Emzalmi Zaini : Urang Pauh Bagak Sakandang

Emzalmi Zaini : Urang Pauh Bagak Sakandang
BentengSumbar.com --- Sebagai tokoh masyarakat Pauh Si Ampek Baleh (Pauh IX dan Pauh V, red), tentu Emzalmi Zaini yang saat ini menjabat Wakil Walikota Padang cukup didengarkan pandangannya oleh Anak Nagari Pauh IX maupun Pauh V. Termasuk dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sumatera Barat.

"Kalau di Minangkabau ini ada prinsip, "Sadanciang bak basi, saciok bak ayam." Kemudian ada juga sebagian daerah, "Rasan aia ka aia, rasan minyak ka minyak." Ada juga yang mengatakan, "Kalau sadang parang kampung, tinggaan dulu parang suku, kalau sadang parang nagari, tinggaan dulu parang kampung." Ada juga seperti itu. Tapi masing-masing daerah berbeda karakter masyarakatnya," ungkap Emzalmi ketika ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (3/9/2015). 

Kalau untuk Basa Si Ampek Baleh, menurut tambo si Ampek Baleh, maka Pauh (Pauh IX dan Pauh V), Koto Tangah dan Nanggalo tidak bisa dipisahkan. Karena menurut adatnya, "Bapak Pauh, Mande Koto Tangah, Anak Nanggalo." Tapi ada kunci terakhir satu lagi, "Tiang tabuk, gantiang putuih, itu di Pauh." Sebagai contoh pada masa dahulunya, jika ada orang pagang gadai, maka hitungannya kulak Pauh. Demikian juga di bidang beladiri, dinamakan Silek Pauh. Kalau pada kesenian ada pula dendang Pauh, tuturnya. 

"Kalau Bapak Pauh, Mande Koto Tangah, dan Anak Nanggalo, apa saja hitungan yang akan dibuat di Nanggalo, begitu juga di Koto Tangah, maka tiang tabuk, gantiang putuihnya di Pauh. Kalau kita kaji lebih dalam, urang Pauh ini ditinggikan seranting, didahulukan selangkah. Artinya, jika kita kaji menurut adat, orang pada tiga nagari ini berdunsanak. Kalau dalam pilgub ini ada orang Koto Tangah, ada orang Pauh, baiyo-iyo selah," cakapnya. 

Tapi, tentu kalau dibawa babilik ketek, tegas Emzalmi lagi, karakter Urang Pauh sejak dulu, iyo memang bagak sakandang. Kalau ada masalah di Pauh atau Kuranji, biasanya sekampung keluar. Walau pun sesama mereka lago pagai pula di dalam. Tapi ketika ada perang, maka sekampung mereka keluar. Apakah karakter bagak sakandang ini berlaku untuk pilgub ? Wallahu 'alam. 

"Tapi ketika pilkada walikota, ini terbukti. Kalau bukan karena suara Pauh dan Kuranji dulunya, maka wallahu 'alam nomor urut 10 (Mahyeldi - Emzalmi, red) ini menang. Sebab, 80 persen lebih, masyarakat Pauh - Kuranji itu memilih pasangan nomor 10. Ini indikator atau salah satu bukti, bahwa pada saat pilwako Padang kemaren, urang Pauh ini masih bagak sakandang," ungkapnya. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »