibahas, yaitu wakaf untuk pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi dan investasi, pendidikan, serta kesejahteraan sosial," tutur Mahyeldi dalam Forum yang menghadirkan 28 pembicara yang terdiri dari 21 tokoh nasional dan 7 tokoh internasional itu. 

Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar menegaskan, bahwa wakaf telah menjadi urat nadi kehidupan umat dan menghadirkan manfaat yang terus mengalir. 

"Wakaf berperan besar dalam penyediaan ruang belajar, fasilitas ibadah, hingga layanan sosial yang menjadi amal jariyah bagi masyarakat," ucap Menag Nasruddin. 

Ia menyebut potensi wakaf nasional mencapai Rp181 triliun per tahun, namun baru sekitar Rp3 triliun yang dapat dihimpun. 

"Potensi ekonomi umat lainnya juga sangat besar, seperti kurban mencapai Rp34 triliun, potensi akikah Rp10 triliun per tahun, serta dana iwat sekitar Rp3,5 triliun per tahun," jelasnya. 

Nasruddin berharap, melalu konferensi ini, Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi barometer penguatan dan pemberdayaan wakaf. 

"Dengan penguatan kelembagaan, potensi ini bisa dioptimalkan hingga lebih dari Rp100 triliun," pungkas Menag Nasruddin. (*)