Pilkada Putaran Ke-2, Si Padang "DeJe" Versus Incumbent "Mahem"

BESOK, Rabu (5/3) hari yang menentukan bagi nasib kota ini lima tahun kedepan pasca dipimpin oleh pasangan Walikota dan Wakil Walikota Fauzi Bahar-Mahyeldi Ansharullah pada 17 Februari 2014 lalu. Pada putaran kedua ini, warga kota hanya mempunyai dua pilihan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, yaitu pasangan calon nomor urut 3 Desri Ayunda-James Haliward dan pasangan calon nomor urut 10 Mahyeldi Ansharullah-Emzalmi. 

Kedua pasangan calon ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing di mata pemilih. Untuk itu, sebelum menentukan hak pilih pada pilkada putaran kedua tersebut, sebaiknya pemilih mengetahui rekam jejak kedua pasangan ini. Redaksi Portal Berita BentengSumbar.com mencoba menyigi rekam jejak kedua pasangan ini secara gamblang dan ringkas.

DeJe Si Padang

Desri Ayunda merupakan putra Koto Tangah yang dikenal sebagai sosok yang dekat dan mudah bergaul dengan semua kalangan. Tak hanya kalangan elit, tetapi juga rakyat 'badarai'. Dia berasal dari kalangan profesional, dan pernah menjabat Direktur Utama PT. Igasar. Kalangan media massa dan LSM juga dikenal dekat dengan sosok yang satu ini karena dia pernah di Humas PT. Semen Padang.

Sedangkan James Haliward merupakan putra Lubuk Begalung yang lahir dan dibesarkan dilingkungan keluarga Muhammadiyah. Dia merupakan Guru Besar Universitas Andalah dan pernah bergelut di dunia birokrasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar). Semasa Gubernur Gamawan Fauzi dia dipercaya menjadi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Pada saat Irwan Prayitno terpilih menjadi Gubernur, dia memilih balik ke kampus dan full mendidik mahasiswanya.

Semasa menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, lekat tangannya terbilang mengejutkan. Dia melakukan promosi besar-besaran masakan dan minuman tradisional Minangkabau, yaitu rendang dan teh talua. Rendang akhirnya ditetapkan sebagai masakan terlezat di dunia.

Pasangan Desri Ayunda-James Haliward maju sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota dihantarkan oleh dukungan rakyat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), sesuai persyaratan calon perorangan (independent) yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Padang. Namun belakangan pasangan ini juga didukung partai politik (Parpol), yaitu PDI-P dan Partai Hanura.Lolos pada putaran kedua, dukungan kepada pasangan ini ibarat air bah yang tak terbendung lagi, baik dari partai politik maupun elit daerah ini. Parpol yang menyatakan dukungan pada putaran kedua ini diantaranya, PAN, Partai Demokrat, PKPI, Partai Golkar, PKPI, dan partai gurem lainnya.

Para elit pun tak mau ketinggalan. Sampai-sampai Mantan Menkokesra KH. Azwar Anas turun gunung bersama mantan Walikota Padang legendaris Bang H. Syahrul Ujud. Kedua sesepuh Ranah Bingkuang ini menghimbau warga kota memenangkan dan memilih DeJe pada pilkada putaran kedua. Dukungan juga datang dari tokoh lainnya, seperti Wakil Gubernur Muslim Kasim, Sawir Taher, dan lainnya.  

Para ulama pun ramai-ramai mendukung pasangan ini. Sebut saja misalnya, Buya DR. Mas'ud Abidin dan Buya Bagindo M. Letter. Di berbagai kesempatan, kedua ulama yang disegani di Ranah Minang ini senantiasa terlihat bersama DeJe memberikan dukungan secara moral.

Menariknya, pada detik-detik terakhir mantan Walikota Fauzi Bahar memberikan dukungan penuh kepada DeJe. Alasan Fauzi adalah mena'ati instruksi partai. Namun dibalik itu, Fauzi ternyata punya kekhawatiran tersendiri bagi daerah ini jika dipimpin orang-orang yang dikendalikan mutlak oleh partai dan dia hanya menjadi pemimpin 'boneka.'

Mahem,  Incumbent dan Birokrat

Pasangan DeJe harus berjuang keras memenangkan pilkada putaran kedua. Betapa tidak, lawan yang dihadapi merupakan pasangan  Incumbent dan mantan birokrat berpengalaman Kota Padang, yaitu mantan Wakil Walikota Mahyeldi Ansharullah dan mantan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padang Emzalmi, pasangan Mahem nomor urut 10.

Mahyeldi merupakan politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal sebagai partai 'jihad' bagi kader-kadernya. Partai yang 'mesinnya' telah teruji bekerja maksimal dalam setiap pemilu. Partainya para ikhwan yang sedikit banyaknya 'berkiblat' kepada Ikhwanul Muslimin di Mesir yang mendukung Presiden Mursi, tapi kemudian di kudeta militer Mesir sendiri. Di mata warga Kota Padang, sosok Mahyeldi dikenal sebagai ustad yang setia setiap saat memberikan siraman rohani kepada ummat.

Lekat tangannya semasa mendampingi Fauzi Bahar juga harus diakui. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang Dewata, Mahyeldilah yang telah menaikan rangking pendidikan di daerah ini. Dia konsisten membina pendidikan dan datang ke sekolah-sekolah, langsung memberikan arahan kepada kepala sekolah dan guru-guru. Diyakini, dirinya akan memberikan perobahan mendasar bagi dunia pendidikan di kota ini.

Emzalmi merupakan putra Kuranji satu-satunya yang berlaga di Pilkada Kota Padang. Dengan harapan di dukung penuh rang Kuranji dan Pauh, calon Wakil Walikota Emzalmi merasa yakin, bersama Mahyeldi akan memenangkan pilkada Kota Padang.

Emzalmi dikenal dekat dengan staf dan PNS Kota Padang. Maklum, dia sudah pernah memangku jabatan penting di kota ini. Dia pernah menjadi Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan, Kepala Bappeda, dan terakhir Sekdako Padang semasa Walikota Fauzi Bahar.

Jargon kedua pasangan ini adalah "Dekat Melayani." Didukung dua partai Islam, yaitu PKS dan PPP. Konon, mantan Walikota Zuiyen Rais juga mendukung pasangan ini. Bahkan dukungan juga datang dari Gubernur Sumatera Barat H, Irwan Prayitno yang juga politisi nasional dari PKS. (***)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »