Iswandi Muchtar: Pemberantasan Prostitusi Jangan Sekedar Wacana

Iswandi Muchtar: Pemberantasan Prostitusi Jangan Sekedar Wacana
Iswandi Muchtar dan H Maidestal Hari Mahesa Tanggapi Kasus Prostitusi.
BentengSumbar.com --- Sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Padang Iswandi Muchtar menegaskan, pemberantasan prostitusi di Kota Padang jangan sekedar wacana. Hal itu disampaikannya terkait pengungkapan prostitusi di bawah umur oleh Ditreskrimum Polda Sumbar melalui Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat), Kamis (25/2/2016).

"Sudah tidak waktunya lagi pemberantasan prostitusi di kota ini sekedar wacana. Sebab, prostitusi tersebut sudah mulai merasuki kalangan pelajar. Dan ini tentu perlu perhatian serius kita semua, bukan sekedar wacana," cakap Iswandi, Jum'at (27/2/2016).

Kejadian ini, ungkap Iswandi Muchtar merupakan tamparan keras di wajah Pemko Padang. Betapa tidak, selama ini pemko melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selalu rutin mengadakan operasi pemberantasan maksiat, khususnya prostitusi. Namun faktanya, saat ini Polda mengungkap prostitusi di bawah umur di Kota Padang.

"Ini tentu tidak boleh dibiarkan. Menurut saya pemko harus lakukan evaluasi, dan gerak cepat, bukan sekedar wacana yang membingungkan. Kami di DPRD akan dukung langkah pemko dalam memberantas prostitusi di kota ini," tegasnya.

Penangkapan tiga mucikari bersama tiga siswi SMA, satu siswi SMP serta satu mahasiswi PTN di Padang saat melayani pelanggan di salah satu hotel di Kota Padang tersebut juga ditanggapi serius anggota dewan lainnya. Anggota Komisi IV Maidestal Hari Mahesa menegaskan kejadian ini sangat memalukan.

“Kejadian itu tentu sangat memalukan pemerintah. Pemerintah harus menindaklanjuti persoalan ini,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/2).

Ia mengatakan, untuk menyikapi kejadian ini, Komisi IV DPRD akan melakukan hearing dengan Satpol PP, Dinas Pendidikan dan instansi terkait lainnya, Senin depan. Dikatakan, peristiwa tersebut sudah sangat luar biasa, apatah lagi prostitusi tidak hanya di tataran mahasiswa, tapi sudah sampai pada pelajar SMA dan SMP yang masih di bawah umur.

"Tentu ini juga tidak lepas dari pengawasan aparat. Selama ini kita lihat Satpol PP hanya melakukan razia di hotel melati saja. Tidak ke hotel berbintang karena memang terhalang regulasi kepariwisataan. Ini hendaknya perlu menjadi perhatian serius bagi seluruh elemen,baik Pemko, niniak mamak dan seluruh masyarakat kota," tegasnya.

Sungguh sangat ironis, jelas Maidestal Hari Mahesa, Kota Padang yang dikenal sebagai kota religius di satu sisi, tapi di sisi lain kota ini marak terjadinya prostitusi. Di kota ini banyak tumbuh kafe-kafe dan tempat karaoke di Kota Padang. Untuk itu, perlu pengawasan ketat dari pihak Pemko, jangan sekadar mengeluarkan izin saja.

"Perlu juga tindakan tegas dari Pemko untuk menindak tegas kelengahan pemilik hotel yang membiarkan hal ini terjadi. Kalau tetap nakal harus ditindak tegas. Bila perlu ditutup saja hotelnya," cakap Singa Podium DPRD Kota Padang ini. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »