Beredar Surat "Pernyataan Siswa SMAN 3 Padang" Terkait Party di Kolam Renang Hotel Bumi Minang

Beredar Surat "Pernyataan Siswa SMAN 3 Padang" Terkait Party di Kolam Renang Hotel Bumi Minang
Screenshot postingan Amrizal Rengganis di kronologi
akun facebooknya, Sabtu malam, 23 April 2016. 
BENTENGSUMBAR.COM - Pasca acara party malam keakraban dan perpisahan siswa SMA Negeri 3 Padang di Hotel Bumi Minang, Sabtu (23/4/2016) malam, beredar di media sosial surat peryataan yang ditandatangani oleh sembilan orang mengatasnamakan siswa SMAN 3 Padang. Ada sembilan point yang ditulis siswa angkatan 36 melalui tulisan tangan itu, yang screen capture-nya tersebar secara viral.

Para iswa yang menandatangani surat perjanjian tertanggal Minggu (24/4/2016) itu, berasal dari lokal IPA, BS dan MIA. Pada surat pernyataan tersebut, dengan tegas mereka mengatakan acara tersebut murni inisiatif, dan tidak ada guru atau wali kelas, apalagi kepala sekolah yang terlibat karena acara tersebut adalah pemilihan ketua angkatan.

Surat pernyataan yang ditulis tangan tersebut juga membantah tudingan acara tersebut melakukan perbuatan menyimpang. Adekan berpelukan di kolam renang, sebagaimana digambarkan postingan Amrizal Rengganis di kronologi akun facebooknya, Sabtu malam, 24 April 2016, dibantah tegas oleh para siswa dalam surat tersebut. Mereka menyatakan, bukan berpelukan, tetapi menarik teman yang jatuh.

Secara lengkap,  Inilah point yang mereka jelaskan:
1. Acara ini/malam keakraban angkatan SMANTRI 36, tidak acara sekolah melainkan acara kelompok (SMANTRI 36).

2. Acara ini murni atas inisiatif siswa untuk menyepakati pemilihan ketua angkatan dan menjalin silaturrahim.

3. Tidak ada guru/wali kelas apalagi kepala sekolah yang terlibat karena acara ini pemilihan ketua angkatan.

4. Tentang adanya anggapan dan berita berpeluk-pelukan di kolam berenang tidak benar tetapi hanya untuk menolong itupun bukan berpelukan tetapi hanya menarik teman yang jatuh.

5. Acara ini juga memutar video flashback mulai dari MOS sampai perpisahan di UPI convention centre.

6. Acara ini tidak ada tujuan untuk melakukan perbuatan menyimpang.

7. Bahwa kami punya masa depan tak mungkin kami melakukan hal tercela.

8. Sebagai remaja, jika menurut pandangan guru atau khalayak ramai kegiatan kami ini tidak pantas, kami mohon maaf dan mohon diberi petunjuk.

9. Acara ini juga dilihat oleh beberapa orang siswa yang mengantar anaknya.
Screenshot surat pernyataan siswa.
Screenshot surat pernyataan siswa. 

Pinto Janir, seniman dan budayawan Sumatera Barat yang juga alumni SMA Negeri 3 Padang meminta netizen tidak terus-terusan mem-bully adik-adiknya yang terlibat dalam acara party perpisahan dan malam keakraban tersebut. Pada kolom komentar balasan pada salah satu postingan di jejering facebook, ia menjelaskan, dalam konteks lain, sebagai orang Minangkabau, apapun yang dilakukan di ranah ini, tak bisa dilepaskan dari sangkutpaut "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," karena begitulah kesepakatan Sumpah Sati Marapalam.

"Tapi yang perlu kita hindari adalah menghakimi berlebihan, di saat mana duduk perkaranya belum jelas. Hikmah dari peristiwa ini adalah, anak kemenakan kita menjadi berhati-hati dalam bersikap dan bertindak...dan mereka lambat laun akan arif bahwa mereka hidup di ranah minang. Mudah-mudahan peristiwa ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua; untuk bersikap hati-hati. Di saat mana kita belum tentu bersalah, ternyata hukum yang paling berat itu adalah "hukum sosial" atau "pendapat publik" ...bisa teramputasi jiwa dibuatnya oleh "gergaji" sosial .....tapi semua sudah telanjur...kabar sudah tersiar dalam berbagai rupa sudut pandang....salah satu cara menyikapii opini yang merugikan adalah dengan "penjelasan santun"," tulisnya, semalam. (by)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »