BentengSumbar.com --- Sarjana merupakan agen pembangunan garda terdepan dalam membantu memajukan kesejahteraan masyarakat bersama pemerintah. Tanpa pendidikan suatu negara tidak akan maju, dengan pendidikan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Muslim Kasim ketika wisuda IV Sarjana STIE dan STKIP dan Dies Natalis IX Widyaswara Indonesia di Muara Labuh, Sabtu (8/3).
“Wisudawan STIE dan STKIP Widyaswara Indonesia merupakan pilar pembangunan, wisuda bukan akhir dari segalanya akan tetapi awal dalam mengembangkan jati diri dalam membangun bangsa. Bagi wisudawan-wisudawati, dalam era globlisasi ini daya saing semakin tinggi, kita memasuki komunitas pasar bebas justru itu perlu kemampuan SDM yang baik, kalau tidak kita di telan, sehingga pasar kerja akan di isi orang lain," ujarnya.
Kalau ingin jadi nomor satu makanya kembangkan pendidikan, dengan adanya STIE dan STKIP membuka akses generasi muda dalam melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Semua tahu, di Solok Selatan merupakan salah satunya Perguruan Tinggi yang ada, ini membantu anak-anak melanjutkan pendidikannya, kalau keluar mungkin biaya terlalu mahal.
"Pendidikan tidak berjalan sendirinya perlu dukungan semua pihak. Pemerintah provinsi Sumatera Barat mendukung dan memberikan prioritas kepada STIE dan STKIP, harapan kita tamatan ini dapat mengembangkan ilmunya di daerah masing-masing, dan jadi agen pembangunan," cakapnya.
Sumatera Barat terkenal dengan Motto, "Alam Takambang Jadi Guru,"Sumbar familiar dengan banyak tokoh nasional, itu karena pendidikan, jadi tidak tertutup kemungkinan lahir tokoh dari perguruan tinggi ini, ujar Muslim Kasim.
Hadir pada kesempatan itu, Staf ahli Gubernur bBdang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Rahmat Syahni, Kopertis Wilayah X, Hanafi, Sekda Solsel Efi Yandri, Ketua Yayasan Zulfahmi Burhan. Ketua STIE, Ketua STKIP dan Ketua Prodi.
Dikatakan Ketua Yayasan Zulfahmi Burhan mengatakan, dengan wisuda ke IV STIE dan STKIP akan menambah kepercayaan bagi perguruan ini. Tahun 2005 perguruan ini di resmikan oleh penasehat Menteri Negara/PPN Bappenas Prof Dr. Sri Edi Swasono. Saat ini sudah mempunyai 124 Sarjana S2, tamatan STIE dan STKIP sudah banyak bekerja di Instansi Pemerintah dan swasta di Indonesia. Sampai saat ini terus mengembangkan pembangunan dalam menunjang proses belajar dan mengajar termasuk membangun gedung perpustakaan.
Sekda Solsel Efi Yandri dalam sambutannya mengatakan, kehadiran kampus STIE dan STKIP membuat masyarakat Solsel bangga, dengan di wisudanya sebanyak 135 kembali terjadi lompatan kaulitas pendidikan di Solok Selatan.
"Bagi anak-anak kita di Solsel bisa kuliah dekat, tidak mengeluarkan biaya mahal, punya daya saing, pemerintah kabupaten Solsel siap membantu dan memfasilitasi tamatan STIE dan STKIP ini. Harapan kita kepada STIE dan STKIP untuk selalu meningkatkan mutu, menambah program program studi. Kepada Wisudawan ini bukan akhir dari segalanya, ini awal dalam mengimlementasikan apa yang saudara dapat semasa di bangku perkuliahan," ujarnya. (Jhon)
“Wisudawan STIE dan STKIP Widyaswara Indonesia merupakan pilar pembangunan, wisuda bukan akhir dari segalanya akan tetapi awal dalam mengembangkan jati diri dalam membangun bangsa. Bagi wisudawan-wisudawati, dalam era globlisasi ini daya saing semakin tinggi, kita memasuki komunitas pasar bebas justru itu perlu kemampuan SDM yang baik, kalau tidak kita di telan, sehingga pasar kerja akan di isi orang lain," ujarnya.
Kalau ingin jadi nomor satu makanya kembangkan pendidikan, dengan adanya STIE dan STKIP membuka akses generasi muda dalam melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Semua tahu, di Solok Selatan merupakan salah satunya Perguruan Tinggi yang ada, ini membantu anak-anak melanjutkan pendidikannya, kalau keluar mungkin biaya terlalu mahal.
"Pendidikan tidak berjalan sendirinya perlu dukungan semua pihak. Pemerintah provinsi Sumatera Barat mendukung dan memberikan prioritas kepada STIE dan STKIP, harapan kita tamatan ini dapat mengembangkan ilmunya di daerah masing-masing, dan jadi agen pembangunan," cakapnya.
Sumatera Barat terkenal dengan Motto, "Alam Takambang Jadi Guru,"Sumbar familiar dengan banyak tokoh nasional, itu karena pendidikan, jadi tidak tertutup kemungkinan lahir tokoh dari perguruan tinggi ini, ujar Muslim Kasim.
Hadir pada kesempatan itu, Staf ahli Gubernur bBdang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Rahmat Syahni, Kopertis Wilayah X, Hanafi, Sekda Solsel Efi Yandri, Ketua Yayasan Zulfahmi Burhan. Ketua STIE, Ketua STKIP dan Ketua Prodi.
Dikatakan Ketua Yayasan Zulfahmi Burhan mengatakan, dengan wisuda ke IV STIE dan STKIP akan menambah kepercayaan bagi perguruan ini. Tahun 2005 perguruan ini di resmikan oleh penasehat Menteri Negara/PPN Bappenas Prof Dr. Sri Edi Swasono. Saat ini sudah mempunyai 124 Sarjana S2, tamatan STIE dan STKIP sudah banyak bekerja di Instansi Pemerintah dan swasta di Indonesia. Sampai saat ini terus mengembangkan pembangunan dalam menunjang proses belajar dan mengajar termasuk membangun gedung perpustakaan.
Sekda Solsel Efi Yandri dalam sambutannya mengatakan, kehadiran kampus STIE dan STKIP membuat masyarakat Solsel bangga, dengan di wisudanya sebanyak 135 kembali terjadi lompatan kaulitas pendidikan di Solok Selatan.
"Bagi anak-anak kita di Solsel bisa kuliah dekat, tidak mengeluarkan biaya mahal, punya daya saing, pemerintah kabupaten Solsel siap membantu dan memfasilitasi tamatan STIE dan STKIP ini. Harapan kita kepada STIE dan STKIP untuk selalu meningkatkan mutu, menambah program program studi. Kepada Wisudawan ini bukan akhir dari segalanya, ini awal dalam mengimlementasikan apa yang saudara dapat semasa di bangku perkuliahan," ujarnya. (Jhon)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »