Popularitas Kian Menanjak, Selangkah Lagi Adib Alfikri Dipastikan Dampingi Mahyeldi di Pilkada Padang

Popularitas Kian Menanjak, Selangkah Lagi Adib Alfikri Dipastikan Dampingi Mahyeldi di Pilkada Padang
"MAN Jadda wa Jadda (Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil)," mungkin pepatah Arab yang terkenal ini selalu dipegang Adib Alfikri. Betapa tidak, gencarnya Adib Alfikri turun ke akar rumput akhir-akhir ini membuahkan hasil yang sangat mengejutkan. 

"Kini, popularitas Adib kian menanjak tajam. Ini mungkin disebabkan karena dia banyak turun ke akar rumput dan mensosialisasikan diri melalui media lainnya," ungkap salah seorang tokoh yang cukup disegani di daerah ini dalam suatu diskusi pagi dengan penulis di rumah dinasnya, Senin, 10 Juli 2017. 

Awalnya mantan Ketua Ikatan Pencak Silat (IPSI) Kota Padang ini mungkin dicemooh oleh sebagian kalangan. Dia dianggap tak layak untuk bercita-cita mendampingi Mahyeldi Ansharullah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang. Bahkan kritik tajam dari beberapa pihak pun kerap diterima Adib Alfikri.

Tapi Adib Alfikri bukanlah seorang anak muda yang mudah patah semangat. Ia adalah penuh kegigihan untuk mengusahakan apa yang dia cita-citakan. Ia pun tak mau dianggap berlindung di balik ketiak sang kakak, Irwan Prayitno, Gubernur Sumaera Barat.

"Laisal fata kanal aby, walakinal fata ha anaza. Bukanlah pemuda itu yang berkata, "Ini Bapak saya." Tapi pemuda itu adalah yang berkata, "Ini saya." Demikian nasehat Imam Ali bin Abi Thalib kepada pemuda muslim. Dan nasehat ini agaknya juga diamalkan Adib Alfikri, sehingga dirinya penuh kesungguhan dalam derap langkah menuju Pilkada Kota Padang, Juni 2018.

Buktinya fakta berbicara. Kini popularitasnya sudah sejajar dengan beberapa nama yang disebut-sebut bakal maju di Pilkada Padang. Sebut saja Emzalmi Zaini, Desri Ayunda, Alkudri, Zulhardi Zakaria Latif, dan lainnya. Bahkan, popularitas Adib jauh meninggalkan beberapa nama yang penulis sebut.

Dan ini, tentu saja membuat beberapa nama yang kerap disebut akan berpasangan dengan Mahyeldi "pacah paruik." Isu pun dibuat untuk menghambat langkah Adib Alfikri, sehingga mengurungkan tekadnya untuk maju pada Pilkada Kota Padang.

"Kita di DPRD Kota Padang hanya punya kursi 5. Untuk bisa mencalonkan pasangan, kita harus cari kawan koalisi, minimal empat kursi lagi, sehingga cukup 9 kursi. Jika Adib mampu menyakinkan calon partai koalisi agar mau mengusungnya, maka dia punya peluang besar untuk mendampingi Mahyeldi Ansharullah," ungkap tokoh ini.

Bahkan, menurut tokoh ini, sudah ada beberapa partai menawarkan diri kepada mantan Ketua DPD KNPI Provinsi Sumatera Barat ini. Namun, karena kondisi politik Kota Padang belum terkendali, tentu butuh proses ke arah itu. Menyamakan persepsi antara Adib dan partai-partai tersebut. 

"Saat ini, kondisi perpolitikan Kota Padang tak terkendali. Sulit kita menebak arahnya. Untuk itu, biarkan seperti air mengalir. Jika takdir Adib berpasangan dengan Mahyeldi pada Pilkada Kota Padang, maka siapa yang bisa menolak takdir Allah itu," ujar tokoh ini, sembari mengutip salah satu surah dalam Al Quranul Karim.

Diskusi kami pun terhenti sekira pukul 11.00 WIB lebih sedikit. Disebabkan sang tokoh harus menerima tamu penting, yang sedari tadi menunggu di luar rumah dinasnya. 

Ditulis Oleh:
Zamri Yahya
Wakil Ketua FKAN Pauh IX Kecamatan Kuranji, Kota Padang

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »