Peneliti BRIN Bongkar Modus Roy Suryo Cs Soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi

Peneliti BRIN Bongkar Modus Roy Suryo Cs Soal Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi
Roy Suryo, Dr Tifa dan Rismon kolase foto. Peneliti senior riset dan politik dari BRIN, Syafuan Rozi menyarankan agar masyarakat lebih kritis terhadap motif di balik munculnya isu ijazah palsu.
BENTENGSUMBAR.COM
- Tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo tengah menjadi sorotan publik.

Sejumlah pihak menyangsikan keabsahan dokumen yang diterbitkan Universitas Gadjah Mada, seperti Roy Suryo, Dr Tifa hingga Rismon.

Peneliti senior riset dan politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi, menilai bahwa polemik ini dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk merusak citra dan warisan kebijakan Jokowi selama menjabat sebagai presiden.

Menurutnya, isu administratif seperti ijazah bisa digunakan sebagai celah strategis oleh pihak-pihak yang tidak menyukai kebijakan-kebijakan peninggalan Jokowi.

"Fragmentasi sosial dan politik dalam negara demokrasi wajar terjadi, termasuk dalam hal ini isu (keabsahan) ijazah Pak Jokowi. Ada kelompok yang barangkali selalu memperhatikan aspek administrasi yang kebetulan bisa jadi dianggap celah," ujar Syafuan dilansir pada Sabtu (7/6/2025).

"Ada pula kelompok yang tidak mengedepankan aspek itu, dan yang terpenting adalah kinerja, pengalaman dan integritasnya saat menjadi pemimpin nasional," lanjutnya.

Syafuan meyakini, masih banyak masyarakat yang lebih menilai rekam jejak Jokowi ketimbang urusan administratif semacam ijazah.

Menurutnya, kinerja, pengalaman, dan arah kebijakan selama masa kepemimpinan Jokowi jauh lebih penting dibanding hal administratif akademik yang masih dipertanyakan oleh sebagian kelompok.

"Kita lihat, bagaimana Pak Jokowi begitu sabar saat menjabat Walikota Solo, ketika merelokasi pedagang kaki lima, kinerjanya selama menjabat gubernur Jakarta dan puncak karirnya menjadi presiden," jelas Syafuan.

Syafuan juga menegaskan, masyarakat yang terfragmentasi, akan selalu muncul kelompok yang secara konsisten menyoroti sisi negatif atau kelemahan dari pemimpin negara.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa isu ijazah Jokowi bisa jadi merupakan bentuk perlawanan terhadap warisan kebijakan yang telah dibangun selama satu dekade kepemimpinan.

Karena itu, Ia menyarankan agar masyarakat lebih kritis terhadap motif di balik munculnya isu ijazah palsu.

"Nah, bisa jadi, kelompok yang selalu mengkritisi hal ini, tidak menyukai warisan kebijakan Pak Jokowi," pungkasnya. (*)

Sumber: Fajar.co.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »